Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Membuat Donat yang Empuk dan Lembutnya Awet!

Ilustrasi bentuk donat (pexels.com/Lisa from Pexels)
Ilustrasi bentuk donat (pexels.com/Lisa from Pexels)
Intinya sih...
  • Gunakan campuran tepung terigu protein tinggi dan protein sedang untuk donat empuk
  • Tambahkan susu bubuk pada adonan donat untuk melembutkan gluten dan menjaga kelembaban
  • Perhatikan takaran bahan basah agar donat tidak lembek atau keras, serta uleni adonan hingga kalis elastis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Donat merupakan makanan yang gemari oleh banyak orang. Tekstur yang empuk, lembut, serta gurih cocok jika disantap kapan pun. Namun, ternyata membuat donat tak semudah menyantap donat dalam lima menit. Pembuatan donat memakan waktu dan membutuhkan beberapa teknik khusus. Trik yang salah akan membuat donat keras dan bantat lho!

Tapi tenang saja, ada beberapa tips yang bisa kalian lakukan supaya bisa membuat donat yang empuknya tahan lama. Berikut ini akan disajikan tips-tips untuk membuat donat yang awet empuknya. Yuk, langsung saja simak artikel berikut supaya kalian bisa membuat donat empuk dan lembut yang tahan lama.

1. Gunakan tepung terigu protein tinggi dan protein sedang

Ilustrasi tepung terigu (pixabay.com/Hans)
Ilustrasi tepung terigu (pixabay.com/Hans)

Tepung merupakan bahan utama dalam pembuatan donat, Jadi, penggunaan tepung sangat berpengaruh terhadap tekstur serta bentuk donat yang dihasilkan. Ada tiga jenis tepung yang sering digunakan dalam dunia bakery, yaitu tepung protein tinggi, protein sedang dan protein rendah.

Sesuai namanya, tepung terigu protein tinggi memiliki kadungan protein yang paling tingga dibanding tepung protein sedang dan rendah. Tepung terigu protein tinggi digunakan untuk membuat roti dan kue dengan tekstur kenyal dan berserat. Tepung terigu protein sedang cocok untuk bolu, kue, bahkan gorengan karena menghasilkkan tekstur yang empuk dan ringan. Sedangkan tepung protein rendah cocok untuk membuat kue kering dengan tekstur ringan dan renyah.

Untuk menghasilkan donat yang empuk, lembut, namun kokoh kalian bisa menggunakan campuran tepung protein tinggi dan protein sedang. Donat yang menggunakan kedua tepung tersebut cenderung bertekstur empuk namun tidakk rapuh. Kalian bisa menggunakan perbandingan 50:50 antara tepung protein tinggi dengan protein sedang. Jika kalian ingin donat yang tekturnya lebih kenyal, bisa menggunakan perbandingan 60:40 dengan jumlah tepung protein tinggi lebih banyak.

2. Tambahkan susu bubuk

Ilustrasi susu bubuk (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
Ilustrasi susu bubuk (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Susu bubuk merupakan produk dari susu cair yang mengalami proses spray drying dengan tujuan menghilangkan kandungan air di dalamnya sehingga lebih awet untuk disimpan jangka panjang. Susu bubuk banyak digunakan dalam dunia kue dan roti karena memiliki beberapa fungsi.

Adonan roti yang ditambahkan susu bubuk akan lebih kokoh namun tidak keras. Hal itu dikarenakan protein dan lemak dalam susu bubuk akan melembutkan gluten yang terbentuk serta menjaga adonan donat tetap lembab. Sehingga menghasilkan donat yang tidak gampang mengeras dan kering.

Penambahan susu bubuk pada adonan donat juga akan menghasilkan warna donat yang coklat cantik saat digoreng. Penggunaan susu bubuk dalam adonan juga perlu disesuaikan dengan tepung yang dipakai. Secara umum untuk 250 gram tepung biasanya akan menggunakan susu bubuk kurang lebih 15 gram sampai 20 gram. Jangan terlalu banyak menggunakan susu bubuk karena akan menghambat proses fermentasi.

3. Perhatikan penggunaan bahan basah

Ilustrasi bahan membuat donat (pexels.com/Victoria Emerson)
Ilustrasi bahan membuat donat (pexels.com/Victoria Emerson)

Bahan pembuatan donat terdiri dari bahan kering yang meliputi tepung, gula, garam, susu bubuk dan ragi.  Serta bahan basah seperti air dingin dan telur. Hal yang perlu diperhatikan adalah takaran penggunaan bahan basah. Adonan yang terlalu basah akan menghasilkan donat yang lembek. Sedangkkan adonan yang kering akan membuat donat menjadi keras.

Permasalahan bahan basah ini biasanya terjadi karena tidak menimbang ukuran telur dan air. Telur mempunyai ukuran yang tidak sama, sehingga ukuran per gramnya juga berbeda. Untuk itu, perlu memastikan ukuran bahan basah. Kalian perlu menimbang bahan basah yang meliputi air dan telur.

Gunakan bahan basah yang sesuai dengan tekstur yang diinginkan, tidak lembek dan tidak keras. Ciri adonan yang cukup adalah ketika adonan dipegang, sudah terasa lembab namun tidak lengket. Itu akan membuat donat yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut.

4. Uleni adonan donat hingga kalis elastis

Ilustrasi menguleni adonan donat (pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi menguleni adonan donat (pexels.com/Kampus Production)

Adonan   kalis adalah adonan yang glutennya sudah terbentuk. Artinya bahan-bahan donat sudah tercampur dengan baik. Adonan donat yang kalis adalah adonan yang elastis, tidak lengket, dan permukaannya halus. Selain itu, saat ditarik akan terlihat yang namanya windowpane atau selaput tipis yang tidak mudah sobek.

Donat dengan adonan yang kalis akan mengembang saat diproofing, serta akan menghasilkan donat dengan tekstur lembut dan berserat. Namun, jika adonan donat tidak kalis, maka donat tidak bisa mengembang dengan sempurna dan donat yang dihasilkan pun menjadi padat atau bantat.

Untuk membuat adonan kalis, kalian perlu memperhatikan cara menguleni adonan. Jika menggunakan mixer, gunakan kecepatan secara bertahap. Sedangkan jika menguleni dengan tangan, uleni adonan dengan cara lipat dan dorong. Perlu diingat juga jangan sampai overmixing atau telalu lama menguleni. Karena akan membuat adonan hangat dan rusak.

5. Gunakan minyak gorang saat rounding adonan

Ilustrasi proofing adonan donat (unsplash.com/Jeremiah Lazo)
Ilustrasi proofing adonan donat (unsplash.com/Jeremiah Lazo)

Jangan gunakan mentega atau margarin saat rounding adonan. Namun kalian bisa gunakan minyak goreng saja. Rounding merupakan tahapan membuat adonan menjadi padat dan bulat. Tahapan ini dilakukan setelah adonan dicampur sampai kalis kemudian dibagi menjadi beberapa bagian dan di rounding sampai halus,

Rounding ini dilakukan supaya donat menjadi padat atau tidak kopong, kemudian permukaannnnya halus dan rapi. Sehingga saat digoreng tidak berpori-pori.

Saat rounding tangan harus dalam posisi licin. Untuk  melicinkan, gunakan minyak goreng bukan mentega atau margarin. Penggunaan mentega atau margarin akan membuat donat kering  karena margarin menyerap cairan dalam donat sehingga donat menjadi kering dan keras.

Gunakan minyak goreng karena minyak goreng mampu menaham kelembaban pada donat sehingga donat tetap lembut dan moist setelahg digoreng dan didinginkan.

6. Lakukan proofing dengan waktu yang pas

Ilustrasi mencetak donat (unsplash.com/Katerina Smirnova)
Ilustrasi mencetak donat (unsplash.com/Katerina Smirnova)

Tahap proofing adalah tahapan paling sulit dalam membuat donat. Proofing merupakan proses mengistirahatkan adonan supaya adonan berisi udara dan mengembang. Sehingga donat menjadi empuk dan ringan.

Ada 2 tahapan proofing dalam membuat donan. Pertama setelah adonan di rounding, kemudian proofing diwadah tertutup selama 15 menit sampai mengembang. Selanjutnya adonan dipukul-pukul atau degassing supaya udara keluar kemudian cetak menggunakan cetakan donat. Adonan donat diistirahatkan selama 45 menit sampai 1 jam hingga adonan mengembang 2x dari semula

Namun, waktu proofing ini bisa berbeda-beda tergantung suhu ruangan. Semakin dingin ruangan, maka waktu proofing semakin lama. Adonan donat harus diprooding dengan waktu yang pas supaya tidak underproofing (adonan tidak mengembang sempurna) atau overproofing (telalu lama mengembang). Hal itu supaya donat tidak kempes saat digoreng. Ciri donat yang siap goreng adalah ringan, permukaan halus, dan jika ditekan akan kembali perlahan.

7. Segera simpan donat setelah digoreng

Ilustrasi menggoreng donat (pexels.com/ria kochi)
Ilustrasi menggoreng donat (pexels.com/ria kochi)

Setelah donat matang, tiriskan di cooling rack 15 menit setelah itu masukkan kedalam box donat yang kedap udara. Menggoreng dengan cara yang salah akan membuat donat berminyak, keras, dan bantat. Saat menggoreng, goreng adonan secara terbalik. Letakkan bagian donat yang atas menjadi dibawah. Hal itu karena permukaan atas donat sudah kering dan akan mengembang sempurna.

Jangan terlalu sering membalik donat supaya minyak tidak masuk kedalam donat. Cukup satu kali membalik adonan donat. Apabila beberapa kali membalik akan membuat minyak menyerap serta white ring pada donat tidak terbentuk

Setelah matang, tiriskan donat di  atas coolingrack selama 15 menit sampai minyak habis. Setalah itu langsung masukkan donat kedalam box donat yang tertutup dan kedap udara. Hal ini dilakukan supaya menjaga kelembutan donat dan supaya permukaan donat tidak kering.

Kalau kamu mengikuti tips di atas, bikin donat empuk dan lembut bukan lagi hal yang sulit. Kuncinya ada di ketelatenan menguleni adonan, memberi waktu istirahat yang cukup, serta memperhatikan proses penggorengan. Dengan begitu, donat buatanmu bukan cuma enak saat baru matang, tapi juga tetap lembut lebih lama. Yuk, coba praktikkan di rumah dan rasakan bedanya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us