[PUISI] Tahun Tak Terduga

Dua ribu tujuh belas
Bagai bencana tak terduga
Rasa yang dulu menghampiri
Hari itu bertamu lagi
Sakit, tak terkira akan begini
Hanya karena sehari
Ku menyerah ingin berkemas
Jangan dikira hanya sekejap
Berbulan-bulan ku merana
Tiap mencoba ku tak kuat
Berulang kali ku pergi
Selalu terasa dan pulang lagi
Mencoba beristirahat
Setelah mendingan ku merasa
Di singgasana ini
Saat kembali ku tak bisa
Tak kuat
Aku menyerah
Ku menyerah karena tersedak
Saat berpindah yang lebih baik
Ku berfikir hanya sejenak
Di tempat tak terduga ini
Niatku hanya sementara
Tapi sekarang tak berpindah
Aku menetap
Walau sedikit ku menyesal
Berfikir lagi
Uang dan keringat ku terbayang
Tuhanku yang maha kuasa
Maafkanlah kebohonganku
Karena tak sanggup aku berkata
Mulut pun bungkam
Lalu berdusta saat dicerca
Maafkan aku ayah bunda
Aku telah mengecewakan
Harapan tinggi
Terkubur begitu saja