[PUISI] Sulung

Lihatlah bahunya
Banyak sekali yang ia bawa
Mengapa dipaksakan?
Mengapa pula sendirian?
Lihatlah gurat matanya
Habis sinar di sana
Sudah berapa lama?
Apa baik-baik saja?
Meraung lagi
Menangis lagi
Damaikan diri sendiri
Tentu perihal biasa
Lepaskan
Mengapa bertahan?
Apa takdir tuhan?
Atau bukan pilihan?
Lihatlah dia
Keras sekali jiwanya
Rapuh pula hatinya
Lihatlah dia
Mimpi besar ayah bunda
Si sulung keluarga
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.