Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Menyimpan Sushi biar Gak Gampang Basi

ilustrasi sushi (pexels.com/Rajesh TP)
ilustrasi sushi (pexels.com/Rajesh TP)

Akhir-akhir ini, sushi menjadi sorotan setelah seorang influencer mengeluhkan sushi yang dibelinya melalui jasa titip (jastip) di Bali sudah tidak segar saat diterima. Lantas, berapa lama sushi bisa bertahan dan bagaimana cara menyimpannya jika belum habis?

Sushi merupakan makanan Jepang yang terdiri dari nasi dipadukan berbagai isian, seperti ikan, sayuran, atau telur. Sushi tersedia dalam dua varian. Ada yang disajikan menggunakan bahan-bahan segar dan yang sudah dimasak.

Sebaiknya, makanan ini dikonsumsi segera setelah disajikan, terlebih untuk yang berbahan mentah. Namun, jika belum bisa menghabiskannya, ada beberapa tips menyimpan sushi supaya tidak basi dan tetap aman untuk dikonsumsi seperti yang dijelaskan berikut ini.

1. Simpan di suhu ruangan hingga 2 jam

ilustrasi sushi (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sushi (pexels.com/cottonbro studio)

Sushi bisa tahan di suhu ruang selama tidak lebih dari 2 jam. Hal ini dijelaskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Itu pun harus disimpan dengan ice pack agar kualitasnya tetap terjaga.

Namun, jika mengonsumsinya di ruang terbuka dengan suhu lebih dari 32 derajat Celsius, jangan biarkan sushi lebih dari satu jam. Aturan ini berlaku untuk sushi mentah, seperti sashimi maupun sushi yang sudah matang. Menyimpan sushi terlalu lama pada suhu ruang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan kuman, sehingga membuatnya mudah basi jika tidak segera dikonsumsi.

2. Simpan di chiller dengan suhu 0—4 derajat Celsius

ilustrasi sushi (pexels.com/Vinicius Benedict)
ilustrasi sushi (pexels.com/Vinicius Benedict)

Sushi dapat disimpan di kulkas atau chiller. Namun, suhu penyimpanannya harus diperhatikan dengan cermat. Suhu ideal untuk menyimpan sushi berkisar antara 0—4 derajat Celsius.

Selain itu, waktu penyimpanan sushi pun tak boleh luput dari perhatian. Sushi mentah hanya bisa bertahan 1—2 hari, sedangkan sushi yang sudah matang dapat disimpan hingga 3—4 hari, seperti yang dijelaskan Healthline.

Terpenting, sushi tidak boleh disimpan dalam rentang suhu 4—60 derajat Celsius. Pasalnya, itu merupakan zona ideal untuk perkembangan bakteri. Ini dapat meningkatkan risiko keracunan makanan dengan gejala seperti diare, pusing, mual, dan muntah.

3. Letakkan dalam wadah yang tertutup rapat

ilustrasi sushi (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi sushi (pexels.com/Pixabay)

Saat disimpan di lemari es, ikan dan seafood mentah, termasuk sushi, harus dibungkus rapat dengan plastik atau alumunium foil untuk mempertahankan kelembapannya. Ini direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat.

Kamu juga bisa menggunakan wadah kedap udara untuk menyimpan sushi. Agar lebih aman, bungkuslah sushi dengan plastic wrap dan simpan di wadah tertutup rapat. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang yang bukan hanya menurunkan kualitas rasa, tapi juga menjadi media penyebaran bakteri. 

4. Jangan simpan di freezer

ilustrasi sushi nugget telur (pexels.com/Luis Yãnez)
ilustrasi sushi nugget telur (pexels.com/Luis Yãnez)

Umumnya, menyimpan makanan di freezer bisa memperpanjang daya tahannya. Namun hal ini tidak berlaku untuk sushi. Membekukan sushi, terutama yang mengandung ikan mentah, bukanlah ide yang baik. Proses pembekuan bisa mengubah tekstur nasi dan isian, terutama ikannya.

Nasi akan menjadi keras dan kering, sementara ikan mentah bisa kehilangan kelembutannya setelah dibekukan. Kombinasi hal ini bisa menurunkan kualitas dan cita rasa sushi secara keseluruhan. Alternatifnya, simpan dalam cooler bag yang dilengkapi ice pack agar sushi bisa tahan hingga kurang lebih 10 jam.

Bagaimana tanda sushi sudah tidak layak makan?

ilustrasi sushi (pexels.com/Israin Frances)
ilustrasi sushi (pexels.com/Israin Frances)

Bahan-bahan sushi sangat mudah rusak, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda ketika sushi tidak lagi aman untuk dikonsumsi. Menurut Healthline, berikut beberapa tanda bahwa sushi sudah basi dan harus dihindari:

  1. Bau amis: Sushi dengan ikan mentah semestinya memiliki aroma segar. Jika sushi berbau amis, menyengat, atau asam, kemungkinan ikan atau bahan lain sudah rusak dan tidak aman untuk dimakan.
  2. Tekstur berlendir: Ikan mentah seharusnya kenyal dan lembut. Jika teksturnya terasa lembek atau berlendir, ini adalah tanda bahwa ikan sudah mulai membusuk.
  3. Perubahan warna: Ikan segar biasanya memiliki warna cerah, seperti merah muda pada salmon atau putih bersih pada tuna. Jika warnanya memudar menjadi kusam atau abu-abu, berarti ikan sudah tidak lagi segar.

Sushi sebaiknya segera dikonsumsi setelah disajikan agar kelezatannya bisa dinikmati dengan maksimal. Namun, jika tak sempat dihabiskan, kamu bisa menyimpan sushi dengan menerapkan tips di atas. Jangan lupa kenali tanda-tanda sushi yang sudah basi dan tak layak dikonsumsi agar kamu terhindar dari risiko keracunan makanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Arnesya
EditorNadhifa Arnesya
Follow Us