5 Tips Memasak Gulai Babat yang Empuk dan Gak Bau Amis, Dijamin Nendang Rasanya!

Gulai babat jadi salah satu hidangan khas Nusantara yang selalu bikin ngiler. Perpaduan antara jeroan sapi yang gurih dan kuah santan berbumbu rempah membuat sajian ini begitu menggoda. Tapi, memasak gulai babat gak bisa asal-asalan. Kalau salah langkah, bisa-bisa babat malah alot dan aromanya jadi amis.
Buat kamu yang ingin mencoba masak gulai babat sendiri di rumah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Mulai dari cara membersihkan babat, memilih bumbu yang tepat, hingga teknik memasaknya agar empuk dan meresap. Dengan teknik yang pas, kamu bisa sajikan gulai babat yang gak kalah lezat dari warung makan Padang.
Berikut lima tips penting yang bisa kamu ikuti agar hasil gulai babatmu empuk, gak bau amis, dan tentunya bikin siapa pun nambah nasi!
1. Bersihkan babat dengan benar agar gak bau amis

Langkah pertama yang krusial dalam memasak gulai babat adalah membersihkannya dengan benar. Babat termasuk bagian jeroan sapi yang punya aroma khas dan bisa jadi amis kalau gak dicuci dengan teliti. Cuci babat di bawah air mengalir sambil diremas-remas, lalu rendam dengan perasan jeruk nipis atau air asam jawa selama 15–30 menit untuk membantu mengurangi bau tidak sedap.
Setelah direndam, rebus babat dengan daun salam, jahe, dan serai selama 10–15 menit. Proses ini gak hanya menghilangkan aroma amis, tapi juga membantu melunakkan teksturnya sebelum dimasak dengan bumbu gulai. Buang air rebusan pertama agar kotoran dan sisa bau benar-benar hilang.
Jangan lupa juga untuk membuang bagian dalam babat yang warnanya kehitaman jika masih ada, karena bagian ini biasanya lebih alot dan berbau tajam. Semakin bersih babat, makin nikmat gulainya saat disantap.
2. Rebus babat hingga empuk sebelum dibumbui

Salah satu kunci dari gulai babat yang sukses adalah tekstur babat yang empuk. Babat yang terlalu keras bisa bikin pengalaman makan jadi kurang menyenangkan. Setelah proses pembersihan awal, babat sebaiknya direbus kembali dalam air bersih selama sekitar 1–2 jam atau sampai empuk, tergantung ketebalan potongannya.
Kamu bisa menambahkan daun salam, jahe geprek, dan sejumput garam saat merebus babat untuk memperkaya aroma dan rasa dasarnya. Kalau punya panci presto, kamu bisa memangkas waktu perebusan jadi lebih singkat, cukup 30 menit saja. Setelah babat empuk, potong-potong sesuai selera dan tiriskan sebelum dimasak bersama bumbu gulai.
Pastikan babat sudah benar-benar empuk sebelum dicampur dengan santan, karena kalau dimasak terlalu lama bersama santan, justru bisa bikin santan pecah dan tekstur babat malah makin keras. Jadi, tekstur empuk ini penting banget untuk dicapai lebih dulu.
3. Gunakan bumbu rempah yang lengkap dan segar

Rasa gulai yang kaya dan nendang berasal dari bumbu rempah yang lengkap dan segar. Kamu perlu menyiapkan bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, ketumbar, jinten, dan serai. Semua bahan ini sebaiknya dihaluskan dan ditumis sampai harum untuk mengeluarkan minyak dan aroma sedapnya.
Jangan lupa tambahkan daun salam, daun jeruk, dan kayu manis saat menumis bumbu. Kombinasi ini bikin kuah gulai jadi lebih wangi dan kompleks. Kalau ingin rasa yang makin medok, tambahkan juga sedikit bubuk kari atau kaldu sapi untuk memperkuat rasa gurihnya.
Kualitas bumbu sangat menentukan hasil akhir gulai babatmu. Hindari pakai bumbu instan jika ingin cita rasa autentik. Dengan bumbu segar yang ditumis sempurna, kuah gulai akan terasa kaya dan meresap hingga ke dalam potongan babat.
4. Masak dengan santan kental dan api kecil agar kuah gak pecah
.jpg)
Santan jadi komponen penting dalam gulai babat karena memberikan rasa gurih dan tekstur kuah yang kental. Gunakan santan kental dari perasan pertama kelapa parut agar hasilnya lebih legit. Hindari penggunaan santan instan yang terlalu encer atau berbau tajam karena bisa merusak rasa gulai.
Saat memasak, masukkan santan terakhir setelah bumbu dan babat tercampur rata. Gunakan api kecil dan aduk perlahan agar santan gak pecah. Santan yang pecah akan membuat kuah terlihat berminyak dan rasanya jadi kurang lembut di mulut. Konsistensi api dan cara mengaduk benar-benar berpengaruh dalam tahap ini.
Masak hingga kuah menyusut sedikit dan bumbu benar-benar meresap ke dalam babat. Kamu bisa mencicipi dan menyesuaikan garam, gula, atau kaldu bubuk agar rasanya seimbang antara gurih, pedas, dan sedikit manis. Santan yang matang sempurna akan memberikan rasa creamy yang khas di setiap suapan.
5. Diamkan sebentar sebelum disajikan agar rasa makin meresap

Setelah matang, jangan langsung menyajikan gulai babat. Diamkan terlebih dulu selama 30 menit hingga 1 jam dengan kondisi tertutup agar suhu menurun perlahan dan bumbu makin meresap ke dalam babat. Proses ini sering diabaikan, padahal efeknya signifikan terhadap rasa akhir.
Gulai babat yang didiamkan akan terasa lebih pekat dan harmonis. Semua bumbu yang tadi menempel di kuah akan menyatu lebih sempurna dengan santan dan babat. Bahkan, gulai babat yang dimasak hari ini dan dipanaskan keesokan harinya sering kali terasa lebih enak karena sudah "matang rasa."
Kamu bisa menyajikannya dengan nasi hangat, kerupuk, dan sambal cabai hijau agar makin komplet. Gulai babat yang empuk, gurih, dan harum rempahnya dijamin bikin nambah nasi terus!
Kalau kamu suka masakan jeroan, gulai babat adalah salah satu menu yang wajib dicoba. Dengan mengikuti lima tips di atas, kamu gak cuma bisa bikin gulai yang empuk dan gak amis, tapi juga punya cita rasa yang kuat dan bikin nagih. Yuk, cobain sendiri di rumah!