Apa Itu Tes Kehamilan Negatif Palsu? Ini Penyebabnya

False negative pregnancy test alias tes kehamilan negatif palsu merupakan kejadian saat testpack menunjukkan hasil negatif. Padahal, kamu sedang terlambat haid serta merasakan gejala keberhasilan pembuahan lainnya.

Sejatinya, test pack memiliki tingkat keberhasilan 99 persen jika digunakan dengan benar, melansir Flo Health. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi kekeliruan dalam penggunaannya untuk mencari tanda-tanda adanya hormon hCG dalam urine.

Secara umum, tes kehamilan bekerja dengan mendeteksi adanya hormon hCG alias human chorionic gonadotropin dalam tubuh. hCG dikenal sebagai hormon kehamilan karena hanya diproduksi saat pembuahan berhasil serta sel telur menempel pada dinding rahim.

Hormon hCG biasanya terdeteksi dalam tubuh sekitar 10-14 hari setelah pembuahan. Kadar hormon akan meningkat begitu memasuki minggu ke-8 hingga ke-11. Hormon hCG sendiri diproduksi oleh sel-sel yang membentuk plasenta dan memberikan nutrisi pada embrio.

Untuk mendeteksi kehamilan, test pack memerlukan kadar hCG tertentu. 

• Hasil hCG negatif ketika kadarnya kurang dari 5 mIU/ml (mili-international unit per mililiter).
• Hasil hCG positif ketika kadarnya lebih besar dari atau sama dengan 25 mIU/ml.

Jika hasilnya cukup valid, mengapa bisa terjadi false negative? Ada banyak hal yang menjadi alasan mengapa test pack menunjukkan hasil keliru. Dilansir Very Well Health, beberapa kemungkinannya yaitu:

1. Kamu tidak sedang hamil, bisa jadi menstruasi terlambat bukan karena ini
2. Kamu sedang hamil, tetapi hormon hCG yang diproduksi tubuh belum cukup sehingga tidak terdeteksi oleh test pack
3. Penggunaan alat tes kehamilan yang keliru, seperti melewatkan satu langkah atau mengambil tes di luar waktu yang direkomendasikan
4. Terlalu banyak hormon hCG dalam urine alias hook effect
5. Alat tes kehamilan tidak berfungsi dengan baik, misalnya sudah kedaluwarsa.

Pada kasus tak biasa, false negative pada test pack bisa terjadi karena adanya kehamilan ektopik atau ketika embrio tertanam di lokasi selain rahim dan menyebabkan janin tidak berkembang. Selain itu, penyakit trofoblas gestasional (GTD) juga dapat memicu false negative pada tes kehamilan. GTD merupakan jenis tumor langka, terbentuk dari embrio yang sedang berkembang. 

Hamil memang salah penyebab terbesar menstruasi terlambat. Terlebih jika sebelumnya kamu melakukan seks penetrasi tanpa pelindung fisik dan kontrasepsi. 

Meski demikian, bukan berarti setiap haid yang terlambat berarti hamil. Beberapa potensi lainnya mungkin mendasari kondisi ini, termasuk:

1. Menyusui
2. Stres tinggi
3. Kontrol kelahiran hormonal
4. Penyakit
5. Tidur yang buruk
6. Terlalu banyak berolahraga
7. Bepergian
8. Perubahan gaya hidup

Waktu penggunaan test pack yang kurang tepat, siklus haid tidak teratur, dan salah penggunaan, adalah tiga alasan umum mengapa uji kehamilan menjadi negatif palsu. Jika ragu dengan hasilnya, kamu bisa mengulang kembali pengujian hormon hCG dalam urine pada waktu yang tepat. Baiknya, lakukan pengujian pada 1 hari setelah menstruasi terlambat, di pagi hari sebelum mengonsumsi cairan apapun, dan perhatikan cara menggunakan test pack lainnya.

Namun, apabila menstruasi sudah terlambat 1-2 minggu, tetapi hasil pengujian test pack samar atau masih negatif, dianjurkan mengunjungi ginekolog untuk tes darah. Hal ini pun perlu dilakukan jika biasanya siklus menstruasi teratur, tetapi tiba-tiba mengalami ketidakteraturan selama 2-3 bulan setelah melepaskan alat kontrasepsi. 

Segera dapatkan bantuan medis apabila kamu telat haid disertai dengan satu atau kombinasi dari gejala berikut:

1. Pusing ekstrem
2. Pingsan
3. Mual dan muntah
4. Nyeri panggul atau perut yang parah
5. Sakit bahu

Memahami apa itu tes kehamilan negatif palsu bisa sangat membantumu sehingga tidak tidak bingung dan muncul kekhawatiran. Apapun penyebabnya, usahakan untuk mengenali gejala lain yang ditunjukkan tubuh sebagai clue untuk melakukan perawatan yang dibutuhkan.