[PUISI] Tunggu Aku di Perhentian Selanjutnya

Kita sama-sama beranjak dan berbiak
Dari kerucil tanpa orangtua
Menunggu di stasiun seraya bercengkerama
dan mendamba
Akankah ada harap dari nestapa
Tetapi aku tertidur dalam mimpi manis
Menggenggam harapan kosong tanpa kenal juang
Sedang engkau sudah duduk di kereta
Menatap kilas dari balik jendela
Melaju jauh
Berdesis gesekannya
Meninggalkan aku di peron yang hampa
Tanpa
apa-apa
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.