Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kurma Identik dengan Ramadan? Ini Penjelasannya!

ilustrasi kurma (vecteezy.com/ikarahma)
Intinya sih...
  • Kurma menjadi pilihan berbuka puasa karena sunnah Rasulullah dan kandungannya yang mengembalikan energi dengan cepat.
  • Kurma memiliki nilai simbolis dan membantu tubuh mendapatkan energi setelah berpuasa seharian.
  • Tradisi berbuka dengan kurma telah diwariskan turun-temurun, praktis, mudah didapatkan, dan menjadi bahan utama menu berbuka puasa.

Saat Ramadan tiba, kurma menjadi salah satu makanan yang selalu dicari. Buah kecil manis ini seakan tidak bisa dipisahkan dari bulan puasa, baik sebagai menu berbuka maupun sahur. Banyak orang mengonsumsinya bukan hanya karena sunnah, tetapi juga karena manfaatnya yang luar biasa bagi tubuh.

Uniknya, kurma bukan sekadar camilan biasa, tetapi memiliki makna mendalam dalam tradisi Ramadan. Lantas, kenapa kurma identik dengan Ramadan, ya? Berikut ini beberapa alasannya yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Sunnah Rasulullah yang terus dilestarikan

ilustrasi kurma (vecteezy.com/budisetiawan)

Salah satu alasan utama kenapa kurma identik dengan Ramadan adalah karena ini merupakan sunnah yang diajarkan Rasulullah. Dalam banyak hadis, Rasulullah disebutkan berbuka puasa dengan kurma sebelum melanjutkan dengan makanan lain.

Kurma menjadi pilihan bukan tanpa alasan, melainkan karena kandungannya yang dapat mengembalikan energi dengan cepat setelah seharian berpuasa. Kebiasaan ini pun terus dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia hingga sekarang. Selain karena faktor religi, banyak yang mengakui bahwa berbuka dengan kurma memang terasa lebih nyaman bagi lambung dibanding langsung mengonsumsi makanan berat.

Selain itu, mengonsumsi kurma saat berbuka puasa juga memiliki nilai simbolis. Dengan mengikuti sunnah ini, umat Islam merasa lebih dekat dengan ajaran Rasulullah. Apalagi, kurma adalah makanan yang mudah ditemukan dan memiliki berbagai varian. Tradisi ini menjadi bagian dari pengalaman Ramadan yang tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga menghadirkan rasa kebersamaan di meja makan keluarga.

2. Sumber energi instan untuk tubuh

ilustrasi kurma (vecteezy.com/putri7dsot839163)

Setelah seharian menahan lapar dan haus, tubuh membutuhkan asupan yang dapat dikonversi menjadi energi dengan cepat. Kurma adalah solusi yang tepat, karena mengandung gula alami, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa, yang mudah dicerna.

Dalam hitungan menit setelah mengonsumsi kurma, tubuh langsung merasa lebih segar dan siap untuk melanjutkan aktivitas, termasuk melaksanakan ibadah malam, seperti Tarawih. Kandungan seratnya juga membantu mencegah lonjakan gula darah yang terlalu drastis setelah berbuka.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa tubuh mereka sebenarnya membutuhkan gula alami setelah berpuasa. Jika langsung mengonsumsi makanan berat, sistem pencernaan harus bekerja lebih keras, yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau kembung. Inilah sebabnya kurma sangat ideal untuk berbuka puasa. Dengan mengawali berbuka dengan kurma, tubuh mendapatkan transisi yang lebih lembut sebelum menerima makanan lebih berat.

3. Tradisi dan budaya yang sudah mengakar

ilustrasi kurma (vecteezy.com/ tyasindayanti)

Di banyak negara Muslim, terutama di Timur Tengah, kurma bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya yang diwariskan turun-temurun. Tradisi berbuka dengan kurma ada sejak ribuan tahun lalu dan masih dipertahankan hingga sekarang.

Di beberapa negara, saat menjelang Ramadan, pasar-pasar dipenuhi berbagai jenis kurma dari berbagai daerah. Setiap keluarga biasanya memiliki jenis kurma favorit yang selalu tersedia di meja makan selama bulan puasa.

Di Indonesia, tradisi ini juga semakin berkembang. Banyak pedagang yang mulai menjual kurma dalam jumlah besar saat Ramadan tiba, dan permintaannya selalu meningkat pesat. Tidak hanya dikonsumsi sendiri, kurma juga sering dijadikan hantaran atau oleh-oleh bagi keluarga dan kerabat. Kehadiran kurma dalam bulan Ramadan seolah menjadi simbol dari kekayaan budaya Islam yang terus lestari dari generasi ke generasi.

4. Mudah didapat dan bisa bertahan lama

ilustrasi kurma (vecteezy.com/towfiqu_nsu52881)

Salah satu alasan praktis kurma menjadi pilihan utama selama Ramadan adalah karena daya tahannya yang sangat lama. Berbeda dengan buah segar yang cepat membusuk, kurma bisa disimpan berbulan-bulan tanpa kehilangan rasa atau manfaat nutrisinya. Ini membuatnya menjadi makanan yang ideal bagi yang ingin persiapan Ramadan tanpa harus sering berbelanja.

Selain itu, kurma juga sangat mudah ditemukan di berbagai tempat. Dari supermarket hingga pasar tradisional, kurma tersedia dalam berbagai varian dan harga. Ini memudahkan siapa saja untuk mendapatkan kurma sesuai dengan selera dan kebutuhan. Dengan daya simpan yang lama dan kemudahan dalam penyimpanan, kurma menjadi pilihan yang sangat praktis dan efisien selama Ramadan.

5. Beberapa menu Ramadan berbahan kurma

ilustrasi menu ramadan berbahan kurma (vecteezy.com/ikarahma)

Saat bulan Ramadan, kurma menjadi bahan utama dalam berbagai menu berbuka yang khas. Salah satu yang paling terkenal adalah susu kurma, di mana kurma yang sudah direndam dan dihaluskan dicampur dengan susu untuk menciptakan minuman yang lembut dan kaya rasa. Selain itu, ada juga kolak kurma yang menjadi favorit di Indonesia, di mana kurma dimasak bersama santan dan gula aren untuk menghasilkan hidangan manis yang lezat.

Di Timur Tengah, ada ma’amoul, yaitu kue isi kurma yang sering disajikan saat berbuka puasa. Kue ini teksturnya renyah di luar dengan isian kurma lembut di dalam. Selain itu, ada juga puding kurma yang dicampur susu dan rempah-rempah, seperti kayu manis dan kapulaga, untuk menambah cita rasa yang khas.

Kurma dan Ramadan memang seperti dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ada banyak hal yang membuat kurma memiliki tempat istimewa dalam bulan suci ini. Jadi, tidak heran kalau setiap Ramadan tiba, kurma selalu menjadi primadona yang menghiasi meja makan umat Muslim di seluruh dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us