Kenapa Donat Tengahnya Bolong? Ini Alasan Logis dan Sejarahnya!

Pernah gak sih kamu lagi ngemil donat terus tiba-tiba kepikiran, “Kenapa ya, donat itu bentuknya selalu bolong di tengah?” Padahal banyak kue goreng lainnya yang bentuknya bulat penuh atau lonjong, tapi si donat ini justru punya ciri khas lubang di bagian tengah yang bikin dia gampang dikenali dari jauh.
Ternyata, bentuk unik ini bukan cuma soal tampilan yang lucu dan ikonik, tapi juga punya sejarah panjang dan alasan teknis yang masuk akal banget. Yuk, cari tahu bareng-bareng alasan kenapa donat punya lubang di tengah dan fakta seru lainnya yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya!
1. Agar matang sempurna saat digoreng

Adonan donat itu tebal dan lembut, kalau digoreng dalam bentuk bulat penuh bagian tengahnya sering banget nggak matang, sementara bagian luarnya udah gosong duluan. Nah, dengan adanya lubang di tengah, panas dari minyak bisa masuk dari semua sisi.
Hasilnya? Donat bisa matang sempurna dari luar sampai ke bagian tengah. Nggak ada lagi tuh bagian dalam yang masih lembek atau mentah. Teksturnya juga jadi lebih empuk dan merata. Makanya bentuk bolong ini jadi solusi paling praktis dan ampuh buat bikin donat yang enak banget!
2. Asal-usul donat berawal dari seorang pelaut

Sejarah donat ternyata berkaitan erat dengan dunia pelayaran. Di abad ke-19, para pelaut Belanda membawa camilan bernama olykoek atau oil cake/kue berminyak ke Amerika. Bentuknya mirip bola padat tanpa lubang dan digoreng hingga kecokelatan. Namun, karena bagian tengahnya sering gak matang, muncullah ide untuk membuat lubang di tengah donat, supaya matangnya merata.
Menurut cerita populer, kapten kapal asal Amerika bernama Hanson Gregory yang mencetuskan ide ini di tahun 1847. Katanya, dia bosan makan kue yang bagian tengahnya masih mentah, jadi dia tusuk tengahnya dengan gagang kemudi kapal. Jadilah donat berlubang seperti yang kita kenal sekarang.
3. Tekstur donat jadi lebih lembut dan ringan

Donat tanpa lubang biasanya lebih padat karena bagian tengahnya gak kena panas langsung. Meskipun tetap enak, teksturnya lebih berat dan cepat bikin kenyang. Sedangkan donat bolong adonannya bisa mengembang dengan lebih merata saat digoreng. Uap panas bisa lewat dari lubangnya, bikin bagian dalamnya gak terlalu tebal.
Tekstur donat yang lembut dan ringan, terutama pada bagian tengahnya, juga ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk proses fermentasi yang tepat, teknik pengolahan adonan, dan cara menggoreng. Lubang pada donat juga berperan penting dalam memastikan kematangan merata dan mencegah bagian tengah donat jadi lembek.
4. Jadi lebih mudah dikreasikan

Salah satu alasan kenapa donat bolong jadi favorit banyak orang adalah karena lebih mudah dikreasikan. Bentuknya yang simpel dan ikonik bikin donat ini jadi “kanvas kosong” buat kreasi topping dan hiasan. Mau dikasih glaze warna-warni? Bisa banget. Tambahin meses, marshmallow, bubuk matcha, atau lelehan cokelat? Semua cocok!
Karena ada lubang di tengahnya, donat jadi gak terlalu padat, jadi topping-nya juga gak gampang tumpah atau berat sebelah. Bahkan banyak brand donat besar yang bikin varian donat bolong dengan tema-tema lucu, seasonal, atau edisi spesial, karena bentuknya memang fleksibel banget buat dikreasikan sesuai tren.
5. Bentuknya ikonik dan estetik

Bentuk bolong di tengah bikin donat jadi salah satu makanan paling mudah dikenali di dunia. Bahkan siluetnya aja udah cukup buat orang tahu: "Itu donat!" Bentuk ini juga jadi simbol dalam banyak budaya pop, dari kartun, emoji, sampai logo toko donat.
Selain itu di masa lalu, donat biasa ditusuk menggunakan tongkat dan dijual di pinggir jalan atau pelabuhan. Dengan adanya lubang di tengah, donat jadi mudah dibawa dan disajikan tanpa merusak bentuknya.
Ternyata, donat yang bolong di tengah itu gak cuma buat lucu-lucuan atau biar beda dari kue lainnya. Mulai dari alasan biar matang merata saat digoreng, sampai faktor praktis dan estetika, semua ada tujuannya, ya!