Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Kamu Gampang Baper? Ini Penjelasan Ilmiahnya

default-image.png
Default Image IDN

Kita semua pernah merasa bahagia, sedih, sedih, atau gembira. Emosi adalah bagian normal dari diri kita sebagai manusia. Setiap orang memproses peristiwa dan emosi secara berbeda. Kadang ada yang mudah marah saat tersinggung, atau ada yang mudah menangis saat mengalami kejadian buruk.

Apakah kamu termasuk orang yang gampang terbawa perasaan alias baper, yang mudah emosional? Ternyata ini ada penjelasan ilmiahnya, lho. Berikut ini ulasan lengkapnya, baca sampai habis, ya!

1. Genetik

ilustrasi gen (pixabay.com/Mahmoud-Ahmed)

Emosi yang ada pada manusia itu adalah hal yang normal. Namun, seseorang bisa lebih emosional atau sensitif daripada orang lain secara alami, dan ini bisa dipengaruhi oleh komponen genetik.

Berdasarkan penelitian oleh Department of Medical Psyehology, Uniformed Services University of the Health Sciences yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science tahun 1992 menunjukkan bahwa emosi seseorang dipengaruhi oleh genetika. Meskipun ada faktor lain yang terlihat, seperti pengaruh lingkungan dan sosial, emosi manusia bisa dipengaruhi faktor genetik yang diwariskan.

2. Kurang tidur

pexels.com/Tom Morel

Kurang tidur juga bisa menjadi faktor yang dapat memengaruhi keadaan emosional seseorang. Berdasarkan sebuah laporan dalam jurnal Neurobiology of Sleep and Circadian Rhythms tahun 2017, didapatkan hasil bahwa pola tidur yang kurang baik berhubungan dengan kontrol emosi.

Jadi, bisa dibilang kalau kondisi kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kontrol emosi yang kurang baik.

3. Pola makan yang buruk

default-image.png
Default Image IDN

Merujuk pada sebuah studi dalam European Journal of Clinical Nutrition tahun 2015, telah ditemukan bahwa makan makanan yang sehat (bernutrisi tinggi akan vitamin dan mineral) berkaitan erat dengan kesehatan emosional yang lebih baik.

Sebaliknya, konsumsi makanan yang tidak sehat bisa mengakibatkan kontrol emosi yang kurang baik. Jadi, bisa disimpulkan kalau asupan makanan kamu bisa memengaruhi tubuh, termasuk kesehatan mental.

4. Kurang olahraga

outdoorgearlab.com/Nick Bruckbauer

Semua orang tahu bahwa olahraga itu menyehatkan fisik. Ternyata dampak dari olahraga lebih dari itu, karena bisa berdampak besar pada kondisi emosional seseorang.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Psikologi Universitas Harvard yang dipublikasikan dalam jurnal Cognition and Emotion tahun 2017 menyebutkan bahwa latihan aerobik memiliki efek terapeutik dalam mengatur emosi.

Temuan tersebut menunjukkan bila seseorang merasa kurang baik secara emosional, olahraga di atas treadmill, joging, atau latihan aerobik lainnya bisa membantu meringankannya.

5. Pernah mengalami kejadian traumatis

ilustrasi trauma antargenerasi (pexels.com/Pixabay)

Trauma adalah respons saat seseorang mengalami peristiwa mengerikan yang menyebabkan luka secara fisik, emosional, atau psikologis. Ini menimbulkan emosi negatif yang kuat, termasuk ketakutan, rasa malu, rasa bersalah, kemarahan, dan kesedihan, baik selama dan setelah kejadian.

Dalam sebuah penelitian yang terbit di Journal of Aggression, Maltreatment & Trauma tahun 2008, tim peneliti menemukan bahwa jenis peristiwa traumatis seperti kecelakaan, kekerasan seksual, luka berat, atau serangan fisik, dapat memengaruhi kondisi emosional seseorang menjadi lebih buruk.

Itulah alasan ilmiah kenapa seseorang bisa mudah baperan. Solusi terbaik adalah berkonsultasi dengan ahli kesehatan jiwa bila kamu merasa ada masalah pada emosi dalam diri. Profesional seperti psikolog bisa membantumu menuntaskannya hingga ke akar masalahnya. Tak perlu malu, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
bocah bandung99
Editorbocah bandung99
Follow Us