5 Ciri-ciri Telur yang Tidak Layak Makan

23 Sep 2025, 16:30 WIB

Fina Wahibatun Nisa

Potret telur (unsplash.com/Yana)

Telur termasuk salah satu bahan makanan yang hampir selalu ada sebagai stok makanan di dapur kita semua. Selain mudah diolah, harga telur juga relatif terjangkau dibandingkan sumber protein nabati lainnya.

Apalagi cara memasak telur sangat mudah dan bervariasi, mulai dari digoreng, direbus, dijadikan campuran bahan dan masakan lain, hingga sebagai campuran kue. Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan, yakni tidak semua telur di dapur kita masih dalam kondisi baik untuk dikonsumsi.

Mengonsumsi telur yang sudah tidak segar atau bahkan busuk bisa menimbulkan masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga keracunan makanan. Oleh karena itu, penting untuk memahmi ciri-ciri telur yang tidak layak makan. Dengan begitu, kamu bisa lebih waspada sebelum memasukkannya ke dalam masakan.

1. Kulit telur retak, berkerak, atau berbau tidak sedap

Sebelum memecahkan telur, perhatikan dulu bagian kulitnya. Telur segar biasanya memiliki cangkang yang mulus, bersih, dan tidak ada retakan. Jika terlihat retakan, bercak aneh, atau ada kerak seperti jamur, bisa jadi telur sudah terkontaminasi. Bahkan, dalam beberapa kasus, telur yang sudah busuk bisa mengeluarkan bau tidak sedap dari cangkangnya.

Kondisi kulit yang retak membuat bakteri lebih mudah masuk ke dalam telur. Jadi, sebaiknya jangan ambil risiko. Meskipun terlihat sepele, telur dengan ciri ini sebaiknya langsung disingkirkan.

2. Putih telur terlalu cair dan tidak jernih

Potret telur (pexels.com/Klaus Nielsen)

Setelah telur dipecahkan, kamu bisa menilai kesegarannya lewat putih telur. Telur yang segar memiliki putih telur bening dengan tekstur agak kental. Jika putih telurnya langsung menyebar, terlalu cair, dan terlihat keruh, itu tanda kualitasnya sudah menurun.

Selain tidak enak untuk dimasak, kondisi ini juga mengindikasikan bahwa protein dalam telur sudah mulai rusak. Jika dipaksakan, rasanya tidak akan maksimal dan bisa menimbulkan masalah kesehatan.

3. Kuning telur pipih dan warnanya tidak normal

Kuning telur yang masih bagus biasanya bulat sempurna, berdiri tegak di tengah putih telur, dan berwarna cerah. Sebaliknya, kuning telur yang pipih, mudah pecah, atau warnanya terlihat terlalu pucat adalah tanda bahwa telur tersebut sudah lama.

Jika kuning telur terlihat keabu-abuan atau kehijauan, itu malah sudah jelas bahwa telur tidak layak konsumsi. Kondisi ini menandakan adanya pembusukan di dalam telur.

4. Mengapung saat diuji dengan tes air

Potret telur (pexels.com/Klaus Nielsen)

Ada cara sederhana yang sering dipakai untuk mengecek kesegaran telur, yakni tes air. Caranya mudah, cukup masukkan telur ke dalam mangkuk atau wadah berisi air.

Jika tenggelam ke dasar dengan posisi horizontal, berarti masih sangat segar. Kalau berdiri tegak di dasar wadah, artinya telur sudah lama, tetapi biasanya masih aman untuk dimasak segera.

Jika telur langsung mengapung di permukaan air, sebaiknya jangan digunakan. Kondisi ini menandakan bahwa banyak udara yang sudah masuk ke dalam telur akibat proses pembusukan.

5. Bau tidak sedap saat dimasak

Kadang ada telur yang terlihat normal dari luar dan bahkan lolos tes air, tetapi begitu dimasak mengeluarkan aroma tidak sedap. Bau sulfur atau bau busuk yang menyengat adalah tanda bahwa telur sebenarnya sudah tidak layak konsumsi.

Kalau kamu menemukan kondisi seperti ini, sebaiknya buang saja dan jangan dicampur dengan bahan makanan lain. Kesehatan dan keselamatan tubuhmu lebih penting dibandingkan memaksakan diri untuk tetap mengonsumsinya.

Memahami ciri-ciri telur yang tidak layak makan adalah langkah sederhana, tetapi sangat penting. Dengan memperhatikan kondisi, tekstur, hingga aromanya, kamu bisa menghindari risiko mengonsumsi telur busuk. Jadi, jangan lupa untuk selalu memeriksa telur sebelum digunakan, ya!