Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sebuah Akhir

unsplash.com/Sydney Angove

hati ini resah
mendengar kabar tanpa suara
tak berkata
bahkan nul aksara
hanya gelisah yang selimuti dada

pikiran ini semakin kacau
terus berputar di bibir udara
melayang tanpa tahu arah
terombang-ambing ketidaktahuan
hingga pasrah saja yang mampu tercipta

bibir ini pun mulai meracau
ucapkan bait tanpa rima
buyarkan kesyahduan syair
tak ada nada merdu terlantun
sumbang tak bermelodi

sebuah raga t'lah temui purna
bergeming di sudut waktu
enggan menembus fana
yang berikan luka amat dalam
meski tanpa goresan

separuh jiwa kini berucap pisah
pada langit, pada bumi
pada raga tempatnya dulu mendekam
terpenjara perih
terkubur genangan lara tanpa tepi

semua habis sampai di sini
tanpa sisa, tanpa detak
tinggalkan rasa yang kian samar
menguap di batas senja
punah di telan malam

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us