5 Cara Menyimpan Tempe supaya Awet dan Gak Cepat Busuk 

Memilih tempe berkualitas baik akan membuatnya awet dan tidak cepat busuk. Lantas, dari mana kita mengetahui bahwa tempe tersebut berkualitas baik?

Caranya gampang banget, kok. Kamu bisa langsung mengetahuinya dengan menyentuh tempe itu sendiri. Kalau teksturnya padat dan terasa ringan saat ditekan, berarti ia memiliki kualitas yang baik.

Gak hanya itu, usahakan untuk memilih tempe dengan warna kedelai yang masih kekuningan serta jamur berwarna putih. Kalau kamu menemukan tempe yang warnanya sudah kecokelatan atau menghitam sebaiknya hindari. Sebab, tempe dengan ciri seperti itu berarti sudah tidak segar dan tidak bisa disimpan dalam waktu lama.

Saat membeli tempe, kamu sering merasakan ada sensasi hangat saat memegangnya, kan? Hal ini mengindikasikan tempe yang akan kamu beli masih segar dan berkualitas.Bila membeli tempe dengan suhu masih hangat seperti ini, sebaiknya jangan langsung memasukkan ke kulkas.

Biarkan tempe di dalam suhu ruang terlebih dahulu sampai suhunya menurun. Langsung memasukkan tempe dengan suhu hangat semacam itu ke dalam kulkas hanya akan membuat proses pembusukan semakin cepat.

Mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa sebaiknya menyimpan tempe adalah dengan memotongnya menjadi bagian yang lebih kecil. Nah, justru hal semacam ini malah akan membuat tempe cepat busuk, lho.

Sebaiknya biarkan tempe dalam keadaan utuh tanpa perlu dipotong terlebih dulu. Hal ini perlu kamu lakukan demi menjaga kelembapan permukaan tempe. Dengan memotongnya justru akan membuat rasa tempe jadi berubah dan kurang nikmat.

Cara selanjutnya yang bisa kamu coba agar tempe awet dan tidak cepat busuk adalah dengan menyimpan tempe dalam wadah. Salah satu wadah yang pas untuk digunakan dalam menyimpan tempe adalah wadah kedap udara.

Wadah semacam ini dipercaya dapat melindungi tempe supaya tidak mudah rusak, terkontaminasi dengan bakteri, hingga tidak akan bercampur dengan aroma bahan makanan lain yang kita simpan di dalam kulkas. Cara menyimpannya mudah, yakni dengan memasukkan tempe berbalut plastik ke dalam wadah kedap udara.

Meski demikian, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kembali kualitas tempe sebelum kamu mengolahnya menjadi berbagai macam masakan. Cukup mudah, kan?

Kamu boleh menyimpan tempe di dalam kulkas, tetapi tidak di freezer. Kalau kamu bingung apa bedanya, freezer adalah tempat di mana biasanya kamu gunakan untuk menyimpan makanan beku atau bahkan membuat es batu.

Menyimpan tempe di freezer hanya akan membuat kualitas tempe berubah, begitu pula dengan rasanya. Alih-alih menyimpan di freezer, kamu bisa menyimpan tempe di chiller.

Chiller adalah area di dalam kulkas yang biasanya terletak pada bagian paling bawah. Ada baiknya diamkan tempe terlebih dahulu selama 10-15 menit sebelum diolah apabila kamu simpan di dalam kulkas, ya!

Setelah mengetahui cara menyimpan tempe supaya awet dan tidak cepat busuk, kamu wajib tahu durasi penyimpanannya, nih. Bila tempe yang kamu miliki disimpan dengan baik dan benar, biasanya tempe bisa bertahan sekitar 2-3 hari saja. Sebab, tempe akan terus mengalami proses fermentasi selama belum diolah.

Oleh karena itu, menyimpan lebih dari durasi tersebut akan membuat tempe mudah busuk. Meski pada beberapa kuliner Indonesia ada juga yang memanfaatkan tempe busuk sebagai bahan tambahan pada masakan, tetap saja, bila kamu ingin menikmati tempe pada umumnya, kamu wajib memperhatikan durasi penyimpan tempe itu sendiri.

Gimana? Gak sulit cara untuk menyimpan tempe agar awet dan tidak cepat busuk, kan? Semoga dengan menerapkan sejumlah tips di atas bisa bermanfaat bagi kamu dalam menyimpan tempe agar tahan lama, ya!