Jangan Salah Beli, Ini 7 Jenis Cheesecake yang Sering Dikira Sama!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasa keju yang creamy dan teksturnya yang lembut, cheesecake jadi salah satu dessert yang disukai banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apalagi kalau sudah ditambah topping atau filling yang tumpah-tumpah, hasrat makan kue makin gak tertahankan.
Meski pada dasarnya makanan ini terbuat dari krim keju, gula, dan telur, tetapi sebenarnya ada banyak variannya. Selama ini, mungkin kita hanya mengenal New York dan Japanese cheesecake, padahal berbagai negara juga punya ciri khasnya masing-masing, lho!
1. New York
Salah satu jenis paling umum dan populer di dunia adalah New York cheesecake. Teksturnya padat tapi lembut, serta rasa keju dan krim asam yang kuat membuatnya kian digemari. Pada dasarnya, kue ini terbuat dari krim keju, krim, telur, dan gula.
Ini merupakan cheesecake versi murni dan tidak menggunakan bahan-bahan tambahan, baik pada isi maupun di atasnya. Seiring perkembangan, New York cheesecake makin bervariasi, mulai dari topping hingga dasar kue yang biasanya menggunakan graham crackers.
2. Italia
Umumnya, cheesecake Italia dibuat menggunakan keju ricotta atau mascarpone, gula, vanlili, dan tepung roti. Dibanding cheesecake Amerika, tekstur kue ini lebih kering.
Cheesecake kerap disajikan dalam beragam perayaan, dengan topping yang bermacam-macam. Masyarakat Italia juga sering mengonsumsi cheesecake sebagai pendamping espresso.
3. Jerman
Dalam bahasa Jerman, cheesecake disebut dengan Käsekuchen. Biasanya, kue ini memakai keju quark. Bagian bawahnya dilapisi remah biskuit, sedangkan toppingnya memakai buah-buahan atau kismis. Cheesecake Jerman versi lainnya adalaah Käsesahnetorte, yakni kue keju yang ditambahkan krim, tapi tak dipanggang.
Baca juga: 7 Cokelat Paling Unik Asli Indonesia, Ada yang Rasa Mie Lho!
4. Perancis
Keju neufchatel merupakan bahan utama yang digunakan dalam olahan cheesecake Perancis. Teksturnya lebih ringan karena menggunakan tambahan meringue atau kocokan putih telur. Untuk mengikat bahan-bahan dan mendapat kepadatannya, cheesecake Perancis biasanya menggunakan gelatin.
Editor’s picks
5. Swedia
Dalam bahasa Swedia, "ost" berarti kue dan "kaka" berarti keju. Sehingga mereka sering menyebutnya sebagai Ostekake atau Ostakaka.
Berbeda dengan pembuatan cheesecake pada umumnya, Ostakaka dibuat dengan mengentalkan susu segar menggunakan rennet alias enzim, yang bisa memisahkan susu menjadi bagian padat dan cair. Setelah dikentalkan, susu kemudian dipanggang.
6. Japanese cheesecake
Kue ini juga sering disebut dengan Japanese cotton cheesecake karena teksturnya lembut, mirip kapas. Bentuknya jelas jauh berbeda dengan cheesecake gaya Eropa yang cenderung berat dan creamy.
Japanese chesecake lebih ringan, fluffy, dengan rasa yang tak terlalu bold. Jadi kalau mau makan, lebih dari sepotong gak bakal enek.
Biasanya orang yang lebih suka dominasi rasa keju atau krim asam pada cheeseake, gak cocok dengan jenis kue satu ini. Karena dibanding krim keju, Japanese cheesecake punya aroma vanila dan telur yang lebih kuat.
7. Cheese tart
Cheese tart termasuk tren kuliner baru yang asalnya dari Jepang. Masamitsu Sakimoto, CEO Pablo Jepang, digadang-gadang sebagai pencetus cheese tart pertama di Jepang, bahkan di dunia.
Bisa dibilang cheesetart adalah persilangan antara cheesecake dengan eggtart. Kamu bisa menemukan krim keju super lembut yang berbalur pinggiran renyah tart.
Meski awalnya cheesetart dibuat berukuran besar, kini sudah banyak versi mininya dalam berbagai rasa. Sebut saja greentea, coklat, dan moka.
Kalau kamu suka yang mana nih?
Baca juga: 5 Cheese Cake Paling Enak di Jakarta, Sudah Cobain yang Mana?