Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Sosis Terenak di Dunia, Gak Cuma Bratwurst

ilustrasi jenis sosis terenak di dunia (commons.wikimedia.org/Rick888chen)

Sosis adalah salah satu makanan populer di dunia. Tiap negara punya versi sosis khasnya yang gak hanya lezat, tapi juga mencerminkan budaya lokal. Kalau selama ini kamu hanya tahu bratwurst, kamu harus tahu bahwa ada banyak jenis sosis lainnya, nih!

Mulai dari yang berbumbu kuat hingga yang dibuat dengan cara unik, sosis-sosis ini punya cerita menarik di balik rasanya. Di bawah ini, kita akan membahas lima jenis sosis terenak di dunia yang wajib banget kamu cobain. Kira-kira mau cobain yang mana dulu, nih?

1. Chistorra – Spanyol

ilustrasi chistorra (commons.wikimedia.org/Tamorlan)

Chistorra merupakan sosis dari Basque dan Navarra, Spanyol. Berbeda dengan sosis lainnya, chistorra lebih tipis dan lentur. Chistorra biasanya dibuat dari campuran daging babi atau sapi yang digiling halus, lalu dicampur paprika, bawang putih, dan rempah-rempah khas Spanyol. Paprika yang digunakan bukan sembarangan, tapi jenis paprika yang memberikan warna merah pekat dan rasa smoky khas sosis ini.

Nah, yang bikin chistorra menarik ada pada cara penyajiannya. Sosis ini sering digoreng atau dipanggang dalam waktu singkat, sehingga bagian luarnya renyah tapi dalamnya tetap juicy. Biasanya chistorra disajikan bersama roti baguette atau tapas khas Spanyol.

Rasa sosis kuat dan sedikit pedas, cocok buat kamu yang suka makanan dengan cita rasa bold. Chistorra juga sering muncul dalam festival lokal di Spanyol, jadi kalau kamu ke sana, pastikan mencobanya langsung. Selain itu, chistorra punya keistimewaan karena bahan-bahannya sering dibuat secara lokal, jadi tiap daerah di Spanyol bisa punya rasa yang sedikit berbeda.

2. Sucuk – Timur Tengah dan Turki

ilustrasi sucuk (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Sucuk menjadi salah satu jenis sosis populer di dunia yang berasal dari Turki, serta dikenal luas di negara Timur Tengah. Sosis ini terbuat dari campuran daging sapi atau kambing yang dicampur bawang putih, jintan, lada hitam, dan paprika.

Proses pembuatannya cukup panjang karena sucuk harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum bisa dimakan. Proses pengeringan inilah yang membuat sucuk punya tekstur keras dan aroma rempah yang sangat kuat.

Salah satu keunikan sucuk ada pada cara menikmatinya. Sucuk biasanya diiris tipis-tipis dan digoreng tanpa tambahan minyak, karena lemak alami dari daging akan keluar sendiri saat dimasak. Biasanya, sucuk disajikan bersama telur mata sapi atau roti pita sebagai sarapan.

Sucuk yang gurih dan sedikit pedas sangat cocok untuk dinikmati pagi hari sebagai sarapan. Menariknya, sucuk juga sering digunakan sebagai topping pizza atau campuran dalam masakan modern di Turki atau Timur Tengah.

3. Salsiccia – Italia

ilustrasi salsiccia (commons.wikimedia.org/111DINo)

Salsiccia merupakan sosis khas Italia yang berbeda dengan kebanyakan sosis, karena sering dijual dalam kondisi segar, bukan diasap atau dikeringkan. Salsiccia terbuat dari daging babi dengan tambahan bumbu, seperti adas manis, bawang putih, dan lada hitam. Ada juga varian salsiccia yang diberi tambahan anggur putih atau keju.

Salsiccia sering digunakan dalam berbagai masakan Italia, seperti pasta, pizza, atau sup. Salah satu cara paling populer menikmati salsiccia adlah dengan memanggangnya bersama sayuran, seperti paprika atau zukini.

Ketika salsiccia dimasak, lemak dari daging akan keluar dan memberikan rasa yang sangat gurih pada seluruh hidangan. Salsiccia juga punya banyak varian di hampir setiap regional di Italia, lho. Misalnya, di Sardinia, ada versi yang lebih pedas, sementara di Tuscany rasa adasnya lebih dominan. Dengan cita rasa yang fleksibel, gak heran salsiccia sering disebut sebagai sosis paling serbaguna di dunia.

4. Chorizo – Spanyol dan Amerika Latin

ilustrasi chorizo (commons.wikimedia.org/Gveret Tered)

Chorizo menjadi salah satu sosis paling terkenal dari Spanyol yang juga populer di beberapa negara Amerika Latin. Ada dua jenis utama chorizo, yaitu chorizo Spanyol yang biasanya diasap dan chorizo Meksiko yang lebih segar dan harus dimasak sebelum dimakan. Keduanya sama-sama dibuat dari daging babi dengan tambahan paprika, bawang putih, dan cuka, tapi punya rasa yang sangat berbeda.

Chorizo Spanyol punya rasa smoky dengan tekstur yang padat, sehingga sering dimakan langsung sebagai camilan atau campuran dalam paella. Sementara itu, chorizo Meksiko lebih pedas dan sering digunakan dalam masakan seperti taco atau burrito.

Chorizo bisa dimasak dengan berbagai cara, mulai dari digoreng, dipanggang, hingga direbus. Selain itu, chorizo juga sering menjadi bahan dasar untuk membuat hidangan tradisional seperti fabada, sup kacang khas Spanyol. Kalau kamu suka makanan pedas dan beraroma kuat, chorizo ini gak boleh kamu lewatkan.

5. Alheira de mirandela – Portugal

ilustrasi alheira de mirandela (commons.wikimedia.org/Lichinga)

Alheira de mirandela alias sosis khas Portugal ini ternyata punya sejarah unik. Awalnya, sosis ini dibuat oleh komunitas Yahudi di Portugal pada abad ke-15 sebagai cara untuk menghindari penganiayaan. Karena alasan agama, mereka tidak menggunakan daging babi, melainkan daging ayam, kelinci, atau ikan yang dicampur roti, bawang putih, dan minyak zaitun.

Alheira biasanya digoreng atau dipanggang dan disajikan bersama kentang goreng dan telur. Sosis alheira rasanya berbeda dari sosis lainnya di dunia karena bahan dasarnya yang tidak biasa.

Selain itu, alheira juga dianggap sebagai salah satu sosis paling inovatif di dunia karena cara pembuatannya yang unik. Di Portugal, alheira sering dianggap sebagai makanan warisan budaya, jadi kalau kamu berkunjung ke sana, jangan lupa mencicipinya, ya!

Sosis-sosis khas dari berbagai negara ini bukan cuma sekadar makanan, tapi juga cerminan budaya dan tradisi lokal. Jadi, kalau kamu suka eksplorasi kuliner, jangan ragu untuk mencoba kelima jenis sosis ini. Siapa tahu, salah satu sosis di atas bisa jadi favorit baru kamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us