Tiap orang memiliki makanan favoritnya masing-masing. Ada beberapa makanan yang memberikan seseorang perasaan gembira begitu mencicipinya sehingga membuat orang sangat sulit untuk berhenti memakannya.
Ini karena berbagai bahan dalam makanan dapat mengubah komposisi kimia otak sehingga kita menginginkan makanan tersebut lagi dan lagi. Lalu, makanan apa saja yang bisa membuat ketagihan? Yuk, baca penjelasan berikut sampai selesai.
Banyak orang yang mengaku sangat tergila-gila akan cokelat. Namun, apakah cokelat benar-benar bisa membuat ketagihan? Jawabannya adalah ya! Ini karena senyawa kimia dalam makanan, seperti theobromine, phenylethylamine, anandamide, dan triptophan memiliki efek pemicu rasa senang yang dapat meniru efek obat-obatan pada otak.
Selain itu, menurut American Chemical Society, cokelat juga mengandung alkaloid tetrahydro-beta-carbolines sama seperti yang terdapat dalam alkohol dan telah dikaitkan dengan alkoholisme.
Menariknya, perempuan lebih mungkin mengidam cokelat daripada laki-laki. Dijelaskan dalam The Journal of Nutrition, mengidam cokelat dapat dipengaruhi oleh kekurangan magnesium. Inilah alasan mengapa beberapa perempuan mengalami peningkatan mengidam cokelat selama PMS.
Keju merupakan makanan yang umumnya tinggi lemak dan kolesterol. Selain itu, keju juga mengandung zat yang disebut casomorphin yang mengikat opioid atau reseptor rasa enak di otak, dijelaskan dalam laman Reader's Digest.
Casomorphins menempel pada neurotransmitter di otak dan melepaskan dopamin, bahan kimia yang membuat kamu merasa nyaman dan menginginkan lebih. Namun, perlu diingat, meskipun keju memang memiliki manfaat kesehatan, keju juga bisa sangat membuat ketagihan dan membuatmu makan berlebihan.
Banyak yang mengatakan bahwa mereka tidak dapat melewati satu hari tanpa secangkir kopi. Namun, ada benarnya jika kopi memang membuat ketagihan.
Dilansir laman Real Buzz, salah satu alasan kopi bisa membuat sangat ketagihan adalah karena gejala penarikan kafeina yang cukup parah sering dihadapi orang, mulai dari kelelahan, sakit kepala, mudah tersinggung, hingga depresi. Apa pun alasannya, saat ini, kafeina tetap menjadi obat paling populer di dunia dan bagian dari banyak rutinitas harian.
Banyak faktor yang membuat seseorang tidak akan pernah puas makan es krim, seperti kandungan gula dan tekstur lembutnya. Makanan seperti es krim, yang pada dasarnya adalah krim dan susu, menstimulasi otak dengan cara yang sama seperti obat. Hal ini memicu perilaku yang menyerupai kecanduan.
Selain itu, konsumsi gula melepaskan opioid dan dopamin ke dalam tubuh kita. Ini adalah hubungan antara tambahan gula dan perilaku adiktif. Menurut studi dalam Journal of Opioid Management, gula mengaktifkan reseptor opiat di otak dan memengaruhi pusat penghargaan, yang mengarah pada perilaku kompulsif, terlepas dari konsekuensi negatif seperti penambahan berat badan, sakit kepala, ketidakseimbangan hormon, dan banyak lagi.
Kentang goreng biasanya disajikan dalam keadaan panas, renyah, dan gurih. Ini merupakan kombinasi lengkap yang memberi sinyal pada lidah dan otak untuk makan lebih banyak.
Dikutip dari laman Reader's Digest, kandungan lemak dalam kentang goreng memicu reseptor di mulut yang mengirimkan sinyal ke otak dan usus yang memperkuat keinginan untuk makan lebih banyak. Kentang goreng juga merupakan makanan yang menenangkan sehingga kamu mungkin merasa terdorong untuk memesannya sebagai pendamping hidangan utama.
Meskipun secara ilmiah makanan tersebut membuat ketagihan, bukan berarti ini bisa dijadikan alasan untuk terus memakan makanan tersebut. Mengingat konsumsi terlalu banyak makanan tersebut tidaklah baik, kamu perlu menyusun strategi untuk menghindari godaan makanan tersebut.