Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mencetak Kulit Pai yang Rapi dan Mudah Dilakukan

ilustrasi mencetak kulit pai dengan rapi (freepik.com/freepik)

Dalam proses pembuatan pai, kulit menjadi bagian penting untuk dipersiapkan sebelumnya. Bahkan dalam proses pencetakannya pun mesti dilakukan dengan baik supaya bentuk pai lebih rapi setelah dimasak.

Oleh karena itu, untuk memperoleh penampilan yang maksimal pada pembuatan pai, terapkan lima tips mencetak kulit pai supaya lebih rapi. Dengan begitu, pai buatanmu jadi lebih menarik dan menggugah selera.

1. Dinginkan adonan di dalam kulkas

ilustrasi adonan kulit pai (pexels.com/Klaus Nielsen)
ilustrasi adonan kulit pai (pexels.com/Klaus Nielsen)

Hal pertama yang bisa kamu lakukan sebelum mencetak kulit pai ialah mendinginkan adonan di dalam kulkas. Teknik ini diterapkan agar adonan lebih fleksibel, mengingat di dalam adonan kulit terdapat penggunaan lemak yang rentan meleleh, apalagi jika kamu mengerjakan adonan di suhu panas atau dekat sumber panas.

Letakkan adonan selama beberapa saat di kulkas sesuai anjuran resep yang biasanya memakan waktu antara 30-60 menit. Setelah itu, kamu akan merasakan sendiri perbedaan mengaduk adonan dingin dan adonan kulit suhu ruang yang belum dimasukkan ke kulkas.

2. Gilas adonan dengan ketebalan yang sesuai

ilustrasi adonan digilas pakai rolling pin (pexels.com/Nicole Michalou)

Pastikan kamu menggilas lagi adonan kulit pai menggunakan rolling pin atau botol yang rata. Ini penting dilakukan untuk memastikan ketebalan kulit sama rata, sehingga saat dipanggang nanti, pai akan memiliki penampilan yang bagus dan menggugah selera.

Ketebalan kulit pai juga bisa disesuaikan berdasarkan preferensi masing-masing. Namun, jangan terlalu tipis, karena adonan bisa sangat rapuh. Selain itu, jangan terlalu tebal karena bisa membuat keseimbangan rasa serta tekstur antara isi dan kulit berbeda.

3. Pastikan memakai cetakan pai yang tepat

ilustrasi apple pie (pexels.com/Skyler Ewing)

Pastikan menggunakan cetakan pai yang tepat. Kalau kamu perhatikan, saat ini cetakan pai memiliki bentuk maupun diameter berbeda, sehingga harus disesuaikan terlebih dahulu dengan adonan yang kamu buat supaya tampilan hidangan jadi rapi dan bagus.

Jika tidak diperhatikan dengan baik, bisa saja jumlah adonan tidak sesuai dengan bentuk maupun diameter cetakan. Hal ini akan membuat tampilan pai kurang menarik dan mempengaruhi hasil akhirnya, kecuali jika kamu memakai cetakan-cetakan mini.

4. Terapkan teknik potong

ilustrasi kulit pie (pexels.com/Anna Pyshniuk)

Teknik yang bisa kamu terapkan untuk membuat kulit pai tercetak rapi adalah memotong adonan menggunakan bantuan alat khusus atau pisau. Pastikan untuk melebihkan lebar adonan dari cetakan, sehingga bila ada adonan berlebih, maka sisinya tinggal dipotong.

Kalau sudah, letakkan adonan yang sudah dipotong secara hati-hati ke atas loyang. Kalau posisinya sudah pas, rekatkan adonan kulit pai ke sisi-sisi loyang, lalu tusuk  menggunakan garpu.

5. Pakai teknik bulatkan dan tekan menggunakan tangan

ilustrasi loyang berisi pai (pexels.com/Geraud pfeiffer)

Cara berikutnya yang bisa kamu terapkan ialah membulatkan adonan, lalu tekan mengikuti bentuk cetakan atau loyang pai. Teknik ini menjadi salah satu cara yang paling simpel dan mudah diterapkan, sehingga nantinya kulit pai buatanmu akan terasa lebih rapi.

Pastikan bulatan yang digunakan sesuai dengan diameter loyang atau cetakan supaya tidak diperlukan adonan tambahan dan membuat tampak sambungan pada kulit. Kamu juga bisa menggunakan alat pemberat khusus yang bisa membuat permukaan adonan lebih mulus dan rata.

Mencetak kulit pai supaya rapi bisa dilakukan dengan menerapkan lima tips di atas. Dengan begitu, pai buatanmu akan terasa lebih bagus dan istimewa. Jangan lupa untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas dalam pembuatan kulit pai, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Intan Pratiwi Buchr
EditorIntan Pratiwi Buchr
Follow Us