[PUISI] Wanita Tandus

Lensa matamu buram tak berfokus,
gersang berbalutkan tandus.
Hidungmu semerbak aroma pinokio,
semilir di atas kertas folio.
Kau berdansa dengan jemari,
paradigma melayang kesana-kemari.
Wajahmu kusam penuh minyak,
dipandang oleh khalayak.
Kepalamu terus melayang-layang,
di atas seluas samudera mengawang-awang.
Lidahmu bersekolah,
hatimu bolos sekolah.
Mindsetmu akademisi,
Rasamu dipuncak inflasi.
Menyelamlah seluas suluk,
hujanilah sedalam lubuk.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.