Sup tak hanya populer di Amerika atau Eropa. Namun, menu ini juga sangatlah populer, terutama di Asia Tenggara. Di Asia Tenggara sendiri, banyak negara yang menjadikan jeroan sebagai bahan utama pembuatan sup.
Sup jeroan diolah sedemikian rupa menjadi hidangan yang membuatnya disukai banyak orang. Berikut 5 sup jeroan paling populer di Asia Tenggara. Kamu pernah coba yang mana aja, nih?
Kaledo merupakan sup tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Donggala, Palu, Sulawesi Tengah. Sup ini terbuat dari kaki sapi dan kuah bening yang berminyak. Biasanya ditambahkan juga bawang bombai, cabai, dan air jeruk nipis.
Bagian terbaik dari menu ini, menurut banyak orang, adalah sumsum tulangnya yang bisa disendok atau dihisap dengan sedotan.
Ketika dihidangkan, sup ini secara tradisional disertai dengan singkong rebus atau nasi di sampingnya.
Soto kaki merupakan sup tradisional Indonesia yang berasal dari Jakarta. Kuah pedas pada soto biasanya dibuat dengan kombinasi trotter sapi, tulang rawan, urat kaki sapi, santan, kentang, bihun, kerupuk, dan aneka sayuran.
Soto jenis ini dipercaya berasal dari masyarakat Betawi. Setelah matang, soto kaki umumnya dihidangkan dengan nasi putih hangat di sampingnya.
Canh bóng merupakan sup tradisional yang berasal dari Vietnam. Makanan ini sangat populer di Hanoi selama perayaan Imlek.
Bahan utama pembuatan sup ini adalah kulit babi kering yang sudah dibersihkan dan dicuci dengan jus jahe serta cuka. Kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari untuk dipanggang hingga permukaannya mengembang dan bergelembung.
Kulit kering ini biasanya dibumbui dengan daun bawang, kecap ikan, jahe, dan merica. Kemudian bahan tersebut dimasak dengan sayuran, seperti brokoli, wortel, dan jamur.
Soup number five berasal dari negara Filipina. Sup ini dibuat dengan bahan utama yang tidak biasa, yakni penis dan testis banteng.
Bahan lainnya yang ikut dimasak bersama adalah bumbu dan rempah-rempah, seperti cabai, daun bawang, serai, jahe, bawang merah, bawang putih, garam, gula, merica, kecap ikan, kaldu sapi, dan minyak.
Terdapat banyak variasi serta resep rahasia sup satu ini. Di Filipina, sup ini dianggap sebagai afrodisiak dan memiliki khasiat penyembuhan.
Papaitan merupakan sup khas Filipina yang populer. Sup ini terdiri dari jeroan kambing atau sapi, seperti jantung, babat, atau hati.
Bahan-bahan tersebut direbus bersama bawang putih, bawang merah, dan berbagai bumbu. Tambahan paling penting untuk hidangan ini adalah empedu, cairan pahit yang diekstrak dari hati hewan.
Bahan ini akan memberi sup rasa asam yang khas dan warna kuning muda. Sup satu ini selalu disajikan saat masih panas dan biasanya dihiasi dengan irisan daun bawang serta cabai.
Kelima sup jeroan khas negara Asia Tenggara ini tentu membuat banyak orang menjadikannya favorit. Kamu sendiri sudah pernah coba yang mana saja, nih?