5 Fakta Unik Makanan Paskah dari Berbagai Negara

Perayaan Paskah selalu jadi momen penting dalam banyak budaya di seluruh dunia. Masing-masing negara punya tradisi kuliner khas yang hanya muncul saat perayaan ini berlangsung. Dari bahan-bahan yang digunakan sampai filosofi di balik hidangan, semuanya menyimpan cerita unik.
Penasaran seperti apa keunikan makanan Paskah dari berbagai negara? Simak ulasannya berikut ini yuk!
1. Inggris menyajikan hot cross buns sebagai simbol pengorbanan

Masyarakat Inggris selalu menghidangkan hot cross buns dalam tradisi Paskah yang mereka lakukan setiap tahun. Roti manis berbentuk bulat ini punya tanda salib di atasnya yang melambangkan pengorbanan Yesus. Teksturnya lembut, beraroma rempah, dan biasanya disantap hangat saat sarapan atau teh sore.
Sejarah hot cross buns sudah ada sejak abad pertengahan dan dipercaya membawa keberuntungan. Resepnya terus dipertahankan secara turun-temurun oleh banyak keluarga di Inggris. Kehadiran roti ini lebih dari sekadar kudapan, tapi juga bagian dari nilai spiritual masyarakat Inggris.
2. Italia menyusun colomba pasquale dalam bentuk merpati

Warga Italia memilih colomba pasquale sebagai kue khas untuk Paskah. Kue ini berbentuk seperti burung merpati yang menjadi simbol perdamaian dan harapan. Adonan colomba pasquale dibuat dari campuran tepung, telur, mentega, dan kulit jeruk, lalu diberi topping gula dan kacang almond.
Proses pembuatan colomba pasquale memerlukan waktu cukup lama dan kesabaran tinggi. Bentuknya yang menyerupai merpati dianggap membawa pesan damai dalam suasana kebangkitan. Bagi orang Italia, kue ini bukan hanya makanan, tapi simbol penting dalam kehidupan spiritual mereka.
3. Yunani menghidangkan tsoureki sebagai lambang kebangkitan

Orang Yunani menghidangkan tsoureki sebagai salah satu roti tradisional khas negara mereka selama perayaan Paskah. Roti ini memiliki bentuk kepang dan biasanya diberi telur merah sebagai hiasan di atasnya. Warna merah pada telur yang ada di tsoureki melambangkan darah serta sebagai perlambang kebangkitan Yesus.
Aroma tsoureki sangat khas karena menggunakan rempah unik seperti mahlepi dan mastiha. Setiap gigitan dari roti ini mengandung makna simbolik tentang pengorbanan dan harapan baru. Banyak keluarga di Yunani masih memanggang tsoureki secara manual di rumah masing-masing.
4. Filipina menyajikan puto saat berkumpul keluarga

Masyarakat Filipina memilih puto sebagai camilan ringan saat Paskah. Kue puto sendiri dibuat dengan cara dikukus dan berbahan dasar tepung beras. Puto umumnya disajikan saat makan bersama setelah misa. Warna putih pada puto khas Filipina dianggap mencerminkan kemurnian dan kesucian hati di momen Paskah.
Puto sering disantap bersama hidangan asin khas Filipina seperti pancit atau dinuguan. Rasa manis dan tekstur lembutnya menjadikan puto sebagai makanan favorit lintas generasi selama Paskah. Kue ini juga jadi pengingat akan pentingnya kebersamaan dalam keluarga di Filipina.
5. Polandia menghias babka sebelum disajikan saat paskah

Keluarga di Polandia selalu menyajikan babka saat merayakan Paskah. Kue bolu tinggi ini biasanya dibuat dari adonan ragi, mentega, dan kismis lalu dihias taburan gula di atasnya. Penyajian babka jadi lebih istimewa karena biasanya dihiasi pita atau ornamen warna cerah.
Ritual menghias babka dilakukan sehari sebelum Paskah dimulai. Setiap hiasan dipilih secara khusus untuk membawa harapan akan tahun yang lebih baik. Tradisi ini menyatukan generasi tua dan muda lewat kegiatan menghias bersama di momen Paskah.
Cerita tentang makanan Paskah menunjukkan bagaimana budaya menciptakan makna dari hal-hal sederhana. Perbedaan bahan, bentuk, dan cara penyajian jadi simbol kekayaan perspektif dalam merayakan kebangkitan. Mungkin setelah membaca ini, kamu jadi pengin coba bikin salah satunya di rumah, kan?