Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tiga Permata Jingga

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Pixabay)

Tiga permata jingga 
Lahir dari jiwa-jiwa penuh cinta
Dari senja pada delapan lima
Seperti yang diharapkan, lahir sempurna

Tiga permata jingga 
Lahir dari jiwa-jiwa penuh kasih
Dari purnama pada sembilan tiga
Diimpikannya bulan di atas kepala

Tiga permata jingga 
Lahir dari jiwa-jiwa yang mulai menangis
Minggu ketiga, hari Selasa, tahun dua ribu
Kalbunya mengais tawa yang selama ini berselimut rindu

Tiada yang lebih diinginkan, selain duduk bersama di teras depan.
Sambil bercerita ingin jadi apa jika sudah besar
Membawa mimpi bukan sekadar mimpi
Cinta, kasih, dan tangis yang telah dilalui
Jangan sampai mati sia-sia

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yupi Karoh
EditorYupi Karoh
Follow Us