Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bumbu Makanan Pedas Khas Jepang, Bikin Rasa Makin Nendang!  

ilustrasi wasabi (commons.wikimedia.org/Carlos Gracia)

Saat melihat video reaksi orang Jepang menikmati Indonesia, mayoritas dari mereka sulit mentoleransi rasa pedas dari sambal dan makanan pedas lainnya. Padahal, mungkin sebagian dari kita akan menganggapnya biasa saja. Lalu, terbesit pikiran apakah orang Jepang memang tidak terbiasa makan makanan pedas? Atau, apakah di Jepang tidak ada rempah-rempah pedas, seperti cabai rawit, lada, atau jahe?

Faktanya di Jepang juga ada bumbu atau rempah-rempah yang bercita rasa pedas. Penambahan lima bahan di bawah ini biasanya berfungsi untuk menghangatkan badan dan membuat rasa masakan menjadi lebih kuat. Berikut adalah penjelasan lengkapnya!

1. Wasabi

ilustrasi wasabi (freepik.com/wirestock)

Bagi penggemar masakan Jepang, pasti sudah tidak asing dengan pasta berwarna hijau yang satu ini. Ya, namanya adalah wasabi yang sering disajikan sebagai cocolan sushi atau penambah rasa pedas pada ramen. Wasabi sendiri berasal dari tanaman wasabi yang termasuk dalam keluarga kubis-kubisan.

Wasabi menimbulkan efek pedas yang sangat kuat meskipun efeknya hanya bertahan sebentar. Itu sebabnya, wasabi hanya disajikan dalam jumlah kecil sebagai cocolan saja, mengingat efek pedasnya yang “nendang”.

2. Karashi

ilustrasi karashi pada natto (commons.wikimedia.org/yoppy)

Bumbu pedas khas Jepang yang mirip dengan wasabi disebut karashi. Bumbu yang satu ini diolah dari biji Brassia juncea, sejenis sawi kuning yang dihancurkan dan dicampur bersama lobak. Karashi umumnya disajikan sebagai cocolan camilan-camilan khas Jepang. Rasanya yang pedas bisa menambah kekayaan rasa dari cemilan yang dominan gurih.

Penduduk lokal juga sering mencampur karashi dengan natto untuk memberikan rasa pedas yang tajam.

3. Shichimi togarashi

ilustrasi shichimi togarashi (commons.wikimedia.org/june29)

Seperti namanya, shichimi togarashi atau lada tujuh rempah terbuat dari campuran rempah-rempah, seperti yuzu, cabai merah, kapulaga, biji wijen hitam dan putih, rumput laut, serta jahe.

Sebagai bumbu tabur, shichimi togarashi jelas memiliki rasa yang kuat. Tetapi, tidak sedikit yang menganggap bahwa level pedas yang dihasilkan masih bisa ditoleransi oleh orang awam.

Biasanya, shichimi togarashi ditaburkan pada kuah sup untuk menghasilkan cita rasa sup yang pedas. Shichimi togarashi juga bisa ditambahkan di atas mi dan semangkuk nasi hangat.

4. Yuzukosyou

ilustrasi yuzukosyou (commons.wikimedia.org/njt)

Yuzukosyou adalah bumbu dapur yang berasal dari bagian tenggara Kyushu, Jepang. Bumbu ini terbuat dari kulit buah jeruk yuzu yang digiling hingga hancur, garam, dan cabai hijau. Selanjutnya bahan-bahan tersebut diolah menjadi pasta.

Rasa yuzukosyou yang pedas jelas berasal dari penambahan cabai hijau di dalamnya. Bumbu ini populer untuk memberikan rasa pedas dan gurih pada steak, ikan, atau yakitori.

5. Koregusu

ilustrasi koregusu (commons.wikimedia.org/Jpatokal)

Koregusu adalah bumbu dapur unik yang proses pembuatannya dengan mencampurkan cabai merah khas Okinawa ke dalam minuman keras lokal yang disebut awamori. Proses ini membutuhkan waktu satu bulan untuk menghasilkan produk koregusu yang sempurna.

Koregusu dapat ditambahkan pada hidangan apa saja, mulai dari mi soba khas Okinawa hingga tumis-tumisan. Selain dominan rasa pedas, koregusu juga bisa memberikan after taste yang menyegarkan tenggorokan.

Warga Jepang juga memiliki bumbu atau rempah tradisional untuk menghasilkan rasa pedas pada makanan mereka. Sehingga sebagai pencinta pedas, kamu tidak perlu ragu lagi karena kamu bisa menambahkan salah satu dari lima bumbu di atas untuk melengkapi hidangan Jepang favoritmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfadhylla Rosalina Wibisono
EditorAlfadhylla Rosalina Wibisono
Follow Us