Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Jenis Kulit Pembungkus Makanan, Sudah Tahu Bedanya?

ilustrasi beragam jenis dumplings (pexels.com/momo-king)

Kamu tentu udah gak asing lagi dengan makanan yang menggunakan kulit pembungkus, seperti lumpia, siomay, gyoza, hingga kebab. Meski secara umum kulit pembungkusnya terbuat dari tepung dan air, ternyata pembungkus ini memiliki cukup banyak perbedaan seperti bahan campurannya hingga ketebalannya.

Pembuatan kulit pembungkus makanan tersebut disesuaikan dengan cara memasaknya. Misalnya, kulit lumpia yang digoreng tentu berbeda dengan kulit siomay yang dikukus.

Mau tahu lebih lanjut beragam jenis kulit pembungkus makanan? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Tortilla

tortilla (unsplash.com/micheile)

Tortilla adalah roti pipih tanpa ragi khas Meksiko yang terbuat dari tepung jagung atau gandum. Rasanya gurih, cukup tipis, dan renyah sehingga cocok disajikan sebagai camilan maupun pembungkus makanan. Isiannya berupa sayuran, daging, dan saus, kamu dapat menikmatinya berupa taco, kebab, dan burrito.

2. Kulit pastry

puff pastry (unsplash.com/omerhaktan)

Kulit pastry terbuat dari tepung dan mentega yang ditumpuk sehingga menghasilkan kulit makanan berlapis, tipis, dan renyah saat dipanggang. Kamu bisa menemukannya dalam berbagai hidangan puff pastry.

3. Rice paper

makanan yang dibungkus dengan rice paper (unsplash.com/michu_dangquang)

Rice paper berasal dari Vietnam yang berbahan dasar tepung beras dan tepung tapioka. Saat kering teksturnya seperti kertas, kaku, dan hampir transparan. Uniknya, rice paper berubah menjadi lentur dan kenyal saat dicelupkan ke dalam air.

4. Kulit tahu

kulit tahu atau yuba (pixabay.com/wangwaing)

Kulit tahu banyak ditemukan untuk membungkus makanan khas Asia Timur. Terbuat dari susu kedelai yang diambil bagian permukaannya, kemudian dibuat kering.

Untuk mengolahnya endam dalam air jika ingin membuatnya lunak. Dapat digunakan untuk membuat dimsum, sup, hingga tahwa.

5. Kulit gyoza

gyoza (pixabay.com/my_liu)

Gyoza merupakan dumpling khas Jepang yang dapat disandingkan dengan siomay dan jaozi. Namun, kulit yang digunakannya berbeda yakni terbuat dari tepung terigu, garam, dan minyak. Bentuknya bulat dan tebalnya sekitar 1 mm.

6. Kulit pangsit

ilustrasi kulit pangsit (pexels.com/xxxx123)

Pasti kamu udah gak asing lagi dengan kulit pangsit yang terbuat dari tepung terigu, tepung sagu, air, dan garam. Kamu bisa menjadikannya camilan maupun topping dengan cara digoreng. Dapat pula digunakan sebagai pembungkus adonan daging dan sayuran.

7. Kulit lumpia

lumpia (pixabay.com/genshes2013)

Meski kamu bisa bikin lumpia menggunakan kulit pangsit, tentu rasa dan teksturnya akan berbeda dengan yang terbuat dari kulit lumpia. Kulit lumpia yang disebut juga spring roll ini lebih tahan lama dalam keadaan mentah. Selain itu, bentuknya cenderung tipis dan berwarna putih susu.

8. Kulit siomay

siomay (freepik.com/dashu83)

Kulit siomay menggunakan kulit pangsit basah yang menggunakan campuran telur pada adonannya, berbeda dengan kulit pangsit yang tidak menggunakan telur dalam komposisinya. Selain itu, kulit siomay kerap kali lebih tipis dibandingkan kulit pangsit.

9. Kulit egg roll

egg roll (freepik.com/dashu83)

Kulit egg roll berbeda pula dengan kulit lumpia. Kulit egg roll lebih tebal dan terbuat dari tepung terigu serta telur. Teksturnya renyah dan kenyal secara bersamaan. Basanya dengan isian penuh berupa adonan sayur dan daging.

10. Kulit kuotie

ilustrasi kuotie (freepik.com/dashu83)

Kulit kuotie lebih tipis dibandingkan kulit pangsit, siomay, dan gyoza. Namun, tidak setipis rice paper yang nyaris transparan.

Kulit kuotie terbuat dari campuran tepung terigu protein tinggi, tepung hong kong, dan air es. Kulit kuotie sebaiknya segera digunakan setelah dibuat karena lebih cepat kering.

Ternyata banyak juga ya jenis pembungkus makanan, terutama untuk dumpling khas Asia. Meski sekilas mirip dan hanya berbeda bentuknya, ternyata ketebalannya sangat beragam. Bahan campurannya juga berbeda, seperti tepung khusus dan telur. 

Karena bahan, ketebalan, dan fungsinya berbeda, tentu akan mempengaruhi tekstur serta rasanya. Jadi, kamu perlu memperhatikan saat memilih kulit yang tepat untuk membuat makanan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatma Roisatin Nadhiroh
EditorFatma Roisatin Nadhiroh
Follow Us