5 Hal yang Dilarang Dilakukan saat Menggunakan Panci Presto

Panci presto sering jadi solusi memasak terutama daging untuk mendapatkan tekstur empuk yang lebih cepat, tanpa memakan waktu panjang saat memasak. Memang sih, panci presto bisa dibilang peralatan masak yang sangat efisien.
Namun, kamu harus tetap berhati-hati karena panci presto bekerja dengan tekanan tinggi. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dihindari untuk mencegah kecelakaan dan mendapatkan hasil masakan yang optimal dalam menggunakan panci presto. Berikut lima hal yang dilarang saat menggunakan panci presto. Jangan coba-coba ya!
1. Jangan mengisi panci terlalu penuh

Karena dianggap efisien serta menghemat waktu, bukan berarti kamu memaksimalkan penggunaan panci presto, ya. Jangan mengisi panci presto terlalu penuh!
Batas aman untuk mengisi panci presto tidak melebihi 2/3 dari kapasitas panci, lho. Sebab, mengisi panci presto terlalu penuh justru dapat menyumbat katup pengaman, dan menyebabkan tekanan berlebih.
Tak heran, sering ada kejadian di mana daging atau masakan yang dimasak menggunakan panci presto tidak empuk atau matang maksimal. Bukan itu saja, tekanan dapat menyebabkan tutup panci bisa terlempar dengan sendirinya dan pecah.
2. Jangan membuka tutup panci saat tekanan masih tinggi

Siapa pun sering penasaran apakah makanannya pada panci presto sudah empuk atau matang sehingga membuat kita pun akhirnya membuka tutup panci di setiap waktu. Meski begitu, jangan membuka tutup panci pada saat tekanan tinggi ya!
Jika kamu pernah melakukannya, jangan sampai terulang lagi! Sebab, membuka tutup panci presto saat uap dan tekanan masih tinggi bisa sangat berbahaya, bahkan berpotensi menyebabkan ledakan uap panas yang menimbulkan luka bakar serius, lho. Tidak mau kan?
Maka dari itu, pastikan terlebih dulu apakah tekanan pada panci presto sudah benar-benar turun sebelum membuka tutupnya, ya.
3. Hindari memasak makanan yang cenderung berbusa

Walaupun panci presto pada tutupnya dilengkapi dengan katup atau jendela uap, sebisa mungkin hindari memasak makanan yang cenderung berbusa atau menimbulkan busa.
Makanan yang dimaksud seperti kacang-kacangan, pasta, hingga makanan yang berbahan tepung lainnya. Busa atau cairan kental yang dihasilkan oleh bahan-bahan yang disebutkan tadi bisa berpotensi menyumbat katup dan mengganggu jalur ventilasi uap, lho.
Bila dibiarkan, ada risiko buruk tentunya pada saat memasak menggunakan panci presto seperti pengaruh ke kualitas makanan yang dihasilkan hingga yang parah yaitu bisa menyebabkan ledakan.
4. Jangan memasak makanan yang cepat matang

Panci presto memang memiliki fungsi membantu mengubah tekstur dari makanan yang tadinya keras bisa berubah menjadi sedikit lunak. Tentu saja karena fungsi tersebut, penggunaan panci presto bisa efisien waktu dalam memasak.
Tetapi, tidak semua makanan bisa dimasak menggunakan panci presto, lho. Jangan pernah memasak makanan yang cepat matang dengan menggunakan panci presto. Alasannya karena dapat membuat makanan tersebut menjadi terlalu lembek, hancur, bahkan kehilangan tekstur serta rasanya. Makanan cepat matang yang dimaksud meliputi seafood, sayuran hijau, hingga potongan daging berukuran tipis.
5. Jangan memasak makanan gorengan atau produk susu

Jangan mengubah fungsi dari panci presto! Panci presto bekerja dengan uap panas. Panasnya pun bukan panas kering seperti oven sehingga tidak disarankan memasak gorengan atau mengolah produk susu dengan menggunakan panci presto.
Jika nekat, tentu gorengan hasil masak menggunakan panci presto akan membuat teksturnya lembek. Sedangkan untuk produk olahan susu akan seperti keju atau krim dapat menggumpal dan mengental karena tekanan tinggi.
Hal-hal dilarang tadi perlu kamu perhatikan pada saat menggunakan panci presto, ya. Selalu periksa kondisi katup serta karet pengaman pada panci presto sebelum digunakan. Bukan hanya itu saja, pastikan katup pengaman dan karet penutup panci presto dalam kondisi bersih dan tidak rusak. Sumbatan atau kerusakan pada komponen panci presto dapat menyebabkan malfungsi dan mendatangkan bahaya, lho.