8 Dampak Berat Badanmu Turun Terlalu Cepat, Akibatnya Buruk loh!

Dalam jurnal dari NCBI, disebutkan jika mereka yang menjalani program penurunan berat badan sering kali hanya bertahan sampai dengan satu tahun saja. Setengah dari berat badan yang telah hilang kembali lagi. Malahan mereka yang menjalani diet sehat yang ketat rata-rata mendapatkan kembali seluruh beratnya setelah tiga hingga lima tahun.

Jika kamu berusaha dengan sangat keras menahan suara perutmu demi menurunkan berat badan, bisa jadi tubuhmu kekurangan nutrisi. Dikatakan oleh pakar nutrisi Erica Larson dalam artikel sparkpeople.com jika penurunan berat badan yang baik seharusnya bertahap dan tidak akan membuat seseorang merasa lemas. Jika seperti itu, maka artinya tubuhmu mengalami malnutrisi.

Rambut rontok adalah hal yang lumrah, tetapi jika jumlahnya tidak masuk akal, itu berarti ada yang salah dengan tubuhmu. Salah satu aspek yang bisa dicurigai adalah penurunan berat badan yang terlalu cepat. Gejala ini dianggap oleh loveandfirenutrition.com sebagai tanda parah jika tubuhmu mengalami defisiensi protein, vitamin atau mineral.

Berhubungan dengan poin mudah lapar, rasa tersebut ternyata tak hanya dirasakan secara fisik tetapi juga mental. Jika kamu sudah makan secukupnya tetapi tetap merasa lapar juga maka bisa jadi itu pertanda adanya gangguan pola makan. Hal ini sering tampak oleh mereka yang berat badannya turun dengan cepat.

Ini juga menjadi salah satu efek defisiensi nutrisi tubuh akibat kehilangan banyak berat badan dengan cepat. Nutrisi dan kalori yang masuk ke dalam tubuh mempertahankan kadar gula di tubuhmu.

Tanpa adanya asupan yang seimbang dan cukup, hal ini menyebabkan gula darah menjadi rendah. Gula darah yang rendah akan menyebabkanmu sering pusing.

Entah timbul jerawat yang tak terkontrol, perubahan mood yang tak biasa, depresi, gangguan tidur, dan lain sebagainya, penurunan berat badan yang terlalu cepat akan mengacaukan produksi hormonmu. Yang paling sering merasakan masalah ini adalah wanita.

Ada fenomena yang dinamakan amenorrhea, sebuah fenomena yang langka menurut jurnal dari JAAPA karena hanya menyerang satu sampai dua persen wanita saja. Gangguan ini menyebabkan seorang wanita melewatkan siklus menstruasinya.

Salah satu yang paling tampak mata dari berat badan turun terlalu cepat adalah tubuh yang tampak kurus dan tidak bertenaga. Dalam penjelasan di healthline.com, tubuh yang tampak kurus tersebut bukan dikarenakan karena hilangnya lemak, melainkan hilangnya massa otot. Kalori yang seharusnya dibutuhkan tubuh oleh makanan tidak terpenuhi karena melakukan diet ketat dan tubuh pun berakhir mengambil kalori tersebut lewat otot.

Bisa jadi gejalanya ditunjukkan oleh sembelit, mual dan muntah-muntah, hingga asam lambung yang tinggi. Sembelit bisa terjadi jika tubuh kekurangan cairan dan serat yang biasanya datang dari makanan. Sedangkan masalah perut sakit bisa datang karena gesekan dinding lambung yang terjadi karena tidak adanya makanan yang bisa dicerna.

Tidak masalah kamu menjalankan program penurunan berat badan, tetapi hal itu perlu diatur sedemikian rupa. Jangan sampai program tersebut malahan menyakiti tubuhmu. Para pakar nutrisi banyak menyarankan lebih baik mengalami penurunan berat badan sedikit demi sedikit tapi konsisten ketimbang cepat.