Kebaikanku tertampung di ember besar

Setiap harinya aku gemar menggelar tikar

Bagaimana baikku sungguh tak tertakar?

Di luar sana kebaikanku takkan tertukar
 

Hatiku menggelegar saat ragaku nyasar

Masuk ke ruang gelap gulita mata buyar

Tersedia satu kursi dengan suara wanita

Paruh baya menggema, demikian katanya

Nak, kau telah tenggelam dalam celaka!