5 Tips Mengatur Pola Makan agar Asam Lambung Tidak Mudah Kambuh

Penyakit asam lambung, juga dikenal sebagai Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD, adalah kondisi yang terjadi karena naiknya asam lambung dari lambung ke kerongkongan atau esofagus.
Dilansir Jurnal Nutrients (2023), normalnya, katup yang disebut sfingter esofagus bawah berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah asam lambung naik ke atas. Namun pada penderita GERD, katup ini tidak berfungsi dengan baik sehingga memungkinkan asam lambung naik ke esofagus.
Saat mengalami kambuh, gejala umum yang dirasakan oleh penderita GERD, di antaranya perasaan perih atau terbakar di perut, heartburn, sering bersendawa, mual, muntah, dan batuk tanpa dahak. Gejala-gejala ini biasanya muncul setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu produksi asam lambung.
Agar gejala asam lambung tidak mudah kambuh, mulai sekarang kamu bisa mengatur pola makanmu dengan mengikuti beberapa tips berikut.
1.Makan teratur dengan porsi kecil

Bagi kamu yang tidak mengalami gejala asam lambung, kebiasaan makan dua sampai tiga kali sehari adalah umum dilakukan. Namun, bagi mereka yang mengalami gejala asam lambung, disarankan untuk makan 5-6 kali sehari dengan porsi kecil, dilansir Healthline. Tujuan dari pola makan ini adalah agar produksi asam lambung tetap seimbang setelah makan.
Salah satu hal yang sering menjadi masalah bagi penderita asam lambung adalah makan dalam jumlah banyak, tetapi dengan waktu yang tidak teratur. Padahal, ini bisa menyebabkan tubuh memproduksi asam lambung yang berlebihan dan akhirnya menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
Dilansir Jurnal Nutrients (2023), mengadopsi pola makan yang teratur dengan porsi kecil bisa membantu mengurangi gejala asam lambung. Dengan makan lebih sering, tetapi dalam porsi yang lebih kecil, tubuh bisa mencerna makanan dengan lebih efisien dan menghindari produksi asam lambung yang berlebihan.
2.Menghindari makan sebelum tidur

Makan sebelum tidur bisa menyebabkan naiknya asam lambung. Karena setelah makan, tubuh akan memproduksi asam lambung sebagai bagian dari proses pencernaan. Dilansir Healthline, disarankan untuk menunggu setidaknya tiga jam setelah makan sebelum rebahan atau tidur. Hal ini memungkinkan waktu yang cukup bagi tubuh untuk mencerna makanan dan mengurangi risiko naiknya asam lambung yang bisa menyebabkan masalah pada perut.
Dilansir Jurnal Nutrients (2023), tidur dengan perut yang masih dalam proses pencernaan bisa menyebabkan refluks asam yang tidak nyaman, yang sering disebut sebagai heartburn atau sensasi terbakar di dada. Lebih lanjut, gejala ini terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan karena posisi tubuh yang salah saat tidur.
Dalam beberapa kasus, refluks asam bisa berdampak pada kualitas tidur dan mempengaruhi kenyamanan sehari-hari.
3.Menghindari makanan perangsang asam lambung

Setiap individu mungkin memiliki toleransi yang berbeda terhadap makanan tertentu. Jadi, penting untuk mencatat makanan yang memicu gejala asam lambung dan menghindarinya. Penderita asam lambung harus selalu memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta menghindari makanan yang bisa memicu gejala asam lambung.
Dilansir Jurnal Nutrients (2023), makanan atau minuman yang memiliki rasa pedas, tinggi asam, berkarbonasi, mengandung alkohol, atau mengandung kafein seperti kopi, harus diwaspadai karena bisa memperburuk gejala asam lambung dan meningkatkan risiko asam lambung.
Meskipun mungkin sulit untuk menghindari makanan yang menjadi pantangan, kesadaran akan dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh makanan tersebut pada kondisi asam lambung sangatlah penting.
4.Mengonsumsi makanan sehat

Bagi penderita asam lambung, sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang bisa merangsang produksi asam lambung. Makanan sehatlah yang menjadi kunci dalam mengelola kondisi asam lambung. Dilansir Jurnal Nutrients (2023), penderita asam lambung disarankan untuk mengonsumsi makanan yang rendah asam, tinggi serat, serta kaya akan nutrisi.
Lebih lanjut, kamu bisa mengkombinasikan makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein nabati, dan protein hewani rendah lemak dalam menu makanan sehari-hari. Jenis makanan ini bisa memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, tanpa memicu produksi asam lambung yang berlebihan.
Dengan mengonsumsi makanan sehat yang tepat, penderita asam lambung bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh mereka sambil menghindari makanan yang memicu gejala asam lambung.
5.Minum cukup air

Penting bagi penderita asam lambung maupun bagi mereka yang tidak memiliki masalah tersebut untuk memastikan bahwa mereka cukup minum air mineral setiap hari. Kebutuhan tubuh akan air yang cukup terhidrasi sangat penting untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Air mineral mempunyai peran vital dalam membantu berbagai fungsi organ tubuh, termasuk sistem pencernaan yang sehat. Dalam hal asam lambung, air mineral alami dengan tingkat pH antara 6,5 sampai 8,5 bisa membantu menjaga kelembapan dan keseimbangan pH di dalam lambung, yang bisa mengurangi risiko terjadinya asam lambung, dilansir Bisleri.
Pola makan yang sehat dan teratur sangat penting untuk menjaga keseimbangan asam lambung dalam tubuh. Mulailah dengan mengatur pola makanmu setiap hari agar kamu bisa mencegah gejala asam lambung dan menjaga kesehatan lambung secara keseluruhan.