Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Pengawet Alami yang Mudah ditemui, Tidak Hanya Garam dan Gula

worldchronicle24.com

Bahan pengawet alami merupakan salah satu alternatif untuk mengawetkan bahan makanan dengan lebih aman. Selain gula dan garam ternyata banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami, lebih sehat dan aman, simak 9 bahan pengawet alami berikut ini dirangkum dari berbagai sumber.

1. Cengkeh

deherba.com

Salah satu pengawet kimia yang sering digunakan adalah asam benzoat. Namun, secara alami asam benzoat ini dapat ditemukan dalam rempah-rempah, salah satunya adalah cengkeh. Asam benzoat dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri. Penelitian Ratna Wedhaningsih (2008) Institut Pertanian Bogor  menunjukkan penggunaan 0.3% serbuk cengkeh mampu menyimpan roti manis hingga delapan hari.

2. Daun mangga

bukalapak.com

Daun mangga mengandung senyawa alkaloid, fitosterol, resin, fenol, tanin, flavonoid, saponin dan mangiferin yang dapat digunakan sebagai antimikroba. Mangiferin berperan dalam menghambat replikasi sel. Penelitian Muhammad Aulia Rahman dan kawan-kawan (2017) dalam Jurnal Perikanan dan Kelautan Universitas Padjadjaran menunjukkan bahwa penggunaan 30% konsentrasi ekstrak daun mangga pada penyimpanan suhu rendah mampu menyimpan fillet ikan nila selama 13 hari.

3. Bawang putih

healthline.com

Bawang putih mengandung senyawa Allisin yang merupakan senyawa yang paling banyak dikandung bawang putih. Allisin mampu membunuh mikroba dan bakteri, juga dapat berperan sebagai antioksidan dan antikanker. Allisin bekerja dengan mencegah pertumbuhan DNA dan protein sel di dalam bakteri.

Hasil penelitian Sakinah Haryati (2006) Institut Pertanian Bogor menunjukkan perendaman ikan patin dalam sembilan persen larutan bawang putih selama sepuluh menit pada proses pembuatan ikan asin jambal roti dapat menghambat penurunan mutu kimiawi, mikrobiologi dan organoleptik selama dua minggu penyimpanan suhu ruang.

4. Daun pandan

foati.com

Selain terkenal sebagai pewarna dan penambah aroma makanan secara alami, daun pandan juga dapat digunakan sebagai pengawet alami. Daun pandan mengandung saponin, fenol, flavonoid, alkaloid, tanin, polifenol dan saponin yang berperan sebagai antibakteria Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Penelitian Nur Cholifah dan kawan-kawan (2017) penggunaan campuran ekstrak daun pandan dan bawang putih dapat menyimpan tahu 23,3 jam lebih lama atau 49,4% lebih lama dibandingkan dengan yang hanya direndam air mineral.

5. Daun jambu biji

deherba.com

Daun jambu juga mengandung minyak atsiri dan flavonoid yang bersifat antimikroba serta mengandung tanin yang merupakan antibakteri. Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroba dengan mengganggu proses terbentuknya membran dan dinding sel sehingga membran dan dinding sel tidak terbentuk sempurna. Penelitian Dhita Hapsari dan kawan-kawan (2017) dalam Jurnal Perikanan dan Kelautan Universitas Padjadjaran membuktikan bahwa filet ikan patin dapat disimpan hingga sepuluh hari dengan perendaman ekstrak daun jambu biji 20%.

6. Belimbing wuluh

Getty Images/iStockphoto

Belimbing wuluh terkenal dengan rasa asamnya, kandungan asam inilah yang berfungsi sebagai antimikroba. Antimikroba ini secara langsung dapat mengambat pertumbuhan mikroba dengan mengganggu metabolisme bakteri, suasana yang asam membuat DNA bakteri tidak melakukan metabolisme karena untuk proses tersebut diperlukan suasana yang netral.

Hasil penelitian Yusni dan kawan-kawan (2014) yang terbit dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Universitas Negeri Gorontalo menyebutkan bahwa belimbing wuluh berhasil menekan pertumbuhan bakteri yang diamati selama masa simpan ikan teri asin kering, sebelumnya ikan ini telah direndam dalam larutan belimbing wuluh. Pertumbuhan bakteri terendah ada pada perendaman 300 mg/ml dengan masa simpan 30 hari.

7. Daun gambir

flickr.com

Daun gambir mengandung antioksidan alami yaitu katekin. Katekin adalah senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan dan antibakteri. Penelitian Aritha Tumangger dan kawan-kawan (2017) dalam Jurnal Ilmu Pangan dan Teknologi Pangan Universitas Sumatera Utara membuktikan bahwa daun gambir dapat menjadi bahan pengawet alami tahu, perendaman tahu dengan ekstrak daun gambir 0,25% mampu menjaga mutu tahu selama dua hari.

8. Kulit manggis

pt.depositphotos.com

Tanin adalah salah satu senyawa yang dikandung kulit manggis. Penelitian Rifda dan kawan-kawan (2013) Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Jendral Soedirman menunjukkan bahwa kulit manggis konsentrasi 4,5% efektif mempertahankan kualitas gula kelapa sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Kandungan tanin dalam kulit manggis dikatakan dapat menghambat aktivitas khamir sehingga mengurangi reaksi hidrolisis sukrosa menjadi gula reduksi.

9. Daun mengkudu

saigonmias.com

Daun mengkudu mengandung antraquinon yang dapat menekan pertumbuhan bakteri, daun mengkudu juga mengandung asam amino, senyawa fenolik, asam ursulat, alkaloid dan glikosida yang bersifat antimikrobia, antibakteri dan antiinflamansi. Hasil penelitian  Hafni Halimah dan kawan-kawan (2019) dalam Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Institut Pertanian Bogor menunjukkan bahwa ekstrak tepung daun mengkudu dapat menghambat bakteri Salmonella typhimurium.

Banyak yaa alternatif pengawet alami selain garam dan gula? lebih aman dan murah pastinya.

Download aplikasi masakan Yummy App untuk mendapatkan beragam referensi resep masakan sesuai dengan selera kamu, lengkap dengan cara memasaknya hanya di Google Play Store dan App Store.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Antonius Putu Satria
Siantita Novaya
Antonius Putu Satria
EditorAntonius Putu Satria
Follow Us