Saat menjalani program kehamilan, menunggu hasil positif pada testpack jadi momen paling ditunggu-tunggu. Beberapa perempuan bahkan mengaku merasakan sesuatu ketika mengusap perutnya. Hal tersebut, lalu dipercaya sebagai tanda kehamilan, padahal belum melakukan uji apa pun.
Pertanyaannya, bisakah mengetahui kehamilan dengan memegang perut saja? Jika memang bisa, bagaimana tanda-tandanya? Yuk, sekalian cari tahu bagaimana cara mengetahui kehamilan yang efektif!
Salah satu tanda kehamilan pada perempuan adalah perut yang membesar. Hal tersebut terjadi karena janin di dalam rahim berkembang hingga ukuran tertentu sebelum nantinya dilahirkan. Gejala fisiologis ini memunculkan anggapan seolah kehamilan bisa diidentifikasi dengan lingkar perut yang terus bertambah.
Selain itu, ibu yang sudah mengandung kerap mengatakan bahwa mereka merasakan gerakan janin. Entah menendang atau sekadar memberikan kode bahwa janin berada di dalam kandungan. Banyak ibu pun mengatakan bisa merasakan keberadaan janinnya ketika mengelus perut.
Lantas, dari kondisi tersebut, bisakah mengetahui kehamilan dengan memegang perut saja tanpa melakukan tes? Dilansir NetMums, metode mengelus perut untuk mengetahui kehamilan tidaklah mungkin.
Penjelasan ringkasannya, ketika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma dan menempel pada rahim, ukurannya masih sangat kecil. Dilansir Louisiana Department of Health, ukuran zigot hanya sekitar 1/100 inci atau 0,2 mm di usia 2 minggu. Artinya, hal itu tidak akan membuat perut ibu membesar, bukan?
Selain itu, zigot yang menempel pada rahim dan nantinya berkembang jadi janin tidak melakukan gerakan apa pun. Janin dalam rahim ibu umumnya mulai bisa dirasakan bergerak ketika usia kehamilan mencapai 16-24 minggu, melansir NHS. Jangankan gerakan, BabyCenter menyebutkan bahwa hanya separuh perempuan yang bisa merasakan gejala kehamilan seperti muntah dan mual pada usia 5 minggu.
Well, hormon dan kondisi psikologis bisa memengaruhi seseorang sehingga ia merasa seolah-olah sedang hamil, padahal belum tentu. Termasuk mengatakan adanya tanda kehamilan dengan mengusap perut.
Perlu diketahui, baik saat awal kehamilan maupun memasuki masa pramenstruasi, kadar hormon progesteron menjadi lebih tinggi. Hal ini akhirnya menimbulkan gejala yang sama persis antara keduanya, termasuk kram bahkan mual.
Cara mengetahui kehamilan dengan memegang perut bisa jadi tidak efektif dan dipengaruhi oleh unsur psikologis. Ada kondisi yang dinamakan psudocyesis alias kehamilan palsu. Seseorang yang mengalami pseudocyesis bisa saja meyakini bahwa dirinya sedang mengandung, padahal sebenarnya tidak, melansir WebMD.
Oleh karena jawaban dari bisakah mengetahui kehamilan dengan memegang perut adalah tidak, lantas bagaimana cara tahu hamil atau tidak yang benar? Ada beberapa kondisi yang dapat dilakukan, termasuk memperhatikan gejala yang terjadi pada tubuh.
Alih-alih dengan mengelus perut, kamu bisa cek kalender kesuburan. Apakah sudah memasuki masa menstruasi, tetapi pendarahan belum hadir? Jika iya, maka itu bisa jadi tanda kehamilan. Namun, hal itu belum bisa dipastikan sampai kamu mengujinya dengan tes kehamilan.
Tidak harus langsung ke dokter, kok. Kamu bisa mengujinya sendiri dengan test pack yang berfungsi mengukur kadar hCG pada urine. Coba lakukan tes setidaknya sekitar 2 minggu setelah tanggal seharusnya haid untuk mendapatkan hasil akurat, ya.
Selanjutnya, perhatikan juga kode-kode dari tubuh. Apakah merasa mual, ada perubahan pada payudara dan menjadi lebih sensitif, mood swing berlebih, hingga kram dan sakit kepala. Jika tanda-tanda tersebut muncul tanpa dibarengi menstruasi, bisa jadi kamu sedang hamil.
Sudah tahu jawaban dari pertanyaan bisakah mengetahui kehamilan dengan memegang perut, ya? Meski ada kepercayaan yang mengatakan hal ini efektif, sebaiknya tetap lakukan tes kehamilan untuk mendapatkan hasil yang lebih valid.