Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Secangkir Kopi dan Proposal Perpisahan

unsplash.com/alexagorn

Kita hanya berdua
Ya, berdua saja
Di tengah hiruk pikuk egoisme nestapa
Aku diujung meja dengan senggengam tali.
Sedangkan engkau, di selatan muara
Tak berperasaan membawa gunting.

Aku kalah, sebab kau tak ingin bersama
Kau tawarkan aku secangkir kopi di ujung senja
Menceritakan sebuah kisah dari masa ke masa
Tentu saja tentang kita

Dalam jarak dekat, kau  tak terjamah
Tak tereja oleh kata-kata keluh di ujung lidah
Kau tersenyum, kemudian tertawa
Masih sama menawan seperti saat kita berjumpa

Meja bundar dan kursi tua
12 tahun bersama, tapi tak belajar pula
Kau ingin apa? Perpisahan atau sebuah akhir yang indah?
Aku setujui proposal pertamamu.
Mari Berpisah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us