7 Bolu Natal dari Berbagai Negara di Dunia, Seperti Apa Rasanya?

Layaknya hari perayaan keagamaan lain, Natal juga dirayakan dengan semarak di berbagai negara di dunia. Gak hanya ditandai dengan pohon Natal di mana-mana, setiap keluarga juga memiliki cara sendiri untuk merayakan Natal. Salah satu caranya adalah dengan menyajikan menu istimewa, termasuk kue.
Di Indonesia, orang biasanya membuat kue kering atau bolu untuk merayakan Natal. Nah tradisi yang sama juga ternyata dimiliki oleh hampir semua negara di dunia. Setiap negara bahkan memiliki kue bolu khas Natal-nya masing-masing, lho! Berikut ulasannya.
1. Panettone, Italia

Panettone merupakan salah satu kue Natal paling populer di seantero Eropa. Meski begitu, kue ini berasal dari Milan, Italia. Konon, panettone dibuat oleh seorang anak laki-laki di dapur kerajaan pada tahun 1470-an. Ketika para chef sedang membuat kue untuk Duke of Milan, seorang anak laki-laki bernama Toni gak sengaja menambahkan beberapa potongan buah-buahan manis ke adonannya.
Siapa sangka, Duke of Milan ternyata menyukai kue ini dan menyebut kue ini dengan sebutan ‘Panettone’ atau ‘Kue Toni’ dalam Bahasa Italia. Gak seperti kue pada umumnya, panettone memiliki tekstur yang mirip roti. Versi klasiknya menggunakan buah-buahan kering pada adonan, namun sekarang banyak juga yang menggunakan krim atau cokelat sebagai isian.
2. Buche de Noel atau Yule Log, Prancis

Orang Prancis di Abad Pertengahan memiliki tradisi meletakkan batang kayu di perapian pada saat malam Natal. Hal ini dipercaya dapat membuat panen di tahun selanjutnya berlimpah ruah. Seiring waktu, batang kayu kemudian diletakkan di meja makan saat malam Natal untuk harapan yang sama.
Pada abad ke 19, batang kayu kemudian digantikan dengan kue sponge cokelat yang dikenal dengan bûche de noël. Bukan kue sponge biasa, orang-orang menggulungnya dan melapisinya dengan coklat agar bentuknya mirip dengan batang kayu. Gak hanya itu, mereka juga menaburkan gula halus di atas kue agar terlihat seperti salju.
3. Christstollen, Jerman

Christstollen sebetulnya bukan kue, melainkan roti padat yang diisi dengan aneka kacang, kismis, dan manisan jeruk. Di bagian atasnya, roti diolesi dengan mentega dan taburan gula halus. Roti ini pertama kali disajikan pada perayaan Natal di Kota Dresden pada tahun 1474.
Awalnya christstollen gak menggunakan aneka kacang-kacangan atau manisan jeruk, bagian atasnya dibiarkan polos begitu aja. Christstollen dibuat polos atas perintah gereja yang melarang kemewahan. Namun atas permintaan pihak kerajaan, akhirnya kue ini boleh dimodifikasi dan jadilah christstollen seperti yang dikenal sekarang.
4. Christmas Cake, Inggris

Christmas cake dari Inggris merupakan salah satu kue Natal paling populer di daratan Eropa. Terbuat dari campuran mentega, tepung, telur, dan aneka kacang-kacangan serta buah-buahan, kamu mungkin beranggapan jika kue ini mirip dengan panettone. Nyatanya meski sama-sama menggunakan buah, kedua jenis kue ini sangat berbeda.
Satu hal yang membuat christmas cake dari Inggris berbeda adalah sebelum dicampur ke bahan lain, potongan buah dan kacang-kacangan ini lebih dulu direndam dengan minuman keras seperti brendi atau wiski selama berminggu-minggu sebelum Natal tiba. Christmas cake sendiri pertama kali dibuat pada abad ke 17 dan bertahan hingga sekarang.
5. Allahabadi Cake, India

Sebetulnya allahabadi cake ini adalah Christmas cake versi India. Bahan utamanya sama dengan christmas cake-nya orang Inggris, termasuk dalam proses perendaman buah dan kacang-kacangan dengan menggunakan wiski.
Bedanya dengan versi Inggris, orang India menggunakan aneka rempah seperti jahe, pala, bunga adas, hingga bunga pala. Aneka rempah ini memberikan rasa rempah yang kuat pada kue. Meski resep aslinya berasal dari Inggris, namun kue allahabadi dengan tambahan rempah berasal dari Kota Allahabadi di India utara, yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.
6. Drømmekage, Denmark

Dalam Bahasa Denmark, drømmekage berarti “Mimpi Indah”. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Namun yang membuat drømmekage jadi istimewa adalah lapisan karamel dan taburan parutan kelapa yang menjadi topping di atasnya. Drømmekage sendiri berasal dari Kota Klokkerholm di Denmark.
Konon anak perempuan berusia 12 tahun, bernama Jytte Andersen-lah yang memperkenalkannya ke asosiasi ibu rumah tangga di daerah tersebut. Ia mengatakan bahwa resep kue itu berasal dari neneknya. Siapa sangka, resep itu sangat disukai hingga akhirnya populer ke seantero Denmark.
Nyatanya drømmenkage bukan hanya jadi sajian istimewa saat Natal. Lebih dari itu, drømmekage juga disajikan saat acara ulang tahun atau disantap sore-sore bersama secangkir kopi.
7. Bibingka, Filipina

Gak kalah dari negara lain, tetangga dekat kita, Filipina juga punya kue khas Natal yang lembut dan enak banget. Dikenal dengan nama bibingka, kue ini gak menggunakan tepung terigu sebagai bahan utamanya, melainkan galapong atau beras ketan yang sudah difermentasi.
Galapong kemudian dicampur dengan santan, air, garam, dan gula. Adonan dituang ke dalam loyang yang sudah dialasi dengan daun pisang untuk kemudian dipanggang sampai matang. Untuk membuat rasanya semakin nikmat, bibingka yang sudah matang diberi taburan gula halus dan dipanggang sekali lagi hingga gula berubah jadi karamel.
Natal segera tiba. Buat kamu yang menghabiskan momen spesial ini di beberapa negara di atas, jangan lupa untuk menikmati kue-kue Natal-nya, ya! Tampilan maupun rasanya mungkin sedikit berbeda dengan kue-kue yang biasa kita makan di Indonesia, tapi yang namanya kue gak akan pernah salah. Setuju?