Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Suara Perut Rakyat

ilustrasi suara perut rakyat (pixabay.com/@kasunchamara)

Suara perut rakyat berbunyi,
di tengah malam yang sunyi,
kelaparan merayap tanpa henti.
Sedangkan pemimpinnya sibuk cawe-cawe.

Di balik tembok istana yang tinggi,
rakyat hanya bisa terdiam,
tanpa tahu harus berbuat apa-apa,
terlunta-lunta dalam nestapa.

Pemimpin kita buta,
mata tertutup oleh gemerlap dunia.
Namun hatinya rakus kekuasaan, tak peduli jerit tangis rakyat jelata.

Di sudut-sudut kota dan desa,
suara perut semakin nyaring terdengar.
Menggugah nurani yang terlupakan,
menghadirkan tanya tanpa jawaban.

Adakah harapan di balik tirai kekuasaan?
Mungkinkah ada cahaya di tengah kegelapan?
Rakyat terus menanti,
mengharap pemimpin yang sejati.

Namun dalam keheningan malam,
rasa lapar tak kunjung hilang,
rakyat tetap bertahan,
meski pemimpin mereka hilang dalam bayangan.

Suara perut rakyat berbunyi,
menggemakan perjuangan yang abadi,
Dalam setiap jeritan dan ratapan,
tersimpan harapan yang takkan padam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Malik Ibnu Zaman
EditorMalik Ibnu Zaman
Follow Us