Batasan antara "pecinta" dan "pecandu" kopi memang sangat tipis, serupa tapi tak sama. Kalau kamu punya 10 perilaku di bawah ini, hati-hati, bisa jadi kamu sudah kecanduan kopi.
Bertepatan dengan Hari Kopi Nasional yang jatuh pada hari ini, 11 Maret, yuk kenali ciri-ciri kalau kamu sudah kecanduan kopi.
"Coffee first, life after", slogan ini selalu diterapkan para coffee addict setiap harinya. Tampaknya mereka tidak bisa memulai hari dengan fokus tanpa minum kopi dulu. Kamu salah satunya?
Kalau ini biasanya berlaku untuk mereka yang punya kedai langganan sehari-hari. Morning person yang malas bikin kopi, mungkin bakal pergi kafe atau warung kopi pagi-pagi, supaya tidak berebut antrian dengan pelanggan lainnya.
Ketika disuruh milih antara gak ngopi dan gak makan siang, mereka yang kecanduan kopi cenderung milih skip makan siang. Betul gak?
Ini stigma yang terlanjur melekat di pikiran penggila kopi. Setiap pusing, mereka akan langsung menganggap stubuhnya kekurangan kafein dan menunjuk kopi sebagai obat. Padahal sakit kepala bisa terjadi akibat banyak faktor, misal kelelahan, kurang tidur, darah rendah, dan lain sebagainya.
Rileks adalah salah satu efek psikologis yang bisa ditimbulkan setelah minum kopi. Saat seseorang yang sudah kecanduan, lalu skip ngopi, maka ada gangguan emosional yang dialaminya.
Ketahanan tubuh terhadap kafein berbeda-beda batasnya tiap orang. Bagi orang yang tak toleran kafein, satu sendok kopi saja bisa bikin tremor alias gemetar dan jantung berdebar. Semakin kecanduan, dosis kafeinmu akan semakin tinggi.
Idealnya, kopi diminum satu sampai dua cangkir saja sehari. Kalau kebiasaan minummu lebih dari itu, maka perlu diperhatikan lagi. Sebab, hal itu berdampak negatif bagi tubuh.
Kopi buatan rumah dengan kafe jelas beda rasanya. Ada orang tertentu yang hanya minum kopi dari kedai pilihannya. Biasanya, pecandu kopi dengan gaya hidup mewah dan berpenghasilan di atas rata-rata melakukan hal ini.
Masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya. Kalau punya kedai kopi langganan, pasti kamu cenderung datang ke sana tiap butuh kopi. Kalau para pegawainya hafal pesananmu dalam waktu singkat, itu indikasi kalau kamu sudah sangat sering datang untuk minum kopi.
Penikmat kafein pasti paham betul kalau kopi sachet atau kemasan tidak bisa disebut 100 persen kopi. Banyak campuran yang dimasukkan ke dalamnya. Tapi kalau sudah kecanduan, lebih baik menyempatkan minum kopi meski abal-abal daripada tidak ngopi sama sekali.
So, kamu termasuk coffee addicted gak nih? Atau masih dalam batas wajar?