4 Manfaat Perayaan Imlek bagi Kesehatan Mental, Cegah Kesepian?

Tahun Baru Imlek jatuh pada 29 Januari 2025. Di momen ini, orang-orang sibuk mendekorasi rumah dengan ornamen merah, menyiapkan makanan khas Imlek, serta menyiapkan angpau untuk anggota keluarga. Warna merah menjadi perlambangan suasana ceria, keberuntungan, serta dipercaya bisa mengusir roh-roh halus.
Sejatinya, perayaan Imlek adalah penanggalan tahun baru berdasarkan perhitungan bulan (Imlek atau lunar calender). Perayaan ini sebagai ucapan syukur sekaligus melambangkan awal yang baru. Oleh sebab itu, orang-orang Tionghoa saling bertukar bingkisan, ucapan, dan mendoakan.
Tanpa disangka-sangka, perayaan Imlek juga bermanfaat untuk kesehatan mental. Apa saja dampak positifnya? Mari kita bahas bersama-sama.
1. Meningkatkan ikatan kekeluargaan

Sebagian besar orang beranggapan kumpul bersama anggota keluarga cara yang paling menyenangkan. Kegiatan sehari-hari disibukkan dengan rutinitas yang bertumpuk. Tak jarang, obrolan intens antar anggota keluarga terlewati. Hari libur adalah waktu yang paling dinanti-nanti.
Imlek menjadi ajang perayaan berkumpul bersama keluarga. Berbincang dan menikmati hidangan khas bersama. Pertemuan yang mengedepankan kualitas daripada kuantitas. Bukan perbincangan basa-basi yang menyinggung, tetapi kamu dapat membangun percakapan yang lebih bermakna.
2. Menurunkan angka bunuh diri pada lansia

Salah satu masalah yang sering dihadapi orang berusia lanjut adalah kesepian dan merasa sendiri. Penyebab kesepian pada lansia beragam, beberapa di antaranya akibat penyakit kronis, kehilangan pekerjaan atau pasangan, tinggal jauh dari keluarga, atau kesulitan bepergian. Perasaan hampa ini dapat berefek kesehatan mental dan fisik. Bahkan, dampak terparah kesepian bisa mengakibatkan lansia bunuh diri.
Imlek salah satu perayaan penting bagi orang China. Anggota keluarga berkumpul dan bersyukur atas kebaikan alam. Sebuah studi dalam Journal of Development Economics menyebutkan jumlah kasus bunuh diri lansia menurun 8,7 persen selama Tahun Baru Imlek. Kebersamaan keluarga memberikan efek positif terhadap kesehatan mental lansia.
3. Menurunkan tingkat stres

Selama perayaan Tahun Baru Imlek, momentum berkumpul bersama keluarga dan teman. Berbagi cerita dan tawa dapat mengurangi tingkat stres serta pemelihara kesehatan mental. Hal tersebut faktor penting dalam memelihara kesehatan jantung. American Heart Association menyebutkan mengimplementasikan rasa syukur dan mengikuti perayaan tradisi dapat meningkatkan kebahagiaan serta keharmonisan emosional.
4. Memperbaiki hubungan persahabatan

Setelah lulus sekolah dan bekerja, kamu mungkin lama tidak berinteraksi dengan teman lama. Hubungan yang dahulu erat menjadi asing. Kesalahpahaman atau berseteru mungkin juga muncul di dalam pertemanan.
Tahun Baru Imlek waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan persahabatan. Memaafkan terdengar sulit, tetapi eksistensi memaafkan untuk diri sendiri akan lebih mudah. Apabila melupakan dendam dan melepaskan amarah, kesehatan mental menjadi lebih baik.
Perayaan Imlek memberikan arti tersendiri bagi masyarakat Tionghoa yang merayakannya. Ternyata ini lebih dari sekadar perayaan. Buktinya, Imlek bisa membawa dampak yang positif terhadap kesehatan mental dan hubungan keluarga. Selamat merayakan Imlek!
Referensi
“How to Stay Sane Around Family During Lunar New Year: Tips from an Asian-American Therapist”. Clarity with Therapy. Diakses Januari 2025.
“Heart and Harmony: A Guide to Healthy Traditions for Lunar New Year”. American Heart Association. Diakses Januari 2025.
“Tips for a Healthy and Meaningful Chinese New Year Festive Period”. Council for Third Age (C3A). Diakses Januari 2025.
“Celebrating Chinese New Year in NYC: Mental Health Guide”. OnPar Therapy NYC. Diakses Januari 2025.