Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[CERPEN] Aliran Waktu: Melihat Masa Depan, Menyelamatkan Masa Kini

ilustrasi waktu (unsplash.com/Aron Visuals)
ilustrasi waktu (unsplash.com/Aron Visuals)

Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang gadis bernama Laras. Laras memiliki keunikan, ia dapat melihat aliran waktu. Aliran waktu bagaikan sungai yang mengalir, baginya ia bisa melihat masa lalu, masa kini, dan masa depan. Namun, Laras tidak bisa mengubahnya, ia hanya bisa mengamati dan belajar dari apa yang dilihatnya.

Suatu hari, Laras melihat sebuah kejadian yang membuatnya cemas. Ia melihat desa tercinta akan dilanda badai besar. Badai itu akan menghancurkan rumah-rumah dan menelan korban jiwa. Laras ingin memperingatkan penduduk desa, namun ia ragu.

Laras: "Kakek, Nenek, tolong dengarkan aku! Aku melihat masa depan yang buruk. Desa kita akan dilanda badai besar!"
Kakek: "Laras, tenanglah. Jangan panik. Ceritakan apa yang kamu lihat."
Laras: "Aku melihat badai yang sangat besar. Angin kencang dan hujan deras akan menghancurkan rumah-rumah dan menelan korban jiwa."
Nenek: "Astaga! Kita harus segera memberitahu penduduk desa!"
Laras: "Tapi bagaimana jika mereka tidak mempercayaiku?"
Kakek: "Kita harus meyakinkan mereka. Kita tunjukkan kepada mereka apa yang kamu lihat."

Keraguan Laras semakin menjadi ketika ia melihat masa depan di mana ia disalahkan atas kehancuran desa. Ketakutan dan kebingungan melanda dirinya. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

Akhirnya, Laras memutuskan untuk memberanikan diri. Ia pergi ke balai desa dan menceritakan apa yang dilihatnya kepada para tetua desa. Awalnya, mereka tidak percaya, namun Laras menunjukkan kepada mereka aliran waktu dan masa depan yang mengerikan.

Para tetua desa akhirnya percaya dan mereka segera mengambil tindakan. Mereka memerintahkan penduduk desa untuk berlindung di tempat yang aman dan mempersiapkan diri untuk menghadapi badai.

Ketika badai datang, desa memang dilanda kerusakan. Namun, berkat persiapan yang matang, tidak ada korban jiwa. Penduduk desa bersyukur atas keberanian Laras dan mereka mulai menyebutnya "Sang Penjaga Waktu".

Laras belajar bahwa waktu adalah sesuatu yang berharga. Kita harus menggunakannya dengan bijak dan belajar dari masa lalu untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Ia juga belajar bahwa keberanian untuk bertindak dan membantu orang lain adalah hal yang penting, meskipun ada rasa takut dan keraguan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us