Berapa Lama Telat Haid yang Normal? Ini Penjelasannya

Telat haid seringkali membuat perempuan khawatir. Bahkan terkadang ada yang sampai bertanya-tanya, apa iya telat haid karena hamil atau ada penyebabnya lainnya? Faktanya, perbedaan jangka waktu periode haid itu mungkin saja terjadi.
Namun, tetap ada batas waktu berapa lama telat haid yang normal. Berikut ini penjelasan waktu telat haid yang normal serta penyebabnya.
Berapa lama telat haid yang normal?

Jika tidak memiliki kondisi khusus yang memengaruhi siklus menstruasi, periode haid normal umumnya dapat terjadi sekitar 21 hingga 35 hari, setelah periode sebelumnya. Namun, periode tersebut bisa berbeda pada masing-masing individu.
Panjang siklus menstruasi bisa sangat beragam. Apabila biasanya kamu memiliki panjang siklus 29 hari, jika hari ke-30 belum haid, bisa dinyatakan terlambat. Namun, keterlambatan menstruasi tersebut terbilang wajar, kok.
Kendati demikian, perlu diperhatikan juga durasi terlambat haidnya. Kalau lebih dari 40 hari atau lewat 6 minggu, bisa dibilang menstruasi terlambat. Kondisi ini bisa jadi menandakan gangguan kesehatan tertentu.
Penyebab haid terlambat
Beberapa hal dapat menjadi penyebab haid terlambat, mulai dari gaya hidup hingga kondisi kronis yang perlu penanganan medis. Untuk mengetahuinya, perhatikan tanda-tanda yang muncul bersamaan dengan telat haid. Nah, bisa jadi, siklus menstruasi yang berubah disebabkan oleh hal-hal berikut.
1. Sedang stres
Coba diingat kembali, apa yang kamu rasakan beberapa waktu terakhir. Pasalnya, stres mungkin jadi biang kerok di balik terlambatnya menstruasimu. Perasaan ini diatur oleh bagian otak bernama hipotalamus.
Begitu ada sesuatu yang membuatmu merasa tidak aman, hipotalamus akan ‘mencolek’ sistem endokrin. Selanjutnya, tubuh akan dibanjiri hormon fight or flight alias mode siaga. Hormon tersebut akan menekan banyak sistem tubuh, termasuk salah satunya sistem reproduksi.
Dalam jangka waktu tertentu, adanya tekanan pada sistem reproduksi ini juga membuat ovulasi terhalang. Pada akhirnya, menstruasi pun datang terlambat.
2. Kehilangan atau bertambah berat badan
Diet dan gaya hidup dapat memengaruhi siklus menstruasi. Tak hanya itu, perubahan berat badan secara mendadak akan mengacaukan jadwal datangnya haid. Itu karena hilang atau bertambahnya lemak memengaruhi jumlah hormon dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut pun memengaruhi sistem yang berjalan dalam tubuh, termasuk reproduksi.
Selain itu, diet yang menyebabkan pembatasan kalori membuat bagian otak mengirimkan impuls pada sistem endokrin terganggu. Akibatnya, tidak ada instruksi pembuatan hormon reproduksi. Jika terus berlanjut, hal itu bisa berisiko mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.
3. Intensitas latihan meningkat

Tingkat olahraga juga dapat memicu telat haid. Intensitas olahraga yang tinggi dapat mengakibatkan jumlah kalori terbuang lebih banyak. Nah, hilangnya kalori-kalori tersebut berpotensi menyebabkan tubuh kekurangan energi untuk melakukan banyak hal. Akhirnya, tubuh mengurangi aktivitas sistem yang bukan prioritas, termasuk reproduksi.
Tak hanya itu, olahraga terlalu berat pun dapat membatasi pelepasan hormon yang memengaruhi siklus menstruasi. Namun, periode haid akan kembali normal setelah intensitas olahraga dikurangi atau menambah asupan kalori.
4. PCOS
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi. Sindrom ini bisa memicu beberapa hal, termasuk:
Durasi menstruasi berkurang
Volume darah haid sedikit
Menstruasi tidak terjadwal dengan konsisten
Tidak haid sama sekali.
Perlu diketahui, gejala PCOS juga bisa memengaruhi fisik tubuh. Adapun tanda yang muncul umumnya seperti berikut:
Muncul rambut wajah dan tubuh secara berlebihan
Jerawat di wajah dan badan
Rambut menipis
Kesulitan menurunkan berat badan
Terdapat bercak pada kulit, biasanya di bagian lipatan (bawah payudara, selangkangan, lipatan leher)
Kemandulan.
5. Menggunakan kontrasepsi hormonal
Mengonsumsi obat-obatan rutin juga dapat menyebabkan haid terlambat. Salah satunya pil kontrasepsi yang bekerja dengan memengaruhi hormon.
Sama seperti awal mula mengonsumsinya, haid bisa terlambat terjadi saat kamu berhenti mengonsumsi pil kontrasepsi. Namun, perlu dipahami bahwa proses tubuh kembali ke kadar hormon normal memerlukan waktu. Nah, itu bisa menjadi alasan mengapa haid terlambat saat minum pil KB.
Beberapa metode kontrasepsi hormonal lain, seperti alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), implan, atau suntikan, juga meningkatkan potensi tidak mendapatkan menstruasi sama sekali. Jadi, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya, ya.
6. Memasuki perimenopause
Perimenopause adalah masa transisi sebelum memasuki waktu menopause. Biasanya, fase terjadi pada perempuan usia pertengahan hingga akhir 40-an. Kondisi ini bisa terjadi selama beberapa tahun sebelum akhirnya masa menopause tiba.
Gejalanya, kamu mungkin mendapatkan haid satu periode normal, selanjutnya tidak normal selama beberapa bulan. Tanda khas lainnya yakni siklus haid serta volume darah sedikit atau sebaliknya.
7. Menopause dini

Kondisi ini juga disebut sebagai insufisiensi ovarium prematur. Dikatakan demikian apabila ovarium berhenti bekerja sebelum usia 40-an. Akibatnya, hormon menstruasi (termasuk estrogen) berkurang sehingga menyebabkan gejala menopause. Adapun tandanya bisa berupa beberapa hal berikut:
Vagina kering
Kesulitan hamil
Turunnya libido seks
Perubahan suasana hati parah.
8. Gangguan tiroid
Waktu telat haid normal bisa jadi pertanyaan awal untuk mendeteksi gangguan tiroid. Jika menstruasi sangat terlalu, bisa jadi ada yang tidak beres dalam tubuhmu.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher. Organ ini menghasilkan hormon yang membantu mengatur banyak aktivitas di tubuh, termasuk siklus menstruasi. Gangguan tiroid, hipotiroidisme dan hipertiroidisme dapat menyebabkan keterlambatan bahkan menghilangkan siklus menstruasi. Adapun gejalanya meliputi beberapa hal ini:
Palpitasi jantung
Perubahan nafsu makan
Perubahan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
Kecemasan
Tremor
Kelelahan
Perubahan pada rambut
Kesulitan tidur.
9. Gangguan kronis lain
Kesehatan secara keseluruhan berdampak pada sistem tubuh, termasuk siklus reproduksi. Penyakit seperti celiac dan diabetes sering dikaitkan dengan gangguan tersebut.
Celiac adalah penyakit autoimun yang bereaksi pada gluten. Begitu kamu mengonsumsi kandungan gluten, sistem imun akan menyerang usus halus sendiri yang berakibat kegagalan penyerapan nutrisi dan akhirnya menjadi kekurangan gizi.
Adapun pada pengidap diabetes tipe satu dan dua, alasannya ada pada gula darah yang tidak terkontrol. Jika mengalaminya, baiknya tanyakan pada dokter terkait kendalamu, ya.
10. Hamil
Kecurigaan utama saat penyebab telat haid adalah kehamilan. Untuk mendeteksinya, coba gunakan pregnancy test seminggu setelah jadwal haid seharusnya tiba. Selain itu, pahami gejala pembeda PMS dan hamil, misalnya payudara nyeri, jerawat, hingga adanya mual dan muntah.
Menjawab pertanyaan berapa lama telat haid yang normal perlu dilakukan secara seksama dengan memperhatikan gejala yang menyertai. Jika ragu, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan ahlinya langsung, ya.
Referensi:
"How Late Can a Period Be? Plus, Why It’s Late". Healthline. Diakses Juni 2025.
"Why Is My Period Late? 8 Reasons Besides Pregnancy". Healthline. Diakses Juni 2025.
"Missed or Late Periods". NHS. Diakses Juni 2025.