Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Roti Kembang Waru, Bolu Manis Khas Yogya yang Kian Langka

roti kembang waru (instagram.com/fielope)

Sudah ada sejak lama di Kotagede Yogyakarta, roti kembang waru merupakan bolu manis berbentuk bunga dengan delapan kelopak.

Seperti kue bolu pada umumnya, roti manis khas Yogyakarta ini dibuat dengan bahan tepung gula dan telur. Yang membedakan adalah cara memasaknya yang masih menggunakan alat tradisional. Selain itu keberadaan roti kembang waru ini kini sudah semakin langka.

Ingin mencicipi kue manis khas Yogyakarta ini? Yuk simak faktanya dulu di bawah ini.

1. Makanan bangsawan pada zaman dulu

roti kembang waru (instagram.com/rofiqsilver)

Roti kembang waru ternyata merupakan makanan bangsawan Yogyakarta pada zaman dulu. Roti ini menjadi kudapan favorit kaum elite saat itu dan sering disajikan kepada tamu mereka yang berkunjung. 

Hingga kini banyak masyarakat Yogyakarta yang memilih roti kembang waru ini sebagai suguhan saat hajatan atau salah satu isian kotak snack mereka. 

2. Bentuknya memiliki nilai filosofis

roti kembang waru (instagram.com/rofiqsilver)

Selain menjadi makanan para bangsawan ternyata bentuk dari roti kembang waru sendiri memiliki nilai filosofis sendiri. Bentuknya yang memiliki delapan kelopak merupakan simbol dari hasto broto atau delapan jalan utama yang diajarkan oleh leluhur orang Yogyakarta. 

Hasto broto sendiri terdiri dari delapan elemen alam yaitu bulan, bintang, air, awan, tanah, samudera, dan angin. 

3. Masih dimasak dengan alat tradisional

memasak roti kembang waru (instagram.com/frankiekhng)

Seperti membuat bolu pada umumnya, bahan yang digunakan untuk membuat roti kembang waru adalah tepung, gula dan telur. Semuanya diaduk kedalam wadah dan dicetak menggunakan cetakan. 

Cetakan yang digunakan pun khas karena berbentuk kembang atau bunga berbahan aluminium. Setelah itu dipanggang dalam oven tradisional yang menggunakan arang sebagai bahan bakarnya. 

4. Semakin sulit ditemukan

roti kembang waru (instagram.com/fielope)

Eksistensi roti kembang waru kini cukup tergeser dengan adanya beragam jenis kue modern. Di Yogyakarta sendiri, cukup sulit untuk menemukan bolu manis berbentuk bunga ini. 

Dari sekian banyak orang yang membuat kue kembang waru dulu, kini hanya tinggal beberapa orang saja yang masih membuat kue jadul ini. 

5. Hanya beberapa pembuat roti yang masih bertahan

roti kembang waru (instagram.com/rofiqsilver)

Salah satunya adalah Pak Bas yang masih setia membuat jajanan jadul khas Kotagede ini dari tahun 1983. Berada di rumahnya di daerah Bumen, Pak Bas dan Bu Gudah masih sigap menerima pesanan yang masuk setiap hari bahkan di malam hari sekalipun. 

Selain di Bumen, roti kembang waru juga dapat ditemukan di daerah lain sekitar Kotagede. Umumnya roti kembang waru ini dijual dengan harga Rp2.000 per bijinya. 

Memiliki rasa lezat dengan aroma harum yang khas, roti kembang waru wajib kamu jadikan oleh-oleh untuk keluarga sepulang dari Kota Gudeg tersebut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Rohmatusyarifah
EditorDwi Rohmatusyarifah
Follow Us