Apa Itu Skin Minimalism? Ini Penjelasan Dokter Kulit

Menurut dr. Arini Astasari Widodo, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, skin minimalism adalah perawatan kulit yang fokus pada penggunaan produk skincare seminimal mungkin.

Konsep ini didasari oleh anggapan bahwa kulit dapat memperbaiki dan meremajakan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, produk skincare yang digunakan hanya yang diperlukan saja.

"Perlu diketahui bahwa istilah ini hanya merupakan istilah awam, bukan istilah medis," jelas dr. Arini saat dihubungi IDN Times pada Selasa (17/1/2023). 

Dokter Arini menjelaskan bahwa skin minimalism tidak terbatas pada step-step tertentu. Berikut tips perawatan minimalis menurut dr. Arini:

• Bersihkan kulit sebelum menggunakan produk perawatan kulit dan sebelum tidur. Gunakan pembersih yang lembut menghilangkan kotoran, minyak, dan kotoran, serta membantu mencegah pori-pori tersumbat dan berjerawat. Untuk mencegah iritasi, batasi mencuci muka hingga dua kali sehari dan setelah berkeringat.
• Dapatkan hasil maksimal dari pelembap dengan mengoleskannya pada kulit usai mencuci muka. Pelembab akan memerangkap air di kulit kamu sehingga membantunya terlihat lebih cerah dan lebih muda.
• Gunakan tabir surya untuk membantu mencegah keriput, bintik-bintik penuaan, dan kanker kulit. Oleskan tabir surya ke seluruh kulit yang tidak tertutup pakaian.
• Pertimbangkan untuk menggunakan produk dengan fungsi ganda, misalnya pelembap dengan tabir surya. Pastikan tabir surya berspektrum luas dan memiliki SPF 30 atau lebih tinggi, dan ingatlah untuk mengoleskannya kembali setiap dua jam atau setelah berenang atau berkeringat.

"Mengadopsi pendekatan tiga langkah sederhana yang meliputi membersihkan, melembapkan, dan melindungi kulit dapat membantu mengurangi biaya perawatan kulit sekaligus menjaga kesehatan kulit," ucap dr. Arini. 

Skin minimalism dapat diterapkan ke semua jenis kulit. Akan tetapi, dr. Arini mengingatkan bahwa pemilihan produk akan berbeda untuk setiap jenis kulit dan permasalahannya.

Misalnya, kulit berminyak lebih baik menggunakan kandungan yang ringan, seperti produk water-based, sedangkan kulit kering akan lebih baik menggunakan pelembap yang lebih "berat" atau berminyak.

"Perlu diingat bahwa masalah-masalah kulit tertentu, seperti jerawat dan pigmentasi kulit, memerlukan bahan aktif spesifik untuk dapat memperbaiki kondisi tersebut. Pada tahap tertentu tidak cukup hanya cleanser, moisturizer, dan pelembab," jelas dr. Arini. 

Salah satu cara meminimalkan skincare untuk orang dengan masalah kulit yang beragam adalah dengan memilih produk yang memiliki bahan beragam. Contohnya, produk yang sudah memiliki kandungan anti jerawat, mencerahkan, dan melembapkan. 

Hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih produk skincare adalah mengidentifikasi jenis kulit kamu. Berikut tips menggunakan produk skincare menurut dr. Arini:

• Menggunakan kandungan yang ada dalam skincare sesuai dengan kebutuhan. 
• Orang dengan kulit kering mungkin memerlukan pembersih yang sangat lembut dan pelembap yang lebih berminyak daripada jenis kulit lainnya.
• Untuk kulit berminyak, disarankan untuk menggunakan produk non komedogenik sehingga produk tersebut tidak akan menyumbat pori-pori dan tidak menyebabkan jerawat.
• Untuk kulit kombinasi, kamu bisa mengikuti langkah yang sama seperti kulit berminyak, yaitu menggunakan pembersih lembut dan produk ringan untuk mengurangi sifat berminyak di zona T.
• Menggunakan produk hypoallergenic dan bebas pewangi dengan bahan-bahan sederhana, khususnya untuk kulit sensitif. 
• Mencoba produk baru di area kecil kulit untuk menguji toleransi sebelum menggunakannya di area tubuh lain.

Manfaat dari skin minimalism adalah meminimalkan potensi iritasi kulit dengan penggunaan produk yang tidak berlebihan.

Dokter Arini mengingatkan bahwa keberhasilan rutinitas skincare tidak bergantung pada banyaknya atau mahalnya produk yang dipakai, tetapi pada pemilihan skincare yang tepat untuk jenis dan permasalahan kulit kamu.

Selain untuk kulit, skin minimalism juga akan menghemat pengeluaran kamu dalam membeli produk skincare. 

"Hal ini membutuhkan mindfulness untuk kita lebih berusaha mengerti jenis dan masalah kulit kita, yakni pemilihan skincare yang dibutuhkan kulit, bukan semata-mata skincare yang trending. Perihal skincare, sering kali kita perlu mengacu ke prinsip 'sometimes, less is better'," tutup dr. Arini. 

Perawatan kecantikan skin minimalism dapat mengurangi potensi iritasi kulit serta memberikan dampak positif dari segi finansial. Akan tetapi, perlu diingat bahwa setiap orang membutuhkan perawatan kulit yang berbeda-beda. Kalau kamu memiliki kulit yang bermasalah, baiknya konsultasi ke dokter spesialis kulit agar mendapat perawatan yang tepat.