5 Nama Lain Terasi dari Berbagai Bahasa di Dunia, Sudah Tahu?

Salah satu negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara ini memiliki kebiasaan yang sama juga lho dalam memanfaatkan terasi sebagai bahan dalam masakan. Terasi di Filipina dikenal dengan nama bagoong-alamang, namun ada juga beberapa masyarakat lokal yang menyebutnya dengan buronghipon, dinailan, dan lamayo.

Sama halnya seperti di Indonesia, terasi di sana juga terbuat dari udang yang dihaluskan. 

Jika kita melihat sekilas terasi versi negeri yang populer dengan Kpop-nya ini, mungkin kamu tidak akan menyangka bahwa ini merupakan terasi sebab bentuk dan warnanya pun berbeda.

Memang saewoo jeot merupakan hasil fermentasi antara udang rebon bersama dengan garam. Selain itu, penggunaannya juga sering dikombinasikan bersama dengan asinan sayuran maupun kimchi. 

Bagi beberapa masyarakat yang tinggal di perbatasan antara Malaysia dan Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan nama belacan ya. Memang belacan merupakan nama lain dari terasi dari negeri tetangga kita.

Pada umumnya warga lokal di sana menggunakan belacan sebagai bahan pelengkap dalam pembuatan sambal maupun olahan tumisan. 

Tidak hanya negara Asia Tenggara yang familiar dengan olahan terasi ya, Bangladesh pun juga cukup mengenal bahan hasil fermentasi ini. Di beberapa daerah memang memiliki sebutan yang berbeda-beda mengenai terasi, namun secara umum terasi di Bangladesh dikenal dengan nama Sidol.

Terasi versi Bangladesh ini sering dimanfaatkan untuk mengolah kari rebung dan berbagai jenis makanan lezat lainnya. 

Negara Gajah Putih juga seolah tak ketinggalan lho terhadap pemanfaatan terasi untuk olahan sambal dan makanan tumisan lainnya. Kapi merupakan versi terasi dengan warna yang jauh lebih muda dan pucat.

Selain untuk olahan sambal dan tumisan, terasi di Thailand juga dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dalam mengolah ikan maupun daging. 

Nah, 5 daftar nama-nama lain terasi dari berbagai bahasa di atas semoga dapat menjadi informasi menarik untukmu. Sudah tahu sebelumnya?