Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Waktu Hidup Manusia

Unsplash.com/Patryk Sobczak
Unsplash.com/Patryk Sobczak

Suara arloji yang tak pernah tidur
tumpang tindih dengan kebisingan
yang bersahutan di dalam tempurung kepala,
ganjil suaranya.

Tubuh pun ikut menggigil dengan
keganjilan-keganjilan nyanyian sepi itu,
bising meski tiada seorang pun
di malam yang heningnya seperti
relung hati yang kedap suara.

Hanya satu ingatan yang tegar malam itu
ialah pohon yang menggugurkan daunnya
karena usia dan badai penghabisan
karena badai tak pernah segan runtuhkan
dinding yang kemarin baru berdiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction