Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Tangyuan yang Lembut dan Gak Pecah saat Direbus

ilustrasi tangyuan (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Gunakan tepung ketan berkualitas dan tambahkan air hangat sedikit demi sedikit untuk hasil yang lembut
  • Dinginkan isian sebelum digunakan agar mudah dibentuk dan hindari bocor saat direbus
  • Tutup adonan dengan kain lembap saat membentuk agar tidak cepat kering dan retak

Tangyuan adalah bola ketan khas Tiongkok yang biasanya berisi pasta kacang manis dan disajikan dalam kuah jahe hangat. Makanan ini sering disajikan saat perayaan seperti Yuanxiao atau Dongzhi Festival. Meski terlihat sederhana, membuat tangyuan yang lembut, kenyal, dan gak pecah saat direbus butuh teknik yang tepat. Kalau salah langkah sedikit, adonannya bisa pecah, terlalu keras, atau bahkan lengket berlebihan.

Tantangan utama dalam membuat tangyuan adalah menjaga agar bola ketan tetap utuh saat direbus, tanpa kehilangan kelembutan dan isiannya. Selain komposisi adonan, cara membentuk, mengisi, hingga merebus tangyuan juga sangat menentukan hasil akhirnya. Tapi tenang, kamu bisa membuat tangyuan yang berhasil di rumah asal tahu triknya.

Berikut ini lima tips penting yang bisa kamu ikuti agar tangyuan buatanmu lembut, kenyal, dan tetap utuh saat masuk ke dalam panci rebusan. Simak satu per satu, ya!

1. Gunakan tepung ketan berkualitas dan tambahkan air hangat sedikit demi sedikit

ilustrasi tepung ketan (freepik.com/ jcomp)

Tepung ketan adalah bahan utama dalam pembuatan tangyuan. Pilih tepung ketan yang masih baru dan berkualitas baik agar adonannya tidak cepat basi dan menghasilkan tekstur yang lembut. Hindari menggunakan tepung ketan yang sudah lama terbuka atau lembap karena bisa membuat adonan terlalu lengket dan susah dibentuk.

Saat membuat adonan, tambahkan air hangat sedikit demi sedikit, jangan langsung banyak. Tujuannya agar adonan bisa dikontrol kelembekannya. Air hangat membantu tepung menyatu lebih baik dan menghasilkan tekstur yang lentur tanpa lengket berlebihan. Uleni hingga adonan kalis dan bisa dipulung tanpa menempel di tangan.

Jangan terburu-buru menambahkan air kalau adonan terasa kering. Lebih baik menambahkan air sedikit demi sedikit sambil terus menguleni. Adonan yang pas akan terasa elastis dan mudah dibentuk tanpa retak-retak di permukaannya.

2. Dinginkan isian sebelum digunakan agar mudah dibentuk

ilustrasi pasta kacang tanah (freepik.com/ azerbaijan_stockers)

Isian seperti pasta kacang tanah, kacang hitam, atau wijen hitam sering kali jadi tantangan tersendiri saat membuat tangyuan. Jika terlalu lembek atau hangat, isian bisa meleleh dan susah dimasukkan ke dalam adonan. Akibatnya, tangyuan bisa bocor saat direbus karena bagian isian merusak struktur adonan.

Sebaiknya, buat isian beberapa jam sebelum membuat adonan dan simpan di lemari es. Isian yang dingin akan mengeras sedikit, sehingga lebih mudah dibentuk menjadi bola kecil. Dengan begitu, proses membungkus isian ke dalam adonan ketan akan jauh lebih mudah dan minim risiko bocor.

Selain itu, pastikan isian tidak terlalu cair atau berminyak. Jika terlalu lembek, kamu bisa menambahkan sedikit bahan pengikat seperti tepung ketan atau bubuk kacang kering agar teksturnya lebih padat. Isian yang padat juga akan membantu menjaga bentuk tangyuan tetap utuh saat direbus.

3. Tutup adonan dengan kain lembap agar gak cepat kering

ilustrasi tutup adonan (commons.wikimedia.org/Geeward)

Saat kamu sedang membentuk tangyuan satu per satu, bagian adonan lain yang belum dibentuk bisa cepat kering kalau dibiarkan terbuka di suhu ruang. Adonan yang mengering akan retak saat dibentuk dan berisiko bocor ketika direbus. Hal ini bisa memengaruhi hasil akhir dari tangyuan.

Solusinya, tutup sisa adonan dengan kain lembap atau plastik wrap saat kamu sedang membentuk bagian lainnya. Dengan begitu, kelembapan adonan tetap terjaga dan kamu bisa bekerja lebih santai tanpa khawatir adonan jadi keras. Ini juga membantu menjaga tekstur adonan tetap lentur dan mudah dipulung.

Kamu juga bisa membagi adonan menjadi beberapa bagian kecil agar lebih mudah dikelola. Ambil satu bagian untuk dibentuk, dan simpan sisanya dalam wadah tertutup. Teknik sederhana ini sangat membantu terutama jika kamu membuat tangyuan dalam jumlah banyak.

4. Rebus dalam air mendidih dan jangan diaduk terlalu sering

ilustrasi rebus tangyuan (commons.wikimedia.org/Rick888chen)

Tangyuan harus direbus dalam air yang benar-benar sudah mendidih. Air yang belum panas sempurna bisa membuat bola ketan jadi lengket di dasar panci atau malah hancur sebelum mengeras. Setelah air mendidih, masukkan tangyuan satu per satu dengan hati-hati agar tidak saling menempel.

Saat merebus, hindari mengaduk tangyuan terlalu sering, apalagi dengan gerakan kasar. Aduk perlahan hanya jika perlu, misalnya saat pertama kali dimasukkan agar tidak menempel di dasar. Tangyuan yang sudah matang akan mengapung ke permukaan. Saat itu, kamu bisa angkat dan tiriskan dengan lembut.

Jika kamu ingin hasil lebih maksimal, kamu bisa langsung memasukkan tangyuan ke dalam air matang yang dingin setelah direbus. Ini membantu menghentikan proses memasak dan membuat permukaan tangyuan jadi lebih kenyal dan tidak overcooked.

5. Sajikan dengan kuah jahe yang hangat dan seimbang

ilustrasi tangyuan (commons.wikimedia.org/Sebastian Mary)

Tangyuan paling nikmat disajikan dengan kuah jahe yang manis dan hangat. Kuah ini tidak hanya menambah rasa, tapi juga membantu mengurangi rasa enek dari ketan dan isian manisnya. Tapi, rasa kuah juga harus seimbang—gak terlalu manis atau terlalu tajam rasa jahenya.

Gunakan jahe segar yang dimemarkan dan direbus dengan air, sedikit gula batu, dan daun pandan jika suka. Gula batu memberikan rasa manis yang lebih ringan dibandingkan gula pasir biasa. Pastikan rasa jahe cukup kuat untuk memberikan sensasi hangat di tenggorokan, tapi tidak sampai menyengat.

Sajikan tangyuan dalam mangkuk kecil dengan kuah jahe yang masih panas. Perpaduan bola ketan yang lembut, isian manis, dan kuah jahe yang menghangatkan akan menciptakan pengalaman makan yang memuaskan. Cocok dinikmati saat cuaca dingin atau sebagai hidangan penutup yang menenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us