Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kolak Ayam, Kuliner Gresik yang Berasal dari Mimpi Sang Sunan

instagram.com/matsukamoto11
instagram.com/matsukamoto11

Kolak ayam terbilang kuliner unik dan langka. Kuliner yang mengandalkan kenikmatan ayam kampung ini berasal dari Gresik, tepatnya di Desa Gumeno. Tidak hanya menawarkan kelezatan, keberadaan kolak ayam pu memiliki cerita unik yang mesti diketahui oleh banyak orang.

Konon, kolak ayam berasal dari mimpi Sang Sunan, lho! Kok bisa, ya? Daripada makin penasaran, simak lima fakta kolak ayam khas Gresik berikut ini.

1. Kolak ayam hanya muncul pada malam ke-23 bulan Ramadan

instagram.com/aditongel
instagram.com/aditongel

Tak seperti nasi krawu atau nasi rumo yang dapat kamu jumpai di Gresik kapan pun. Dikatakan langka karena kolak ayam bisa dibilang hanya ada sekali dalam setahun. Tepatnya malam ke-23 bulan Ramadan.

Kolak ayam menjadi menu berbuka puasa masyarakat sekitar desa yang berkumpul pada suatu masjid. Nampak sederhana, kelezatan dari kolak ayam cukup mengganjal perut pada saat berbuka.

2. Kolak ayam hanya dapat dijumpai di Desa Gumeno

instagram.com/ahmadikhyari
instagram.com/ahmadikhyari

Jika kamu penasaran dengan kolak ayam setelah membaca artikel ini, jangan langsung pergi ke Gresik begitu saja, ya. Hal ini karena kolak ayam hanya ada di Desa Gumeno, Kecamatan Mayar, Gresik.

Ribuan piring berisi kolak ayam nantinya di tata rapi di serambi Masjid Jami' Sunan Dalem pada malam ke-23 di bulan Ramadan tiba.

3. Proses masak hingga penyajian hanya dilakukan oleh kaum pria

instagram.com/gresiktourism
instagram.com/gresiktourism

Emak-emak yang dikenal sebagai penguasa dapur tidak nampak satu pun saat proses pembuatan kolak ayam di Desa Gumeno ini. Sejak kuliner ini ada hingga menjadi tradisi turun temurun, mulai dari proses masak hingga penyajian, semuanya dilakukan oleh kaum pria saja.

Jangan heran, saat kalian mengikuti tradisi ini nampak sejumlah laki-;aki dari berbagai usia yang akan memasak hingga menyiapkan kolak ayam di piring dengan rapi.

4. Kuliner ini mulanya adalah obat yang berasal dari mimpi Sang Sunan

instagram.com/gresiktourism
instagram.com/gresiktourism

Dahulu, tepatnya sekitar abad ke-15, Sunan Dalem yang tak lain adalah putra dari Sunan Giri melakukan perjalanan dakwah ke Desa Gumeno. Tak sekadar berdakwah, Sunan Dalem juga mendirikan masjid yang dikenal dengan nama Masjid Jami' Sunan Dalem.

Hingga akhirnya, hal yang tak diinginkan terjadi. Sunan Dalem jatuh sakit yang membuat para santri khawatir dan mencarikan obat untuk Sang Sunan.

Namun pada malam ke-22 bulan Ramadan, Sunan Dalem bermimpi. Mimpi tersebut memberi isyarat, agar Sunan Dalem mengonsumsi makanan terbuat dari ayam jago sebagai obat.

Di hari berikutnya, santri dan warga sekitar yang umumnya adalah kaum pria membantu Sunan Dalem menyiapkan bahan-bahan, seperti ayam, santan, gula jawa, jintan dan daun bawang untuk dimasak.

Bukan isapan jempol belaka, mimpi tersebut menjadi nyata. Sunan Dalem mulai pulih dari sakit setelah mengonsumsi makanan yang kini dikenal dengan nama kolak ayam.

5. Kini dikenal dengan tradisi bernama Sanggring Gumeno

instagram.com/gresiktourism
instagram.com/gresiktourism

Acara buka bersama dengan menyantap kolak ayam ini dikenal dengan nama tradisi Sanggring Gumeno. Istilah sanggaring muncul, ketika Sunan Dalem Sakit, yang berasal dari dua kata yakni 'Sang' berarti pemimpin dan 'Gering' berarti sakit.

Itulah lima fakta tentang kolak ayam khas Gresik yang merupakan berasal dari mimpi Sang Sunan. Karena hanya ada sekali dalam setahun, serta cuma bisa ditemukan di Desa Gumeno.

Tak ada salahnya mengunjungi desa ini saat Sanggring Gumeno berlangsung. Menyaksikan dari dekat berlangsungnya tradisi ini dan jika beruntung bisa mencicipi kolak ayam saat berbuka puasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Tifani Topan
EditorTifani Topan
Follow Us