[CERPEN] Kisah tentang Daun

Barangkali ia sedang mengamatimu

Hujan baru saja membasahi bumi. Daun-daun bersorak ria mendapati dirinya basah. Aroma segar menyebar ke mana-mana. Daun-daun berwarna hijau muda bermunculan. Sedangkan daun-daun berwarna cokelat bergoyang ke sana kemari sambil bersenda gurau dengan angin. Daun cokelat tak sabar menunggu dirinya bebas dari dahan pohon.

Hari itu pun tiba, daun cokelat terbebas dari dahan pohon. Ia mengucapkan selamat tinggal pada pohon. Ia sangat bersemangat. Bersama angin, ia berpetualang untuk melakukan tugasnya. Setelah seharian berkeliling, daun cokelat berhenti pada sebuah rumah.

“Halo, daun hijau,” sapa daun cokelat pada daun di pohon rumah itu.

“Oh, halo tuan daun cokelat. Sedang apa tuan daun cokelat?” tanya daun hijau.

“Aku sedang bertugas daun hijau,” jawab daun cokelat dengan senyum sumringah.

“Baiklah, selamat bertugas,” ujar daun hijau.

Daun cokelat lalu melayang-layang di dekat jendela. Ia mengamati tingkah laku manusia di rumah itu. Alangkah terkejutnya daun cokelat mendapati manusia di rumah itu tidur di depan TV yang menyala. Kemudian ia pindah di jendela belakang rumah. Daun cokelat menutup hidungnya.

Ia mencium aroma yang tidak sedap. Ternyata aroma itu berasal dari tumpukan sampah yang dibuang sembarangan. Daun cokelat mengamati sampah-sampah itu. Ia menemukan banyak kemasan plastik. Daun cokelat lalu mencatat temuannya hari ini pada lembaran badannya. Kemudian ia meminta angin mengantarkannya pada pohon beringin.

                                                                             ***

Hujan turun dengan deras malam ini. Suara petir bergemuruh disertai dengan kilat. Manusia itu menyalakan televisi lalu duduk di sofa. Ia memakan sebuah sosis lalu meletakkan kemasan plastiknya di meja. Sambil bermalas-malasan ia memindahkan siaran televisi untuk mencari tayangan yang menarik baginya. Tiba-tiba, petir menyambar televisi. Manusia itu terjatuh lalu tak sadarkan diri.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

                                                                             ***

Suara ketukan palu membangunkan manusia itu. Ia mendapati dirinya duduk pada sebuah kursi di tengah ruangan. Persis seperti di pengadilan. Pohon beringin mengetuk lagi palunya untuk mengalihkan perhatian manusia.

“Wahai manusia, tahukah engkau kenapa engkau kupanggil di sini?” tanya pohon beringin.

Manusia itu menggelengkan kepalanya. Ia ketakutan berada di tempat itu. Di hadapannya pohon beringin sangat menakutkan dengan akar-akar bergelantungan. Sisi kirinya ada pohon pinus yang sedang membacakan sesuatu. Sisi kanannya ada pohon bambu. Di belakangnya ada berbagai macam pohon dan tanaman lainnya.

“Wahai manusia, engkau akan diberi kesempatan untuk berubah. Tetapi sebelum itu engkau akan melewati pintu sebab-akibat terlebih dahulu,” ujar pohon beringin.

Manusia itu lalu membuka pintu sebab-akibat. Tampak olehnya es di kutub utara yang mulai mencair. Beruang kutub yang terapung pada sekeping es. Kemudian tergantikan dengan penampakan pulau-pulau di dunia yang semakin mengecil akibat dari pencairan es di kutub utara menutupi daratan. Lalu digantikan dengan penampakan lautan sampah plastik. Tak ada lagi air yang biru. Manusia itu bergidik ngeri melihat pemandangan itu.

“Wahai manusia, engkau akan kuberi waktu satu minggu untuk berubah,” kata pohon beringin.

Tiba-tiba, semua gelap. Ketika manusia itu terbangun, ia mendapati dirinya sudah berada di rumah. Matanya lalu tertuju pada televisi yang menghitam. Ia teringat pertemuannya dengan pohon beringin. Sejak itu, selama seminggu manusia itu berubah. Ia tak lagi melakukan kebiasaan lamanya.

Daun cokelat yang bertugas melaporkan satu kasus pengrusakan lingkungan lalu melebur di dalam tanah. Ia membantu penyuburan tanah agar tanaman-tanaman lain bisa tumbuh dan berkembang sehingga bumi menjadi lestari.

Jika kamu menemukan daun cokelat di sekitarmu, jangan lekas mengabaikannya. Barangkali ia sedang mengamatimu. Sebab itu, lekaslah berubah.***

Baca Juga: [CERPEN] Percakapan Patah Hati

thesept universe Photo Writer thesept universe

Instagram : @_____sept_____

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya