Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Petunjuk Menyimpan Otak-otak Homemade sebagai Frozen Food

ilustrasi sepiring otak-otak (vecteezy.com/Priyo Sanyoto)

Otak-otak merupakan salah satu penganan ringan yang sering dibuat dengan bahan simpel di rumah. Makanan ini cocok jadi camilan yang digoreng dan nikmati bersama saus pendamping seperti sambal kacang atau saus pedas menyegarkan.

Kalau kamu ingin mempersiapkan camilan yang praktis, otak-otak mentah bisa kamu simpan di freezer sebagai frozen food. Penyimpanannya bisa dilakukan berdasarkan lima petunjuk di bawah ini.

1. Pastikan adonan disiapkan dengan baik

ilustrasi bahan memasak (pixabay.com/Jörg Prieser)

Kamu harus mempersiapkan adonan otak-otak sebaik mungkin sebelum disimpan sebagai frozen food. Kuncinya ada pada bahan-bahan segar dan proses pencampuran. Jangan sampai hal ini dilakukan sembarangan karena bisa mengurangi umur simpan otak-otak.

Pembuatan otak-otak melibatkan tapioka, daging ikan giling, telur, penyedap rasa, sampai daun bawang. Campur semua pakai chopper, food processor, atau blender bumbu. Hindari pengadukan berlebihan, apalagi pakai tangan, karena bisa membuat otak-otak alot.

2. Rebus otak-otak sampai mengapung

ilustrasi merebus (pexels.com/RDNE Stock project)

Otak-otak ini bisa kamu bentuk dengan ukuran sesuai selera. Kemudian baluri tangan pakai minyak untuk memegang adonan supaya tidak lengket. Berikutnya, masukkan otak-otak tersebut ke dalam panci berisikan air yang sudah mendidih.

Proses ini dilakukan agar tekstur otak-otak menyatu dan kenyal, tapi jangan dilakukan terlalu lama. Rebus otak-otak dalam air mendidih hanya sampai mengapung saja. Setelah itu, kamu bisa segera tiriskan supaya adonan otak-otak tidak terlalu lembek karena kelamaan di air.

3. Masukkan otak-otak ke air dingin

ilustrasi air dingin (pixabay.com/Joel Cocker)

Persiapan yang harus kamu lakukan sebelum merebus otak-otak adalah mengambil mangkuk bersih dan isi air dingin atau air es. Wadah ini perlu disiapkan untuk menampung otak-otak yang sudah direbus. Jadi, setelah dimasak otak-otak jangan didiamkan di atas saringan, tapi segera masukkan ke air es.

Manfaat memasukkan otak-otak rebus ke dalam air dingin adalah untuk menghentikan proses memasak. Air dingin akan menjaga kekenyalan otak-otak supaya optimal. Lakukan beberapa menit saja, kemudian tiriskan otak-otak dari mangkuk rendaman tersebut.

4. Tiriskan otak-otak dan bekukan singkat

ilustrasi menyimpan makanan di freezer (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Setelah otak-otak diangkat dari mangkuk air es, kamu bisa tiriskan bahan tersebut sampai sudah tidak basah lagi. Cara ini akan membuat proses penyimpanan semakin optimal dan tahan lama, karena mencegah timbulnya bunga es berlebihan.

Sebagai langkah tambahan, kamu bisa susun otak-otak di atas wadah lebar. Letakkan secara berjarak dan jangan ditumpuk. Lalu masukkan ke freezer, diamkan sampai otak-otak agak keras dan kaku. Ini akan membuat penyimpanan semakin mudah.

5. Letakkan di freezer untuk ketahanan optimal

ilustrasi wadah penyimpanan makanan (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Berikutnya, kamu bisa pilih wadah penyimpanan yang tepat. Lalu keluarkan otak-otak dari wadah untuk disusun dalam penyimpanan yang tepat. Jika otak-otak berjumlah banyak, simpan makanan ini per porsi supaya lebih mudah dicairkan.

Gunakan wadah kedap udara tahan dingin atau plastik vakum untuk penyimpanan, pastikan adonan disusun rapi. Setelah ditutup rapat tinggal masukkan lagi otak-otak ke dalam freezer. Otak-otak bisa tahan lebih dari sebulan, dan jika hendak digoreng bahan harus dicairkan dulu di chiller supaya lunak.

Sebagai salah satu penganan favorit untuk camilan, membuat otak-otak sendiri akan membuatmu lebih mudah menakar bahan dan memperhatikan kualitasnya. Biar otak-otak tahan lama, jangan lupa simpan sebagai frozen food di freezer agar dapat digoreng kapan saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Intan Pratiwi Buchr
EditorIntan Pratiwi Buchr
Follow Us