Pada dasarnya, manusia memang selalu hidup berdampingan dengan bakteri. Tanpa harus pergi ke tempat yang jelas-jelas terlihat kotor dan kumuh sekalipun, bakteri selalu ada di mana pun kamu berada.
Namun, terlepas dari keberadaan bakteri yang ada di mana-mana, sadarkah kamu bahwa selama ini benda-benda harianmu ini jadi merupakan sumber menyebarnya bakteri? Yuk, cek apa aja!
Tak hanya sebagai media komunikasi, ponselmu juga menjadi media untuk pertukaran bakteri. Menurut Charles Gerba PhD dari University of Arizona, perangkat elektronik ini banyak dilapisi oleh bakteri mulai dari yang ada pada tinja hingga penyebab penyakit MRSA. Hal ini tentu akan semakin buruk bila kamu kerap membiarkan orang lain juga ikut memegang dan berkontribusi menyumbang bakteri pada ponselmu.
Kamu membawa tas atau ransel ke mana saja: kampus, tempat kerja, kafe, toko, bahkan hingga kamar mandi saat berada di tempat publik dan meletakkannya di lantai. Lalu kamu kembali pulang, membawanya ke dapur dan kamar.
Meski terlihat bersih dan kamu rajin membersihkannya dari noda dan debu, kini bisakah membayangkan bagaimana bakteri dari berbagai tempat tersebut menempel di tas atau ransel kesayangan dan berpindah hingga ke meja tempatmu makan?
Ingat, bukan hanya keringat dan debu yang menempel setiap kali kamu berlatih sesi yoga atau olahraga lain yang membutuhkan matras yoga. Menurut Philip Tierno PhD dari NYU Langone Health, bakteri juga diam-diam menempel di permukaan bahan ini. Apalagi, tanganmu melakukan kontak langsung dengan permukaan matras dan membuat lebih besar kemungkinan bakteri berpindah ke bagian tubuhmu lainnya bila tak segera dibersihkan.
Kalau masih menggunakan botol plastik, Dr. Tierno menyarankanmu untuk menggantinya dengan bahan metal. Pasalnya, metal dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sementara plastik justru memungkinkan mikroorganisme untuk menempel, bertumpuk, hingga menyebabkan biofilm. Selain itu, pastikan juga setiap selesai penggunaan kamu membersihkannya hingga ke bagian dalam botol khususnya setelah mengisi botol dengan sesuatu selain air.
William Schaffner PhD dari Vanderbilt Medical Center mengungkapkan bahwa lensa kotak yang baru diambil dari wadah penyimpanan masih steril. Namun, bila kamu memasangnya ke bola mata dengan jari yang kotor, artinya kamu merisikokan diri mulai dari konjungtivitis hingga infeksi pada kornea. Untuk itu, pastikan tanganmu selalu dalam keadaan bersih saat akan menggunakan lensa kontak dan gantilah cairan pembersih secara berkala.
Seperti yang diungkapkan Elizabeth Scott PhD dari The Simmons Center for Hygiene and Health in Home and Community, kamu tentu tak pernah bisa menjamin dan benar-benar tahu apa saja ada di tanah dan kontak dengan tali anjing kesayanganmu. Selain itu, sebisa mungkin, jangan biarkan anjingmu menjilati wajahmu. Percayalah, anjingmu menghabiskan banyak waktu dengan mulutnya terhadap hal-hal yang tidak pernah kamu inginkan mengenai wajahmu.
Faktanya, sekitar 90 persen sepatu yang kamu gunakan mengandung bakteri E. coli pada bagian solnya. Elizabeth Hirsch dari University of Minnesota, College of Pharmacy menyarankan agar kamu selalu segera mencuci tangan dengan benar setelah memegang sepatu dan pastikan menggunakan kantung khusus sebagai penyimpanan bila membawanya di dalam koper atau tas.
Mau tidak mau, kamu tidak akan pernah bisa lepas dari kehadiran bakteri sepanjang hidupmu. Namun paling tidak, kamu bisa menghindari risiko kesehatan dari jenis bakteri merugikan dengan selalu menjaga kebersihan diri maupun benda-benda di sekitar.