Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11 Cara Mengatasi Mual saat Puasa, Alami tetapi Ampuh!

ilustrasi mual (vecteezy.com/johnstoker)
Intinya sih...
  • Dehidrasi, kadar gula darah rendah, dan refluks asam dapat menyebabkan mual saat puasa.
  • Makan berlebihan saat sahur, penghentian konsumsi kafein, perut kosong dalam waktu lama, dan intoleransi atau alergi makanan juga dapat menjadi penyebab mual.
  • Cara mengatasi mual saat puasa termasuk dengan minyak atsiri kayu putih, tarik napas dalam-dalam, hindari makanan tertentu, dan menjaga postur tubuh yang baik.

Salah satu masalah yang umum terjadi saat berpuasa adalah munculnya rasa mual bahkan hingga ingin muntah. Biasanya kondisi ini dialami ketika setelah sahur, berbuka, atau saat bangun tidur. Tentunya masalah tersebut dapat mengganggu ibadah.

Memang mual tidak selalu diikuti dengan muntah. Namun, jika kondisi ini dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama, tubuh bisa lemas karena hilangnya energi. Terlebih, kamu tidak mendapatkan asupan makanan dari subuh hingga magrib. Lalu apa sebenarnya penyebab mual saat berpuasa? 

Penyebab mual saat berpuasa

Pada dasarnya, rasa tidak enak pada pencernaan tersebut timbul karena berbagai hal. Berikut ini beberapa penyebab mual saat puasa:

  • Dehidrasi: Kekurangan air dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, dan mual.
  • Kadar gula darah rendah: Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa, mual dan lemas dapat terjadi.
  • Refluks asam: Perut yang kosong dapat menyebabkan penumpukan asam, yang menyebabkan mual dan ketidaknyamanan.
  • Makan berlebihan saat sahur: Makan terlalu cepat atau mengonsumsi makanan berat dan berminyak dapat mengganggu pencernaan.
  • Penghentian konsumsi kafein: Jika terbiasa minum teh atau kopi, berhenti tiba-tiba dapat menyebabkan mual dan sakit kepala.
  • Perut kosong dalam waktu lama: Untuk membantu mencerna makanan, lambung memproduksi asam klorida. Jika kamu tidak makan dalam jangka waktu lama, asam tersebut dapat menumpuk di lambung dan berpotensi menyebabkan refluks asam lambung dan mual.
  • Hormon: Perubahan hormonal sering terjadi selama kehamilan, yang menyebabkan rasa mual kapan saja, terutama pada pagi hari.
  • Infeksi: Makanan dapat terkontaminasi karena tidak dimasak dengan matang atau disimpan dengan tidak benar. Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri (atau dalam beberapa kasus, virus) biasanya menjadi penyebab kontaminasi. Keduanya dapat menyebabkan rasa mual dalam beberapa jam setelah makan.
  • Intoleransi atau alergi makanan: Beberapa orang memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu, yang berarti tubuh mengalami kesulitan mencerna makanan tersebut. Intoleransi makanan dapat menyebabkan mual beberapa jam setelah makanan dimakan. Sementara itu, alergi makanan terjadi ketika tubuh secara keliru mengidentifikasi protein dalam makanan tertentu sebagai ancaman, yang memicu respons sistem imun. Mual yang disebabkan oleh alergi makanan dapat terjadi beberapa detik atau menit setelah makan. Ini sering kali disertai dengan gejala lain, seperti pembengkakan pada wajah atau bibir dan kesulitan bernapas atau menelan.
  • Vaskular: Mual setelah makan juga bisa menjadi tanda penyempitan arteri di usus. Penyempitan pembuluh darah ini membatasi aliran darah. Mual setelah makan dapat disertai dengan nyeri perut yang hebat dan dapat mengindikasikan iskemia mesenterika kronis. Kondisi ini dapat tiba-tiba memburuk dan mengancam jiwa.
  • Sindrom sakit kepala: Migrain juga dapat menyebabkan mual setelah makan, yang dapat disertai dengan nyeri perut hebat, muntah, dan pusing.
  • Jantung: Dalam beberapa kasus, mual setelah makan bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung.
  • Psikiatri atau psikologis: Anoreksia nervosa dan bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang paling umum yang ditandai dengan kebiasaan makan yang tidak normal. Anoreksia nervosa dapat menyebabkan mual karena asam lambung berlebih atau kelaparan. Bulimia nervosa dapat menyebabkan mual setelah makan karena keinginan untuk memuntahkan makanan yang dikonsumsi. Kecemasan, depresi, atau stres berat juga dapat mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan mual setelah makan.
  • Mabuk perjalanan: Beberapa orang sensitif terhadap gerakan atau gerak tertentu, yang dapat memicu mual. ​​Makan makanan sebelum atau setelah perjalanan atau mengalami gerakan tertentu dapat memperparah mual pada orang yang mabuk perjalanan.
  • Obat-obatan: Mual merupakan efek samping umum dari beberapa obat termasuk antibiotik, obat pereda nyeri, atau obat kemoterapi. Mual akan mereda setelah pengobatan selesai atau dihentikan.

Cara mengatasi mual saat puasa

ilustrasi membuka jendela (pexels.com/Eugenia Remark)

Jika penyebabnya bukan sesuatu yang serius, ada beberapa cara untuk mengatasi mual tanpa membatalkan puasa. Kamu bisa mencoba beberapa cara ini:

1. Buka jendela atau duduk di depan kipas angin

Apabila mual disebabkan oleh mabuk perjalanan, membuka jendela dapat membantu meredakannya. Udara segar dapat membantu meredakan mual, meskipun tidak jelas mengapa. Mungkin itu dapat menghilangkan bau yang tidak sedap, atau membantu kamu fokus pada hal lain selain rasa mual.

Atau, kalau sedang di rumah dan merasa mual, kamu dapat mencoba duduk di depan kipas angin atau jendela, terutama jika kamu merasa kepanasan.

2. Ambil minyak kayu putih

Kandungan utama minyak atsiri kayu putih (Melaleuca leucadendra L.) banyak terdapat di dalam daunnya. Daun tanaman kayu putih memiliki khasiat secara empiris pada pengobatan gejala penyakit seperti batuk, pilek, mual, dan muntah.

3. Minyak esensial

ilustrasi diffuser (unsplash.com/Jopeel Quimpo)

Jika mengalami mual akibat kehamilan, iritasi lambung, vertigo, refluks gastrointestinal, atau kondisi umum lainnya, minyak esensial mungkin bisa menjadi pengobatan yang bermanfaat. Ini bisa digunakan dengan cara dioleskan sedikit ke kulit atau menggunakan diffuser.

Beberapa minyak esensial yang bisa dicoba antara lain:

  • Minyak lavender.
  • Minyak jahe.
  • Minyak pepermin.
  • Minyak spearmint.
  • Minyak kapulaga.
  • Minyak lemon.

4. Atur pernapasan

Tarik napas dalam-dalam secara perlahan dari hidung lalu keluarkan lewat mulut sebanyak tiga kali. Lakukan sampai perut terasa lebih nyaman.

5. Alihkan perhatian

ilustrasi membaca buku (pexels.com/stayhereforu)

Lain kali mual datang, alihkan perhatian dengan membaca buku atau menonton TV. Jika gerakan tidak membuat mual memburuk, kamu bisa melakukan pekerjaan rumah tangga atau jalan santai, apa pun untuk mengalihkan pikiran dari mual yang dirasakan.

Walaupun cara ini sering direkomendasikan, tetapi belum banyak penelitian ilmiah yang mendukungnya, jadi sebaiknya tidak digunakan dalam kasus mual yang parah.

6. Makan makanan seimbang saat sahur

Sahur yang direncanakan dengan baik dapat membantu mengatasi rasa mual. ​​Konsumsi:

  • Karbohidrat kompleks (oat, gandum, biji-bijian utuh) untuk energi yang berkelanjutan.
  • Protein (telur, yoghurt, daging, kacang-kacangan) untuk mencegah rasa lemas.
  • Lemak sehat (alpukat, biji-bijian) untuk membuat kamu kenyang.
  • Makanan kaya akan serat (sayuran, buah-buahan) untuk membantu pencernaan.

Hindari makanan manis dan olahan, karena dapat menyebabkan gula darah naik dan kemudian turun, yang menyebabkan rasa mual.

7. Hindari makan berlebihan saat berbuka puasa

ilustrasi buka puasa Ramadan (pixabay.com/AhmadArdity)

Membatalkan puasa dengan terlalu banyak makanan, terutama makanan berminyak atau pedas, dapat membebani sistem pencernaan. Mulailah dengan kurma dan air, lalu makan makanan ringan dan seimbang dengan protein rendah lemak, sayuran, dan biji-bijian utuh.

8. Kompres dingin

Mengaplikasikan kompres dingin di belakang leher dapat membantu meredakan mual. Ini karena saat mual terjadi, orang terkadang mencari pengobatan yang mendinginkan tubuh untuk meredakannya.

Menempatkan kompres dingin di bagian belakang leher selama beberapa menit dapat menenangkan. Kompres dingin juga membantu menurunkan suhu tubuh, yang jika tinggi dapat menyebabkan mual.

9. Hindari membungkuk dan menegangkan perut

ilustrasi duduk di sofa (freepik.com/senivpetro)

Beberapa aktivitas dan postur tubuh sehari-hari seperti ini juga dapat memperparah rasa mual. ​​Menghindari membungkuk ke depan dapat mengurangi tekanan pada perut dan dapat meredakan gejala mual.

Menjaga tubuh tetap tegak dapat mendukung pencernaan dan dapat membantu mengatasi mual.

10. Akupunktur pergelangan tangan

Sebuah studi melaporkan bahwa akupunktur dapat membantu mengurangi keparahan mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi. Namun, para peneliti menyatakan bahwa secara keseluruhan, efeknya kecil.

Meskipun beberapa orang mungkin merasa terbantu, terutama setelah operasi, tetapi tidak semua orang akan merasakannya.

11. Ini makanan dan minuman yang bisa mengatasi rasa mual

ilustrasi minum teh (unsplash.com/Matthew Henry)

Nah, ketika berbuka puasa, kamu bisa mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa mengatasi rasa mual. Contohnya:

  • Air dengan perasan jahe dan madu.
  • Makanan yang kaya akan protein.
  • Teh mint.
  • Kayu manis.
  • Air perasan lemon dan madu.
  • Teh chamomile.

Sebaliknya, ada makanan tertentu yang sebaiknya kamu hindari agar tidak memperparah rasa mual, seperti:

  • Makanan pedas.
  • Makanan yang mengandung banyak lemak.
  • Makanan yang terlalu manis.
  • Batasi konsumsi kopi.

Ada beberapa cara mengatasi mual saat puasa yang bisa kamu coba. Semoga berhasil dan semoga kamu bisa menjalankan puasa dengan lancar!

Referensi

"How To Stop Nausea While Fasting." Sahyadri Hospitals. Diakses Maret 2025.
"Does Hunger Cause Nausea?" Healthline. Diakses Maret 2025.
"What to know about nausea after eating." Medical News Today. Diakses Maret 2025.
"Top 18 Ways to Get Rid of Nausea." Healthline. Diakses Maret 2025.
"Analisis Profil Minyak Atsiri Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendra L.) dan Produk di Pasaran." J. Food Pharm. Sci. 10, no. 3 (2022): 754-762. https://www.journal.ugm.ac.id/v3/JFPA.
"Essential Oils for Nausea." Healthline. Diakses Maret 2025.
Eugene Nalivaiko, John A Rudd, and Richard Hy So, “Motion Sickness, Nausea and Thermoregulation: The ‘Toxic’ Hypothesis,” Temperature 1, no. 3 (December 31, 2014): 164–71, https://doi.org/10.4161/23328940.2014.982047.
"How to relieve nausea naturally." Medical News Today. Diakses Maret 2025.
Qi-Wei Li et al., “Efficacy of Acupuncture in the Prevention and Treatment of Chemotherapy-induced Nausea and Vomiting in Patients With Advanced Cancer: A Multi-center, Single-blind, Randomized, Sham-controlled Clinical Research,” Chinese Medicine 15, no. 1 (June 3, 2020), https://doi.org/10.1186/s13020-020-00333-x.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Nurulia R F
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us