Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Kita Sering Susah Tidur Meski Lelah Seharian

default-image.png
Default Image IDN

Padatnya aktivitas sehari-hari tak jarang membuat kita kelelahan. Sesampainya di rumah, rasanya ingin cepat-cepat tidur untuk memulihkan tenaga. Namun, entah kenapa yang terjadi justru sebaliknya, susah tidur!

Ada beberapa alasan kenapa kita bisa kesulitan untuk tidur padahal badan rasanya sudah capek. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini, ya!

1.Terlalu banyak mengonsumsi protein

pexels.com/Jer Chung

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Japan Epidemiological Association dalam Journal of Epidemiology tahun 2013, disebutkan jika protein yang kita konsumsi memiliki kandungan energi yang cukup banyak untuk dicerna.

Oleh karenanya, sistem pencernaan akan terus bekerja meski kita telah memasuki waktu untuk tidur. Kondisi itulah yang membuat kita jadi sulit tidur. Jadi, usahakan untuk tidak mengonsumsi protein sebelum tidur agar kamu bisa langsung tertidur pulas.

2.Masih asyik bermain gadget

pexels.com/Mikoto.Raw

Setelah lelah seharian karena bekerja atau aktivitas lainnya memang paling asyik berselancar di sosial media. Entah untuk membaca berita, membalas chat orang lain, atau sekadar melepas penat saja.

Apalagi berselancar sambil rebahan di atas tempat tidur, wah, sebuah kenikmatan bukan? Namun, asyiknya bermain gadget sebelum tidur tidak sebanding dengan risiko susah tidur yang akan kamu alami setelahnya, lho.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Nature and Science of Sleep tahun 2012, disebutkan bahwa pancaran cahaya dari gadget akan mengganggu hormon melatonin dan juga menyerang retina kita. Akibatnya, tak hanya sulit tidur, tapi kamu juga akan merasa mengantuk keesokan harinya saat beraktivitas.

3.Perut dalam keadaan kosong

default-image.png
Default Image IDN

Karena terlalu fokus bekerja, biasanya pola makan kita jadi tidak teratur. Akhirnya, tak sedikit yang menggabungkan beberapa jam makan jadi satu waktu, misalnya menggabungkan sarapan dengan makan siang atau menyatukan makan siang dengan makan malam. Akibatnya, saat malam hari perut kosong.

Kebiasaan makan yang tidak sehat seperti itu tentu saja bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Selain itu, kebiasaan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap jam tidur. Ini serupa dengan laporan dalam World Journal of Diabetes tahun 2018, yang menyebut bahwa ketika perut kita kosong pada malam hari, maka akan menyebabkan penurunan kadar gula darah. Penurunan kadar gula darah ini akan mengakibatkan kita mudah terbangun pada malam hari.

4.Meminum kopi

unsplash.com/Anastasia Zhenina

Untuk mengakhiri hari, tak sedikit orang yang memilih untuk menyeruput kopi. Meski terasa nikmat dan memberi efek menenangkan, tetapi kamu perlu waspada karena kopi bisa membuatmu susah tidur. 

Ini dibuktikan pada sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine tahun 2013, yang membuktikan bahwa konsumsi kopi 6 jam sebelum tidur bisa sangat memengaruhi jam tidur. Oleh karena itu, hindari minum kopi selepas jam 3 sore, ya, agar kualitas tidur tidak terganggu.

5.Lampu kamar tidur yang terlalu terang

default-image.png
Default Image IDN

Selain cahaya yang dipantulkan oleh gadget, cahaya lampu kamar yang terlalu terang juga akan membuatmu jadi sulit untuk tidur. Merujuk pada sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Brain and Disorder Therapy tahun 2014, disebutkan bahwa cahaya lampu kamar tidur yang terang dapat memengaruhi siklus tidur kita.

Pasalnya, hormon yang dikeluarkan oleh pineal atau hormon yang menyebabkan kantuk akan terganggu. Jadi, meskipun tubuh rasanya sudah lelah, tetapi cahaya kamar tidur yang terlalu terang bisa membuatmu sulit untuk tertidur.

Itulah tadi beberapa alasan kenapa kamu sering kali susah tidur, padahal sudah kelelahan karena beraktivitas seharian. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us