Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Menikmati Tteok ala Orang Korea, Ternyata Gak Cuma Buat Tteokbokki!

Ilustrasi Tteokbokki (pixabay.com/홍대앞고깃집)

Kamu pasti tidak asing dengan hidangan Korea tteokbokki, kan? Tteokbokki ini sering banget muncul di drama atau variety show Korea. Makanan berkuah merah ini punya bahan dasar tteok atau rice cake yang dibuat dari tepung beras. Ternyata, tteok gak cuma bisa dibikin tteokbokki aja, loh. Orang Korea biasa mengolah tteok dengan beberapa cara, misalnya dibuat sup, di panggang, atau dimakan gitu aja. Mau tahu cara menikmati tteok ala orang Korea? Yuk, simak penjelasannya di bawah!

1. Garaetteok

Ilustrasi Garaetteok (istockphoto.com/bong hyunjung)

Tteok pada tteokbokki dan garaettok pada dasarnya sama, yang bikin beda adalah bentuknya. Kalau di tteokbokki, tteok dipotong bite size kecil, sedangkan pada garatteok, tteok berdiameter lebih besar dan dibiarkan tidak dipotong-potong.

Untuk menikmati garaettok, biasanya tteok-nya digoreng dengan sedikit minyak untuk mendapat tekstur krispi di luarnya. Garaetteok umumnya dimakan dengan cocolan seperti minyak wijen atau madu. Jika ingin versi lebih sehat, kamu bisa makan langsung tteok-nya tanpa digoreng terlebih dulu.

2. Dipanggang menjadi so-tteok so-tteok

Ilustrasi So-tteok So-tteok (istockphoto.com/tupungato)

Tteok juga bisa dinikmati layaknya sate, loh. So-tteok so-tteok merupakan makanan khas Korea yang berisi sosis dan tteok, ditusuk dengan lidi, lalu dipanggang. Seperti namanya, sosis dan tteok disusun berurutan sehingga ketika digigit bisa mendapat tekstur tteok dan sosis secara bersamaan. So-tteok so-tteok biasanya dipanggang di atas pan lalu dioles dengan saus gochujang yang bikin tampilannya lebih merah. Setelah matang, so-tteok so-tteok ditaburi wijen di atasnya.

3. Dibuat sup tteok atau tteokguk

Ilustrasi Tteokguk (pixabay.com/heeyarang)

Selain dibikin camilan, tteok bisa dinikmati sebagai makanan utama, tteokguk contohnya. Secara harfiah, tteokguk artinya sup tteok. Tteok pada tteokguk diiris tipis menyerong seperti koin dan dimasak menggunakan kaldu sapi. Sup tteok ini disajikan dengan topping irisan daging, rumput laut, dan telur goreng. Hidangan ini biasanya dinikmati saat perayaan Seollal atau Tahun Baru Imlek. Sup ini melambangkan keberuntungan di awal tahun karena kuahnya yang berwarna putih.

4. Dibikin sate tteok atau tteok-kkochi

Ilustrasi Tteokkochi (istockphoto.com/moonluz)

Sekilas makanan ini mirip banget dengan so-tteok so-tteok. Bedanya, tteokkochi tidak pakai sosis di sela-sela tteok. Isian tteokkochi full dengan tteok yang disusun horizontal di tusukan sate. Cara memasaknya pun mirip sekali dengan so-tteok so-tteok, yaitu dipanggang di pan, dioles dengan saus gochujang, lalu ditaburi biji wijen. Tekstur tteokkochi tentunya lebih kenyal dibanding so-tteok so-tteok karena isiannya sama semua. Tak heran, karena jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tteokkochi artinya sate tteok.

5. Dibuat camilan manis, seperti kkultteok

Ilustrasi Kkultteok (pixabay.com/allybally4b)

Beberapa waktu yang lalu, camilan kkultteok viral di mana-mana. Banyak orang yang mencoba sensasi baru makan kkultteok dengan mencampurnya dengan susu seperti sereal. Kombinasi ini bisa dibilang sempurna, kkultteok manis yang berisi madu bertemu dengan susu yang creamy dan gurih. Camilan warna warni ini biasanya disajikan di acara kumpul keluarga, seperti ulang tahun, Seollal, atau Chuseok.

6. Dibuat chapssaltteok yang mirip mochi

Ilustrasi Chapssaltteok (pixabay.com/Jaonun)

Chapssaltteok dan mochi punya banyak kemiripan. Teksturnya yang kenyal dengan isian kacang merah yang lembut dan manis. Chapssaltteok dibuat dari tepung beras yang dikukus lalu diulen hingga halus. Isian chapssaltteok umumnya adalah pasta kacang merah yang dibentuk bulat. Isian ini kemudian dimasukkan ke dalam tteok yang sudah dipipihkan sehingga membentuk bulat seperti mochi.

Ternyata, tteok ini versatile, ya? Bisa diolah jadi bermacam-macam hidangan. Mulai dari makanan asin hingga makanan manis semuanya pasti nikmat! Kamu tertarik untuk coba yang mana, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us