[PUISI] Tersisa Sesal yang Tak Kunjung Selesai

Kisah yang sama-sama kita rajut sembarang
tanpa akhir bahagia lalu kau buang
sesungguhnya tak lagi membuat aku memberang.
Terlampau lemah diri ini sudah kelewat mabuk
meskipun luka-luka itu tak lagi menusuk
justru mengejawantah rindu yang terus aku peluk.
Memang betul kata mamak di kampung
janganlah jatuh pada yang belum rampung
tertinggal rona senantiasa disesaki mendung.
Sekarang bersisa sesal dalam dada
tak kunjung selesai selain sedu dibuahi netra
mengapa rasa terlalu dalam pada siapa.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.