Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Terlalu Sering USG Berbahaya bagi Janin? Simak Penjelasannya! 

ilustrasi pemeriksaan USG kehamilan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Stigma periksa ke dokter kandungan dan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) kerap dikaitkan dengan kehamilan. Padahal, fungsi USG tidak hanya sekadar mengecek kesehatan ibu hamil. USG bisa digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit.

USG bekerja memakai gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran pada bagian tubuh yang diperiksa. Tidak sedikit orang yang beranggapan pemeriksaan USG yang rutin berbahaya bagi janin. Opini ini membuat calon ayah bunda merasakan waswas dan khawatir.

Sejatinya, apakah terlalu sering USG berbahaya bagi tubuh? Yuk, kita ketahui jawabannya bersama-sama supaya tidak salah paham.

1.Apakah USG wajib untuk ibu hamil?

ilustrasi hasil usg hamil (unsplash.com/Kelly Sikkema)
ilustrasi hasil usg hamil (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Pemeriksaan USG menjadi momen yang ditunggu-tunggu setiap kali berkunjung ke dokter kandungan. Perasaan haru tergambar ketika orangtua bisa melihat gambaran langsung janin di dalam rahim.

Sebenarnya, pilihan melakukan USG tergantung pada pasien. Jika pemeriksaan test pack menemukan hasil garis dua, pemeriksaan USG bertujuan untuk memvalidasi kehamilan. Masih banyak manfaat yang didapatkan melalui USG kehamilan. Cukup meluangkan waktu 20 hingga 30 menit, kamu bisa mengetahui  kondisi janin di dalam rahim. 

2.Apa saja manfaat USG selama hamil?

ilustrasi menentukan jenis kelamin (pexels.com/Luis Quintero)
ilustrasi menentukan jenis kelamin (pexels.com/Luis Quintero)

Banyak manfaat yang didapatkan setelah melakukan pemeriksaan USG. Ketika trimester satu, USG bermanfaat untuk mendeteksi kehamilan, letak janin (di dalam atau luar rahim), usia kehamilan, dan komplikasi kehamilan sejak dini.

Apabila penasaran dengan jenis kelamin si Kecil, waktu yang tepat untuk memastikannya pada trimester kedua. Tidak hanya itu, dilansir dari laman Very Well Family menyebutkan USG kehamilan trimester dua berguna untuk mengevaluasi tumbuh kembang janin dan letak plasenta. USG trimester ketiga bermanfaat untuk mengetahui kondisi cairan ketuban, posisi janin, serta perkembangan janin. 

3. Jenis USG

ilustrasi usg 2 dimensi (pexels.com/MART PRODUCTION)

USG kehamilan dibagi menjadi dua jenis, yaitu USG transvaginal dan USG perut. Dilansir laman Cleveland Clinic, USG transvaginal memeriksa organ reproduksi dan kehamilan dengan cara memasukkan stik probe ke dalam vagina. Jenis USG memberikan hasil gambaran lebih jelas daripada USG perut.

Berbeda dengan jenis sebelumnya, USG perut bisa dilakukan dengan menggerakkan tongkat transduser pada area perut. Penggambaran hasil USG dibedakan menjadi 2 dimensi (gambar datar), 3 dimensi (visual organ lebih detail), serta 4 dimensi (bagian tubuh lebih jelas dan bergerak).

4. Apakah USG aman bagi janin?

ilustrasi gelombang suara (pexels.com/cottonbro studio)

Pemeriksaan USG kerap disamakan dengan pancaran sinar x-ray atau CT scan karena dapat memberikan gambaran organ dalam. Pendapat yang dipercaya sebagian kalangan ini tersebar meluas, apakah kamu pernah mendengarnya?

Buku berjudul Ensiklopedia Calon Ibu menjelaskan USG kehamilan tidak berbahaya bagi tubuh dan janin. USG tidak memakai sinar gama, sinar alfa, sinar x, atau laser, tetapi prosedur ini menggunakan gelombang suara ultra berfrekuensi 20 ribu Hertz. Gelombang suara dengan frekuensi tersebut tidak bisa ditangkap gendang manusia dan terbukti aman bagi janin.

5. Berapa kali USG selama ibu hamil?

ilustrasi hasil pemeriksaan USG (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi hasil pemeriksaan USG (pexels.com/Pavel Danilyuk)

USG kehamilan memang tidak memberikan efek samping pada janin. Namun, bolehkah USG jarak seminggu? Pemeriksaan USG boleh dilakukan rutin selama sesuai prosedur yang tepat dan aman. Namun, USG berjarak seminggu tidak memberikan perbedaan kondisi janin yang signifikan dan pastinya membutuhkan biaya yang lebih banyak.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyarankan pemeriksaan USG kehamilan sebanyak tiga kali yaitu usia kehamilan 10—14 minggu, 18—22 minggu, serta 28—32 minggu. Jumlah pemeriksaan USG bisa lebih dari tiga kali disesuaikan dengan kondisi kesehatan ibu dan janin.

Melihat manfaat dan keamanan USG kehamilan bagi ibu tentunya dapat menampik kabar burung yang beredar. Kamu juga bisa berkonsultasi masalah yang timbul selama kehamilan saat periksa USG.  Calon ayah bunda tidak perlu khawatir lagi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Septin SLD
EditorSeptin SLD
Follow Us